3.1.3. Memantau LCPMKS Kolam I –VI
Memantau kualitas pengolahan LCPMKS sistem kolam terbuka sistem konvensional, terdiri dari kolam fakultatif anaerob kolam I-III, dan kolam
aerob kolam IV-VI dilakukan selama 10 bulan 2005-2006. Hasil pantauan COD disajikan dalam Gambar 30 – 31, BOD 32-33, TS 34-35, SS 36-7, VS 38-
39.
10 20
30 40
50 60
70
C O
D kol
am f
ak u
lt at
i
anae ro
b g
L
SEPT OKT NOV DES JAN
FEB M AR APR M AY JUN
Mmonitoring bulan ke ..2005-2006 Kolam I
kolam II kolam III
Gambar 30. COD LCPMKS kolam fakultatif anaerob kolam I – III Gambar 29. Visualisasi emisi gas metan kolam anaerob
1 2
3 4
5 6
7 8
9
C OD k
o la
m a
er o
b g
L
SEPT OKT NOV
DES JAN
FEB MAR APR MAY JUN
Monitor bulan ke …2005-2006 kolam IV
kolam V kolam VI
Gambar 31. COD LCPMKS kolam aerob kolam IV – VI
5 10
15 20
25
B O
D k
o la
m f
ak u
lta ti
anaer ob
g L
SEPT OKT NOV DES JAN
FEB MAR APR MAY JUN
Monitoring bulan ke ...2005-2006 Kolam I
Kolam II kolam III
Gambar 32. BOD LCPMKS kolam fakultatif anaerob kolam I – III
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
B O
D k
o lam
ae ro
b g
L
SEPT OKT NOV DES JAN
FEB MAR APR MAY JUN
Monitoring bulan ke ...2005-2006 kolam IV
koam V kolam VI
Gambar 33. BOD LCPMKS kolam aerob kolam IV – VI
5 10
15 20
25 30
35 40
45
T S
kol am
f aku
lt at
i
an ae
ro b
g L
SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MAY JUN
Monitoring bulan ke ... 2005-2006 Kolam I
Kolam II kolam III
Gambar 34. Total padatan TS LCPMKS kolam fakultatif anaerob kolam I-III
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
T S
k o
lam aer
o b
g L
SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MAY JUN
Monitoring bulan ke .... 2005-006 kolam IV
kolam V kolam VI
Gambar 35. Total padatan TS LCPMKS kolam aerob kolam IV-VI
5 10
15 20
25 30
35 40
45
S S
k o
la m
f ak
u lt
atif a
n ae
ro b
g L
SEPT OKT NOV DES JAN
FEB M AR APR M AY JUN
Monitoring bulan ke ...2005-2006 Kolam I
Kolam II kolam III
Gambar 36. Padatan tersuspensi SS LCPMKS kolam fakultatif anaerob I-III
1 1
2 2
3 3
4 4
SS k o
la m
a er
o b
g L
SEPT OKT NOV DES JAN FEB M AR APR M AY JUN
Monitoring bulan ke ....2005-2006 kolam IV
koam V kolam VI
Gambar 37. Padatan tersuspensi SS LCPMKS kolam aerob kolam IV-VI
Gambar 38. Padatan volatil VS LCPMKS kolam fakultatif anaerob I-III
Gambar 39. Padatan volatil VS LCPMKS kolam aerob IV-VI Hasil pantau berbagai parameter di atas menunjukkan bahwa baik kualitas
limbah masuk inlet maupun keluar outlet, kedua daerah aliran tersebut masih menunjukkan konsentrasi di atas ambang batas kualitas air limbah yang
ditetapkan MenKLH no. 351995, dengan kata lain luaran limbah tersebut masih perlu ditingkatkan kualitas peruntukannya. Kualitas limbah secara umum dari
bulan pengamatan pertama hingga terakhir cenderung tidak mengalami perbaikan. Demikian pula hasil analisis COD pada kolam I LCPMKS rerata
sebesar 44,1gL, sedang limbah yang keluar dari kolam II-B rerata sebesar 5,5 gL. Hasil pengamatan selama 10 bulan, menunjukkan bahwa rerata kolam
anaerob II-B mampu merombak COD LCPMKS sebesar 38,7 kg CODm
3
, atau
10 20
30 40
50 60
V S
ko la
m f
aku lt
at i
an ae
ro b
g L
SEPT OKT
NOV DES
JAN FEB
M AR APR
M AY JUN
Monitoring bulan ke ..2005-2006 Kolam I
Kolam II kolam III
1 2
3 4
5 6
7 8
V S
k o
la m a
ero b
g L
SEPT OKT NOV DES JAN
FEB MAR APR MAY JUN
Monitoring bulan ke..2005-2006 kolam IV
koam V kolam VI
rerata 13,5 ton CODhari, dengan kapasitas olah 51 ton TBSjam, menghasilkan limbah cair sekitar 325-350 m
3
hari masuk ke kolam II-B. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih kurang 86 COD berhasil dikurangi sebelum
mengalir ke dalam kolam III. Digestat LCPMKS kolam III COD sebesar 2,9-7,7 gl dan limbah yang keluar dari kolam VI ke badan air sebesar 0,5-1,2 gl, nilai
tersebut di atas ambang baku mutu yang diperbolehkan, demikian pula parameter lain seperti BOD, TS, SS dan VS.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa parameter BOD, COD, TS, SS dan VS setiap bulan tidak sama atau berfluktuatif, hal tersebut dapat
dimengerti, karena pengurangan bahan orgaik bergantung dari berbagai faktor diantaranya, hasil panen, proses produksi minyak, dan kualitas buah. Selain itu
juga faktor biotik dan abiotik, yang selanjutnya disebut faktor lingkungan Yacob et al.
