Optimasi laju pengumpanan LCPMKS untuk produksi biogas, suhu,

110 hidrolitik dan kisaran optimum parameter kritis adalah pH 6,8-7,2, dengan efisiensi pengurangan COD 90. Pertimbangan besar volume digester dan laju pengumpanan identik untuk mencegah pengasaman digester, sehingga aklimatisasi penting dalam percobaan,

3.2. Optimasi laju pengumpanan LCPMKS untuk produksi biogas, suhu,

dan pH substrat Interaksi laju pengumpanan, produksi biogas dan suhu substrat, dimaksudkan untuk mengetahui kondisi optimum laju penyimpanan LCPMKS. Untuk memperoleh homoginitas substrat dalam perlakuan peningkatan laju penyimpanan, dilakukan pengadukan agitasi menggunakan mesin pompa air 5 PK digunakan untuk distribusi dan reserkulasi. Hasil interaksi ketiga parameter dapat ditunjukkan dalam grafik Gambar 55-56 Interaksi laju pengumpanan terhadap produksi biogas dan suhu substrat dapat ditunjukkan pada Gambar 55. Gambar 55. Optimasi laju pengumpanan terhadap produksi biogas dan suhu Hasil tersebut menunjukkan bahwa produksi biogas meningkat seiring dengan meningkatnya laju pengumpanan hingga mencapai 25.000 m 3 hari pada laju pengumpanan 300 m 3 hari. Kondisi suhu substrat tetap meningkat seiring dengan penambahan laju pengumpanan hingga mencapai 53 o C. Kenaikan suhu masih dimungkinkan seiring dengan peningkatan laju umpan, karena suhu LCPMKS segar 65-70 o C masih lebih tinggi dari suhu substrat Gambar 55. 5000 10000 15000 20000 25000 30000 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 Laju pengumpanan m3hari P ro duk s bi ogas m 3 h ar 10 20 30 40 50 60 Su hu s u bs tr at o C P.biogas Suhu 111 Gambar 56. Optimasi laju pengumpanan terhadap produksi biogas dan pH Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produksi biogas tetap meningkat, walaupun pH substrat menunjukkan penurunan hingga pH 6,9 pada laju pengumpanan 225 m 3 hari Gambar 5. Akan tetapi kondisi pH hasil perombakan masih memungkinkan mendukung aktifitas bakteri metanogenik sehingga produksi biogas tetap meningkat Yacoeb et al. 2006. Interaksi efisiensi pengurangan bahan organik dan suhu substrat terhadap laju pengumpanan dapat terlihat pada grafik Gambar 57 Gambar 57. Optimasi laju pengumpanan terhadap efisiensi pengurangan organik COD dan interaksi dengan pH substrat Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa efisiensi perombakan substrat meningkat seiring dengan meningkatnya laju pengumpanan hingga maksimum 20 40 60 80 100 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 Laju pengumpanan m3hari E fis iens i pe rom bak an CO D 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 pH s ubs tr at pH Efisiensi pengurangan COD 5000 10000 15000 20000 25000 30000 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 Laju pengumpanan m3hari P roduk s i gas L 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 pH s ubs tr at P.biogas pH 112 pada 200 m 3 LCPMKShari. Efisiensi perombakan terlihat mulai menurun pada laju pengumpanan 225m 3 hari hingga 300 m 3 hari. Demikian pula pada pH substrat, meningkat hingga pada laju pengumpanan 175 m 3 LCPMKShari, kemudian pH menurun pada laju pengumpanan 200 m 3 hari. Hal tersebut disebabkan hasil perombakan bahan organik akan menghasilkan berbagai macam asam lemak senyawa antara, sehingga menyebabkan pH menurun. Gambar 58. Optimasi laju pengumpanan terhadap efisiensi pengurangan organik dan interaksi dengan pH substrat Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu substrat meningkat seiring denga peningkatan laju pengumpanan, sedang efisiensi pengurangan bahan organik menunjukkan