39
biogas adalah campuran CH
4
dan CO
2
, merupakan gas yang mudah terbakar, sifatnya hampir sama seperti gas alam dan sebagai sumber energi terbarukan.
Selain itu melalui fermentasi, bahan organik didegradasi secara anaerobik menjadi bentuk gas yang tidak berbahaya, sehingga menguntungkan bagi
teknologi lingkungan dalam penanganan limbah organik. Proses fermentasi anaerobik adalah perombakan organik yang dilakukan
oleh sekelompk mikrooeganisme anaerobik fakultatif maupun obligat dalam suatu reaktor tertutup yang dioperasikan pada temperatur 35
o
C – 55
o
C. Perombakan bahan organik dikelompokkan dalam empat tahapan proses, pertama
bakteri fermentatif menghidrolisis bahan polimer menjadi senyawa sederhana yang bersifat terlarut. Tahap kedua monomer dan oligomer dirombak menjadi
asetat, H
2
dan CO
2
, sejumlah asam lemak rantai pendek dan alkohol yang disebut tahap asidogenesis. Pada tahap tiga yang disebut fase non-metanogenik
menghasilkan asetat, CO
2
dan H
2
, selanjutnya oleh bakteri metanogenik diubah, dan menghasilkan gas metan Reith et al. 2003, Loebis dan Darnoko 1992,
Metcalf dan Eddy 2003 Proses biokonversi metanogenik merupakan proses biologis, yang sangat
kuat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor utama pengendali antara lain suhu, pH dan senyawa racun de Mez et al. 2003. Proses perombakan anaerob
bahan organik untuk pembentukan biogas dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, biotik dan abiotik. Faktor biotik berupa mikroorganisme dan jasad aktif , sedang
faktor abiotik meliputi, pengadukan, suhu, pH, substrat, kadar air substrat, rasio CN dan P dalam substrat dan kehadiran bahan toksik Wellinger 1999. Proses
biologis merupakan proses fermentasi yang dibedakan beberapa macam, salah satunya adalah sistem curah, yaitu dilakukan dalam satu tangki digestor, dan
dapat diuji dalam skala laboratorium.
1.1 . Tujuan Penelitian
1. Mengetahui karakteristik limbah cair pabrik minyak kelapa sawit PT. Pinago Utama,
40
2. Menentukan kombinasi jenis dan konsentrasi inokulum faktor biotik terbaik, serta pengaruh faktor abiotik terhadap laju produksi biogas Lkg
CODhari dan total produksi biogas. 3. Mengetahui efisiensi pengurangan bahan organik berbagai perlakuan
biotik maupun abiotik
1.2. Luaran Penelitian
1. Diperoleh karakteristik LCPMKS PT Pinago Utama 2. Diketahui kombinasi jenis dan konsentrasi inokulum serta faktor abiotik
pada masing-masing perlakuan, yang berpengaruh terhadap laju produksi biogas LkgCODhari dan total produksi biogas.
3. Diketahui pengaruh biotik dan abiotik terhadap efisiensi pengurangan bahan organik substrat LCPMKS melalui parameter terukur
2. Metode Penelitian
Percobaan dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor. LCPMKS digunakan sebagai bahan baku substrat
dalam reaktor jerigen anaerob sistem curah. Penelitian skala laboratorium dibagi beberapa percobaan diantaranya karakterisasi LCPMKS, pengaruh
komposisi jenis dan konsentrasi inokulum faktor biotik dan faktor abiotik terhadap laju produksi biogas Lkg CODhari, total produsi biogas setiap
perlakuan dan efisiensi pengurangan bahan organik. Jenis dan konsentrasi inokulum, selanjutnya disebut perlakuan biotik, terdiri dari beberapa perlakuan
diantaranya adalah: 1 sumber inokulum kotoran sapi 10 KTS-10, 2 inokulum lumpur LCPMKS kolam I-10 LKLM I-10, 2 inokulum lumpur
LCPMKS kolam II-10 LKLM II-10, 3 inokulum lumpur LCPMKS kolam I-20 LKLM I-20, 4 inokulum lumpur LCPMKS kolam II-20 LKLM II-
20, 5. Tanpa inkulum kontrol. Pengaruh faktor abiotik yang dimaksud adalah penambahan bahan CaOH
2
, NaOH, beberapa jenis pH substrat, agitasi, dan pengaruh perbedaan suhu substrat terhadap laju produksi biogas, total
41
produksi biogas dari masing-masing perlakuan dan efisiensi pengurangan bahan pencemar.
Proses perombakan anaerob fermentasi berlangsung selama 12 minggu dengan interval 2 minggu, dalam kondisi suhu dan tekanan rumah kaca. Produksi
biogas ditampung dalam botol plastik air mineral volume 1,5 L melalui slang berdiameter 0,5 cm yang dihubungkan dengan bioreaktor. Gambar 2..
Parameter yang diukur adalah produksi biogas, efisiensi pengurangan bahan pencemar substrat melalui parameter COD, BOD, TS dan SS Jawad dan Tare
1999.
2.1. Bahan dan Alat