Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Laporan yang disusun meliputi informasi persiapan, pelaksanaan, dan analisis data.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Materi pada penelitian ini adalah unsur, sifat, keliling, dan luas segiempat. Soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa berbentuk soal uraian. Alasan peneliti memilih bentuk soal uraian menurut Arikunto 2009: 163, yakni 1 mudah disiapkan dan disusun; 2 tidak memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk berspekulasi atau untung-untungan; 3 mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus; 4 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri; dan 5 dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami masalah yang diteskan. Penyusunan instrumen tes dilakukan melalui beberapa langkah yang terdiri atas 1 pembatasan materi yang diujikan yaitu jajargenjang, persegi panjang, persegi; 2 penentuan bentuk soal berupa soal uraian; 3 penentuan banyaknya butir soal; 4 penentuan alokasi waktu pengerjaan; 5 pembuataan kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang berlaku dan tujuan pembelajaran; 6 pembuatan butir soal beserta kunci jawaban dan pedoman penskoran; 7 pengujian instrumen penelitian pada kelas uji coba yang telah ditentukan; 8 analisis hasil uji coba meliputi tingkat kesukaran, daya beda, reliabilitas dan validitas; dan 9 pemilihan butir soal yang layak berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Penilaian hasil tes didasarkan pada perolehan skor pada tiap butir soal yang mewakili indikator kemampuan penalaran matematis. Indikator kemampuan penalaran matematis dan indikator materi segiempat menjadi dasar peneliti dalam penyusunan kisi-kisi soal dan butir soal. Indikator kemampuan penalaran matematis pada penelitian ini yakni 1 mengajukan dugaan, 2 melakukan manipulasi matematika, 3 menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, 4 menarik kesimpulan dari pernyataan, 5 memeriksa kesahihan suatu argumen, dan 6 menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII

0 21 523

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES PADA KEMAMPUAN PENALARAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MATERI LINGKARAN

10 103 341

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

KEEFEKTIFAN MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI -

0 0 53

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN ICT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

0 9 10