penurunan pada laju pengumpangan 200 m 3 hari. Hal tersebut dapat dipahami, karena proses perombakan akan meningkatkan suhu substrat, dan efisiensi pengurangan bahan organik menurun seiring dengan menurunya pH, kondisi tersebut karena aktifitas mikroba sangat sensitif terhadap perubahan suhu maupun pH Reith et al. 2003. Interaksi produksi biogas dan efisiensi perombakan bahan pencemar terhadap laju pengumpanan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produksi biogas terus meningkat dan efisiensi pengurangan bahan organik menurun drastis pada laju pengumpanan 200 m 3 hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengumpanan optimal untuk mendapatkan produksi dan efisiensi pengurangan bahan organik optimal pada laju pengumpanan sebesar 200 m 3 hari Gambar 59 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 Laju pengumpanan m3hari E fis iens i peng ur ang an COD 10 20 30 40 50 60 S uhu s ubs tr at oC Efisiensi pengurangan COD Suhu 113 Gambar 59. Optimasi laju pengumpanan terhadap produksi biogas dan efisiensi pengurangan organik Fenomena di atas bisa saja terjadi karena proses perombakan anaerob tertutup laju tinggi memanfaatkan berbagai macam mikro organisme yang bekerja didalam perombakan substrat yang kaya akan bahan organik. Hasil perombakan terdapat berbagai macam zat yang mungin dapat menghambat kinerja mikroba perombak, karena mikroba yang bekerja sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, khususnya pH dan suhu. Disatu sisi hasil perombakan diantaranya asam-asam organik, yang siap diubah menjadi biogas dalam proses metanogenik Wellinger 1999, Reith et al. 2003, de Mez et al. 2003. Penurunan pH akan mengganggu aktifitas mikroba perombak, dan hasil perombakan berupa asam-asam organik akan diubah menjadi biogas dalam proses metanogenik Gambar interaksi diatas memperlihatkan hasil yang lebih jelas bahwa efisiensi perombakan ada tren menurun dengan penambahan laju pengumpanan, dan penurunan terlihat pada laju pengumpanan 200 m 3 hari hingga terakhir pengumpanan 300 m 3 hari. Sedang produksi biogas masih terus menunjukkan peningkatan hingga pengumpanan terakhir. Namun diperkirakan produksi biogas juga akan menurun. Penurunan efisiensi perombakan mungkin disebabkan dampak akumulasi senyawa yang dapat mengganggu aktifitas mikroba, sehingga dapat menurunkan aktifitas perombakan substrat, karena proses tersebut memanfaatkan jasa mikroorganisme Reith et al. 2003. 5000 10000 15000 20000 25000 30000 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 P rodu k s i b iogas m 3 har i 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 E fis iens i peng ur an gan C O D Produksi gasbio M3 Efisi.pengurangan COD 114 Produksi biogas terus meningkat hingga pemberian umpan LCPMKS tertinggi 300 m 3 hari, dengan nilai pH 7 pH netral, suhu 35-40 o C. Apabila ingin mendapatkan produksi biogas dan efisiensi perombakan optimal dengan pengumpanan 200 m 3 hari. Produksi biogas belum memperlihatkan penururan hingga umpan mencapai 300 m 3 hari. Hal tersebut dapat dipahami bahwa hasil perombakan, baik protein, KH, dan lemak melalui proses hidrolisis, asidogenesis, dan acetogenesis akan menghasilkan asam volatil dan alkohol, yang mungkin akan mengubah kondisi lingkungan substrat. Akibatnya efisiensi perombakan menurun, tetapi produksi biogas tetap meningkat, karena asam volatil yang terbentuk dari hasil perombakan akan diubah menjadi gas metan, CO 2 dan H 2 O dalam proses metanogenesis, sebagai bahan pembentuk biogas Reith et al. 2003.

3.3. Efisiensi pengurangan COD, BOD, TS, dan SS