1.2. Tujuan Penelitian
1. Mempelajari karakteristik dan faktor biotik abiotik yang berpengaruh terhadap laju produksi biogas, total produksi biogas dan efisiensi
pengurangan bahan organik dari LCPMKS, 2. Mengukur emisi biogas kolam LCPMKS anaerob terbuka, memantau
kualitas kolam pengolahan LCPMKS, efisiensi pengurangan bahan organik, dan cara peningkatan kualitas atau pemurnian biogas.
3. Merancang dan menguji teknologi perombakan kolam anaerob tertutup laju tinggi dengan perlakuan resirkulasi dan peningkatan suhu gradasi untuk
pengelolaan LCPMKS lebih efisien , efektif, dan berdaya guna 4. Mengkaji kelayakan tekno-ekonomi anaerob tertutup laju tinggi secara
ekonomis, dan mendapatkan teknologi pengolahan LCPMKS untuk produksi biogas yang layak diaplikasikan sesuai analisis ekonomi secara sederhana.
1.3. Manfaat Penelitian
1. Mendapatkan teknologi pengelolaan LCPMKS yang lebih efisien, efektif, berdaya guna, dan upaya reduksi residu agroindustri
2. Mendapatkan informasi hasil penerapan teknologi tepat guna sebagai bentuk implementasi ratifikasi Protokol Kyoto, dengan teknologi bersih,
efisiensi energi dan energi terbarukan 3. Pemanfaatan LCPMKS dengan sistem perombakan anaerob tertutup laju
tinggi sebagai bahan penghasil biogas merupakan alternatif peningkatan pengelolaan limbah industri end of pipe
4. Mendukung kebijakan pemerintah sektor energi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan energi masyarakat pedesaan melalui masyarakat
desa mandiri energi. 5. Memberi kontribusi bagi khasanah ilmu pengetahuan dan implementasi
teknologi tepat guna di daerah-daerah sumber biomas, dengan potensi energi terbarukan yang melimpah dan tidak mencemari.
6. Memberi solusi bagi industri untuk menambah keuntungan melalui peningkatan nilai tambah LCPMKS produksi energi ramah lingkungan
dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati mikroba anaerob, selain dapat.
1.4. Kerangka Pemikiran
Pemanfaatan teknologi perombakan anaerob untuk mengurangi beban limbah industri pertanian akhir-akhir ini digiatkan kembali seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan rekayasa sistem produksi bioenergi biogas. LCPMKS sebagai sumber bioenergi melalui proses fermentasiperombakan anaerob menjadi
biogas sangat potensial, namun belum banyak dimanfaatkan. Di satu sisi kebutuhan energi Indonesia terutama bahan bakar minyak kian bertambah dan harga
perolehannya semakin mahal, meskipun pemakaian energi tidak terbarukan berpotensi tinggi sebagai bahan pencemar dan semakin menyusut ketersediaannya.
Teknologi produksi bioenergi merupakan teknologi tepat guna untuk pengelolaan LCPMKS yang memiliki nilai BOD dan COD tinggi, berturut-turut lebih dari
20.000 dan 40.000 mgl. Proses perombakan anaerob LCPMKS terjadi di kolam- kolam limbah atau dapat dilakukan pada tangki tertutup tanpa oksigen bebas, yang
disebut teknologi digester anaerob. Pengelolaan LCPMKS sistem kolam terbuka umum diterapkan, namun
diketahui menjadi sumber pencemar udara yang nyata, penyebab pemanasan global akibat efek gas rumah kaca. Pertambahan kapasitas proses produksi minyak sawit
kasar dan produksi perkebunan kelapa sawit yang disebut tandan buah segar TBS, semakin bertambah besar beban organik yang dibuang ke dalam kolam penampung,
sehingga luaran dari kolam pengelolaan tidak memenuhi ambang baku mutu perairan umum yang diperbolehkan. Pengembangan teknologi perombakan anaerob
dan rekayasa sistem pembangkit biogas melalui percepatan perombakan bahan organik yang dihasilkan, sebagai alternatif penanganan yang lebih cepat dan
penting dilakukan.
