6
mengembangkan asesmen berbasis inkuiri pada mata pelajaran IPA di SMP N 1 Jati Kudus dengan tema cahaya dan penglihatan. Proses pengembangan asesmen
meliputi beberapa tahap yaitu mengembangkan, menyusun asesmen yang disesuaikan dengan indikator inkuiri dan indikator berpikir logis, dengan tetap
mengacu pada format penilaian di Pedoman Umum Pengembangan Penilaian dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud dan Pedoman Penilaian
2013. Asesmen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah asesmen berbasis inkuiri pada aspek kognitif dalam bentuk soal pilihan ganda dengan tujuan untuk
mengukur kemampuan berfikir logis dan melatih kemampuan kognitif siswa dari hafalan dan pemahaman menuju ke mengaplikasikan, menganalisis dan
menginterpretasi, mengevaluasi, dan mengkreasikan.
1.5.2 Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi penggalian tema, pelaksanaan pembelajaran IPA, evaluasi, dan analisis Parmin
Sudarmin, 2013. Pembelajaran IPA dapat dikemas dengan tema atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin
keilmuan serta mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran IPA, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian IPA serta
dibelajarkan secara terpadu agar siswa mampu memahami IPA secara holistik.
1.5.3 Inkuiri
National Research and Council 2000 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan inkuiri adalah proses yang bervariasi, meliputi kegiatan-
kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan
atau investigasi, mereview materi yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data,
menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengomunikasikan hasilnya.
1.5.4 Cahaya dan Penglihatan
Cahaya dan penglihatan dalam penelitian ini merupakan tema untuk mata pelajaran IPA Terpadu di SMPMTs dengan pembelajaran terpadu model Webbed
7
dengan memperhatikan kompetensi dasar mata pelajaran IPA Terpadu di SMPMTs.
1.5.5 Kemampuan Berpikir Logis
Menurut Tobin Capie, sebagaimana dikutip oleh Valanides 1997, mengukur kemampuan berpikir logis berdasarkan teori perkembangan mental dari Piaget
untuk membedakan siswa tahap operasi konkrit, transisi dan operasi formal dapat dilakukan melalui Test of Logical Thingking TOLT atau tes lainnya yang sudah
dimodifikasi sesuai dengan budaya Indonesia namun tetap dangan konstruk yang sama dengan tes aslinya dan disesuaikan dengan indikator berpikir logis. Lima
komponen dalam TOLT sebagai indikator berpikir logis yaitu: 1 mengontrol variabel controlling variable; 2 penalaran proporsional proportional
reasoning, 3 penalaran probabilistik probalistic reasoning, 4 penalaran korelasional correlational reasoning, dan 5 penalaran kombinatorik
combinatorial thingking.
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan Asesmen
Pengertian pengembangan Depdiknas 2008b adalah pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Sedangkan
asesmen berasal dari kata assessment yang artinya penaksiran, penilaian, atau pembebanan. Menurut Uno 2013, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk
mendapatkan informasi data karakteristik peserta didik. Dalam evaluasi pendidikan, asesmen berarti proses pengumpulan berbagai informasi dan data
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keputusan profesional tentang program dan pelaksanaan pembelajaran serta memberikan
balikan terhadap perkembangan siswa Suprijono, 2013. Asesmen dipandang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran untuk mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran bahkan yang lebih utuh dengan standarisasi yang tinggi. Dengan asesmen ini, diharapkan akan bisa mengatasi keterbatasan metode
perekaman hasil belajar yang berupa performansi dan laporan tertulis. Beberapa macam asesmen selama proses pembelajaran diantaranya asesmen portofolio,
asesmen kinerja, asesmen teman sejawat, asesmen diri, penilaian proyek, jurnal, dan lain-lain Syahrul, 2010.
Menurut Bekiroglu 2008, proses penilaian assessing merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan, menafsirkan dan menggunakan informasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Dalam dunia pendidikan, proses penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi rangkaian kemampuan peserta didik. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif pernyataan naratif
dalam kata-kata dan nilai kuantitatif berupa angka. Pengukuran penilaian