5. Tahap Akurasi. Pada tahap ini, anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu
pembuktiaan. Dengan demikian, tahapan berpikir yang dilalui siswa dalam belajar
geometri menurut Van Hiele sangat penting dalam penelitian ini. Tahapan tersebut digunakan sebagai dasar pencapaian konsep siswa mengenai materi
segiempat yang merupakan bagian dari ilmu geometri.
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang diciptakan berdasarkan teori konstruktivistik. Teori konstruktivistik menyatakan
bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek jika tidak sesuai dengan aturan. Ada satu prinsip utama
dalam teori konstruktivistik yaitu guru tidak sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan ide-ide siswa dengan mandiri. Sesuai dengan prinsip dari teori konstruktivistik maka penggunaan model pembelajaran kooperatif yang di
dalamnya terdapat diskusi yang cara penyajian pelajaran dengan siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama Djamarah, 2010. Jadi, dapat disimpulkan bahwa diskusi menjadi aspek pokok dalam model pembelajaran
kooperatif. Menurut Trianto 2011, di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa. Dengan
dibentuk kelompok-kelompok kecil siswa diberi kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar. Dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain,
pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Arends dalam Trianto 2011 menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri a siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar, b kelompok dibentuk dari siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, dan c bila memungkinkan, anggota berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam, dan
penghargaan yang lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu. Menurut Miftahul Huda 2013, dalam pembelajaran kooperatif setidak-
tidaknya ada 12 langkah umum dalam penerapan pembelajaran kooperatif, yaitu a memilih metode, teknik, dan struktur pembelajaran kooperatif, b menata
ruang kelas untuk pembelajaran kooperatif, c merangking siswa, d menentukan jumlah kelompok, e membentuk kelompok-
kelompok, f merancang “team building
” untuk setiap kelompok, g mempresentasikan materi pembelajaran, h membagikan lembar kerja siswa, i menugaskan siswa mengerjakan kuis secara
mandiri, j menilai dan menskor kuis siswa, k memberi penghargaan pada kelompok, dan l mengevaluasi perilaku-perilaku anggota kelompok.
2.1.3 Model Pembelajaran CORE