Pengelolaan LCPKMS di Indonesia dalam kurun waktu dua dekade terakhir dan informasi produksi biogas hasil perombakan anaerob LCPMKS skala
laboratorium memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Di samping itu menurut Ma dan Ong 1988 dalam Suzuki et al. 2001, industri kelapa sawit FELDA di
Lepas Hilir Malaysia yang bekerjasama dengan pihak Jepang, produksi biogas dari LCPMKS dapat diperoleh rerata 24 m
3
biogas dari setiap 1 m
3
LCPMKS terfermentasi. Pabrik berkapasitas proses tandan buah segar TBS 60 tonjam
dengan asumsi rasio produksi biogas sama, akan mampu menghasilkan 840 m
3
biogas per jam, setara dengan energi listrik sebesar 1050 kWj. Di sisi lain, pabrik minyak kelapa sawit dengan kapasitas sama biasa beroperasi 16-20 jam dihasilkan
listrik rerata sebesar 21.000 kWj hari. Sisanya dimanfaatkan untuk keperluan baik pengganti bahan bakar minyak maupun pembangkit energi listrik keluarga rumah
tangga. Sebagai pengganti bahan bakar minyak sisa kebutuhan pabrik dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar kalor rumah tangga
sebanyak 250-400 keluarga yang terdiri atas 4-5 orang per keluarga per hari EEREC 2000, Stowell dan Victoria 2000, NAS 1981.
Pengelolaan LCPMKS dengan teknologi digesti anaerob kolam tertutup DAKT, selain menghasilkan biogas, juga memperoleh hasil samping berupa
lumpur pekat sebagai pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian sekitar pabrik. Begitu pula bila biogas yang dihasilkan digunakan untuk berbagai
keperluan diantaranya bahan bakar mobil, energi listrik, dan keperluan pabrik lainnya. Dengan demikian untuk kperluan bahan bakar pabrik, baik produksi
maupun mobilisasi dapat terpenuhi, sehingga dapat menekan pengeluaran. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan daya saing CPO di pasaran dunia.
Dampak positif lebih jauh keberadaan energi biogas adalah meningkatkan aktivitas dan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi akan
mendukung program pemerintah mengurangi emisi CO
2
hasil kegiatan pembangunan.
Biogas hasil LCPMKS yang telah ditingkatkan, dapat dimanfaatkan untuk sumber energi pembangkit listrik pabrik minyak kelapa sawit, juga pengganti bahan
bakar minyak. Pertimbangan terhadap upaya mengatasi berbagai keterbatasan yang ada dan peluang luaran yang lebih bermanfaat, maka penelitian akan lebih
difokuskan pada kajian dan penyelesaian baik pada skala laboratorium, skala semi pilot dan atau pilot. Pelaksanaan penelitian lapang dilakukan di areal kelola
LCPMKS PT Pinago Utama Palembang, yang secara keseluruhan dapat diringkas sebagaimana pada bagan alir berikut Gambar 1..
Gambar 1. Bagan alir pengembangan produksi biogas LCPMKS
Keterangan : bagian percobaan yang dilakukan
Proses produksi minyak kelapa sawit PT. Pinago
Sumsel Limbah Cair
proses perombakan anaerob dengan resirkulasi dlm sistem kolam tertutup
laju tinggi percobaan 3 proses perombakan
anaerob sistem curah skala laboratorium percobaan 1
proses perombakan anaerob dalam sistem kolam terbuka
percobaan 2
Pemanfaatan Pupuk cair
organik
Pengemasan dan pengompresan Tabung
gas piping
Limbah padat
Tandan Buah Segar
Minyak sawit mentah
Pengukuran kualitas LCPMKS
Pengukuran kualitas biogas
Analisis kelayakan tekno-ekonomi
produksi gasbio Pengukuran
kuantitas biogas
Optimasi konsen- trasi scrubber terbaik
Pemanfaatan biogas
Peningkatan mutu luaran sesuai baku
mutu
1.5. Permasalahan