Analisis Validasi Pakar Tahap I Analisis Validasi Pakar Tahap II

26

3.4.2 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini meliputi: 1 data validasi pakar, diukur dengan instrumen penilaian asesmen IPA; 2 data tanggapan guru dan siswa diukur dengan lembar angket; 3 data tentang kemampuan berpikir logis siswa diukur dengan tes.

3.4.3 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

3.4.3.1 Metode Validasi Pakar

Metode ini bertujuan menilai apakah asesmen yang dikembangkan sudah sesuai dengan instrumen penilaian, layak atau tidak untuk diterapkan dalam penilaian pembelajaran IPA pada tema cahaya dan penglihatan. Validasi pakar dalam penelitian ini meliputi pakat asesmen pembelajaran, pakar materi IPA, dan pakar bahasa.

3.4.3.2 Metode Angket

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa terhadap keterbacaan kesesuaian instrumen asesmen IPA berbasis inkuiri pada tema cahaya dan penglihatan, serta untuk mengetahui kualitas asesmen yang dikembangkan.

3.4.3.3 Metode Analisis Butir Soal

Metode ini dilaksanakan untuk mengetahui validitas butir soal pada tahap uji coba asesmen skala besar. Soal yang telah dianalisis, kemudian digunakan dalam uji pemakaian.

3.4.3.4 Metode Tes

Metode tes dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan berpikir logis siswa kelas VIII di SMP N 1 Jati Kudus tahun ajaran 2013 2014 pada pembelajaran IPA tema cahaya dan penglihatan.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Validasi Pakar Tahap I

Validasi pakar tahap I dilakukan untuk mengetahui kelengkapan komponen asesmen yang dikembangkan. Analisis validasi pakar dilakukan dengan analisis deskriptif persentase dengan rumus: 27 Keterangan: P = tingkat persentase aspek n = jumlah skor dari aspek diperoleh N = jumlah skor ideal Sudijono, 2006 Hasil perhitungan kemudian data dikonversikan berdasarkan kriteria penerapan. Cara menentukan kriteria penerapan langkah pertama dengan mengkonversikan jawaban “ya atau ada” mendapat skor 1 dan untuk jawaban “tidak” mendapat poin 0. Selanjutnya menentukan kriteria penilaian dengan membagi kriteria menjadi empat, yaitu: sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik. Setelah diperoleh presentase terendah dan tertinggi selanjutnya menentukan interval kelas. Interval kelas = = = 25 Berdasarkan rumus diatas, kriteria yang diterapkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Validasi Tahap I Interval skor Kriteria 76 - 100 51 - 75 26 - 50 0 - 25 Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif, asesmen yang dikembangkan dinyatakan layak jika memperoleh skor 50.

3.5.2 Analisis Validasi Pakar Tahap II

Validasi pakar tahap II dilakukan untuk mengetahui kesesuaian asesmen yang dikembangkan dengan indikator penilaian pada instrumen penilaian tahap II. Analisis validasi pakar dilakukan dengan analisis deskriptif persentase dengan rumus: 28 Keterangan: P = tingkat persentase aspek n = jumlah skor dari aspek diperoleh N = jumlah skor ideal Sudijono, 2006. Hasil perhitungan kemudian data dikonversikan berdasarkan kriteria penerapan. Cara menentukan kriteria penerapan, langkah pertama dengan membagi kriteria menjadi empat, yaitu sangat sesuai poin 4, sesuai poin 3, kurang sesuai poin 2, tidak sesuai poin 1. Setelah diperoleh presentase terendah dan tertinggi selanjutnya menentukan interval kelas. Interval kelas = = = 18,75 = 19 Berdasarkan rumus diatas, kriteria yang diterapkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Validasi Tahap II Interval skor Kriteria 82 - 100 63 - 81 44 - 62 25 - 43 Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif, asesmen yang dikembangkan dinyatakan layak jika memperoleh skor 62.

3.5.3 Analisis Angket Tanggapan Guru dan Siswa