2005b. Pengelolaan LCPMKS secara konvensional, dari pabrik mengalir ke kolam-kolam penampungan yang disebut kolam pendinginan cooling dan
atau kolam pengutipan oil recovery. Pengolahan LCPMKS secara biologik dalam kolam anaerob menampung aliran kolam pengendapan, memanfaatkan
bakteri anaerob untuk menurunkan konsentrasi BOD, COD, TS, SS, VS dan menetralisir keasaman limbah H-Kittikun et al. 2000.
Parameter COD, BOD, TS, SS dan VS tampak menurun dari kolam anaerob I ke kolam anaerob II, hal tersebut dapat dimengerti karena kolam
anaerob I, pH rendah dan kolam 2 pH netral. Kondisi pH netral aktifitas mikroba perombak lebih aktif bila dibandingkan dengan pH rendah, sehingga
pengurangan organik setiap parameter diukur rerata cukup besar. Hal tersebut dapat dimengerti bahwa proses perombakan biofermentasi LCPMKS dilakukan
oleh berbagai jenis mikroorganisme. Dalam proses tersebut berbagai tingkatan, mulai dari hidrolisis dimana protein diubah menjadi asam-asam amino dan
karbohidrat menjadi sukrosa dan lemak akan menjadi senyawa lebih sederhana yaitu asam lemak rantai panjang.
Proses berlanjut dengan asidogenesis, senyawa yang lebih sederhana di atas akan diubah semua menjadi asam volatil dan alkohol Reith et al. 2003.
Dari proses tersebut dapat dipahami bahwa perombakan akan menurunkan bahan organik dari parameter yang diukur kecuali padatan volatil. Meskipun demikian
rerata penurunan bahan organik masih di atas baku mutu yang telah ditetapkan oleh MenKLH 1995, sehingga dapat dinyatakan bahwa pengelolaan LCPMKS
sistem konvensional luaran limbah yang mengalir ke badan perairan umum berpotensi sebagai bahan pencemar.
Tabel 9. Monitoring rerata nilai COD, BOD, TS, SS dan VS LCPMKS kolam anaerob dan kolam aerob selama 10 bulan
Parameter Monitoring kualitas limbah kolam
anaerob dan aerob Nilai
standargL Kolam anaerob
Kolam aerob I II III IV V VI
COD Rerata
gL 44,1 5,5 7,9 3,9 0,9 0,7
0,25 100 87,3 82,1 91,2 79,6 98,4
BOD Rerata
gL 15,3 3,0 3,1 1,3 0,4 0,3
0,11 100 80,4 79,7 91,5 97,4 98,0
TS Rerata
gL 30,0
10,9 9,8 5,2 5,6 3,5 0,25
100 63 67,3 82,7 81,3 88,3 SS
Rerata gL
31,6 7,8 7,4 2,1 2,0 1,.6 0,10
100 75,3 76,6 93,4 93,7 94,9 VS
Rerata gL
26,3 5,0 3,7 2,7 1,7 1,5 0,03
100 81 85,9 89,7 93,5 94,3 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari inlet kolam I dan outlet
kolam VI menunjukkan efisiensi pengurangan bahan organik lebih dari 90, baik pada COD, BOD, SS , VS, terkecuali TS hanya 88,3. Mungkin karena
kandungan bahan organik sangat tinggi, sehingga proses prombakan membutuhkan waktu relatif lama. Selain itu dengan proses kombinasi antara
anaerob dan aerob juga belum memberikan hasil sesuai dengan baku mutu. Mungkin disebabkan proses perombakan atas jasa mikrobia yang sangat peka
terhadap faktor lingkungan, sehingga aktifitasnya kurang stabil. Selain itu mikroba yang berperan heterogen, karena proses perombakan anaerob terjadi
beberapa tingkat, dan setiap tingkatan jenis mikroba yang berperan berbeda Reith et al. 2003. Mungkin juga proses perombakan dalam kolam fakultatif
anaerob, aktifitas mikroba belum bekerja secara optimal.
3.2. Pengukuran emisi gas metan kolam LCPMKS anaerob II-B