8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan Asesmen
Pengertian pengembangan Depdiknas 2008b adalah pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Sedangkan
asesmen berasal dari kata assessment yang artinya penaksiran, penilaian, atau pembebanan. Menurut Uno 2013, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk
mendapatkan informasi data karakteristik peserta didik. Dalam evaluasi pendidikan, asesmen berarti proses pengumpulan berbagai informasi dan data
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keputusan profesional tentang program dan pelaksanaan pembelajaran serta memberikan
balikan terhadap perkembangan siswa Suprijono, 2013. Asesmen dipandang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran untuk mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran bahkan yang lebih utuh dengan standarisasi yang tinggi. Dengan asesmen ini, diharapkan akan bisa mengatasi keterbatasan metode
perekaman hasil belajar yang berupa performansi dan laporan tertulis. Beberapa macam asesmen selama proses pembelajaran diantaranya asesmen portofolio,
asesmen kinerja, asesmen teman sejawat, asesmen diri, penilaian proyek, jurnal, dan lain-lain Syahrul, 2010.
Menurut Bekiroglu 2008, proses penilaian assessing merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan, menafsirkan dan menggunakan informasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Dalam dunia pendidikan, proses penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi rangkaian kemampuan peserta didik. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif pernyataan naratif
dalam kata-kata dan nilai kuantitatif berupa angka. Pengukuran penilaian
9
berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut Andrasari, 2009.
Proses penilaian assessing dalam pendidikan mempunyai banyak fungsi. Menurut Sudijono 2011 fungsi penilaian dari segi administratif yaitu: 1
memberikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan; 2
memberikan bahan-bahan keterangan atau data yang akan digunakan untuk menentukan kelanjutan studi peserta didik; 3 memberikan gambaran mengenai
hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran yang tercermin dari hasil-hasil belajar peserta didik setelah dilakukan penilaian hasil belajar.
Pada umumnya suatu proses penilaian IPA secara prosedural menggunakan tes kognitif. Dengan demikian penilaian kemampuan siswa dalam
melakukan penyelidikan ilmiah secara otentik masih terbatas. Idealnya suatu penilaian kemampuan penyelidikan ilmiah bisa mengukur kemampuan siswa
dalam melakukan eksperimen dan menemukan kesimpulan. Selain itu dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam menginterpretasikan data yang
diperoleh dari penyelidikan ilmiah tersebut Carl J., 2007. Asesmen yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah asesmen
IPA berbasis inkuiri pada tema cahaya dan penglihatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Asesmen yang dikembangkan berupa soal pilihan
ganda sebanyak 50, yang disesuaikan dengan indikator inkuiri dan tingkatan kemampuan kognitif siswa. Sehingga harapannya setelah mengerjakan soal dalam
asesmen yang dikembangkan, kemampuan kognitif siswa yang awalnya bersifat hafalan dan pemahaman dapat meningkat menuju ke mengaplikasikan,
menganalisis dan menginterpretasi, mengevaluasi, dan mengkreasikan, sehingga mampu mengukur kemampuan berpikir logis siswa.
2.2 Pembelajaran IPA