Revisi Desain Asesmen Pengembangan Asesmen

53 G2 yaitu tentang kesesuaian ilustrasi dengan substansi teks dalam asesmen mendapat skor 2, karena ada penulisan sumber dari ilustrasi gambar yang tidak sesuai dengan teknik penulisan rujukan dan daftar pustaka, sehingga perlu direvisi dengan meninjau ulang dan menuliskan sumber gambar sesuai dengan teknik penulisan yang benar. Aspek penilaian H1 dan H2 tentang ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah mendapat skor 2, karena ada beberapa kalimat yang diulang- ulang, contoh “… berdasarkan gambar 2 dan dan gambar 3 …” , sehingga perlu direvisi menjadi “… berdasarkan Gambar 2 dan 3 …”. Aspek penilaian selanjutnya yang mendapat skor 2 adalah I2 dan I3 tentang ketepatan ejaan dan penulisan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Pada asesmen berbasis inkuiri yang dikembangkan beberapa soal dengan tanda baca yang salah, contoh pada soal dengan kalimat perintah seharusnya diakhiri dengan tanda seru bukan tanda baca titik ., sehingga dilakukan revisi dengan menyesuaikan tanda baca dengan kalimat perintah di dalam soal Tabel 4.4. Hasil penilaian dari masing-masing pakar kemudian dirata-rata apakah nilai yang dihasilkan memenuhi kriteria valid atau tidak. Nilai rata-rata validasi berdasarkan Tabel 4.3 adalah 89,50 dan memenuhi kriteria valid, sehingga asesmen yang dikembangkan dapat digunakan untuk uji coba di sekolah.

4.2.1.5 Revisi Desain Asesmen

Revisi yang dilakukan pada penilaian pakar direkapitulasi dalam Tabel 4.2 dan 4.3. Revisi yang dilakukan dan direkapitulasi dalam Tabel 4.2 merupakan revisi dari validasi tahap I. Revisi hasil validasi tahap I meliputi perbaikan sampul, perbaikan judul pada cover asesmen, penyempurnaan tata letak komponen asesmen berbasis inkuiri, revisi layout soal khususnya garis tepi border. Revisi yang dilakukan yaitu menuliskan tujuan dari asesmen berbasis inkuiri pada sampul, memberikan tanda pemisah antara judul dengan tema IPA yang digunakan, menyusun kembali komponen asesmen seperti meletakkan kisi- kisi soal di dalam komponen asesmen, sehingga tidak terpisah dari asesmen, dan memberi border yang lebih sederhana pada lembar soal. 54 Hasil revisi validasi tahap I selanjutnya divalidasi tahap II. Validasi tahap II merupakan penilaian asesmen sesuai indikator yang telah ditentukan. Revisi yang dilakukan pada validasi tahap II direkapitulasi dalam Tabel 4.4. Revisi hasil validasi tahap II meliputi penyesuaian item penilaian indikator inkuiri dan berpikir logis dengan soal, penyesuaian teks gambar tabel dengan soal yang ingin ditanyakan, penyesuaian penulisan sumber teks gambar tabel dengan teknik penulisan rujukan, daftar pustaka, dan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Aspek penilaian F2 yaitu kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta didik, mendapat skor 3 karena sudah menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan social-emosional peserta didik. Aspek penilaian G1 dan G3 yaitu bahasa dalam asesmen berbasis inkuiri mudah dimengerti, efektif, dan komunikatif, mendapat skor 3 dan 4 karena sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang sederhana, efektif dan komunikatif, sehingga mudah dipahami. Aspek penilaian G2 yaitu kesesuaian ilustrasi dengan substansi teks dalam asesmen, mendapat skor 4 karena penulisan sumber ilustrasi gambar sudah jelas, konsisten, dan sesuai dengan teknik penulisan rujukan dan daftar pustaka. Aspek penilaian H1 dan H2 tentang ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah, mendapat skor 3 karena menggunakan kata yang efektif dan tidak ganda. Aspek penilaian I2 dan I3 tentang ketepatan ejaan dan penulisan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar, mendapat skor 4 dan 3 karena sudah menggunakan tanda baca yang benar dan jelas. Hasil revisi desain asesmen setelah melalui validasi tahap I dan II, dapat diketahui bahwa seluruh komponen yang dinilai oleh pakar memperoleh skor rata- rata 51,55 atau 89,50 memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut pakar, asesmen yang dikembangkan valid, layak, dan siap digunakan untuk uji coba.

4.2.1.6 Uji Coba Asesmen Skala Kecil