Pengaruh peningkatan suhu . Pengaruh faktor biotik terhadap efisiensi pengurangan bahan organik

62 Gambar 23. Pengaruh agitasi terhadap efisiensi pengurangan COD

4. Pengaruh peningkatan suhu

Pengaruh peningkatan suhu dapat memacu peningkatan perombakan substrat, terlihat nilai efisiensi pengurangan bahan organik meningkat seiring dengan peningkatan suhu, baik pada COD, BOD, SS dan TS. Hasil dapat dilihat pada Gambar 24-27 Gambar 24. Pengaruh suhu terhadap efisiensi perombakan SS 20 40 60 80 100 E fis ie n si p en g u ra n g a C OD 2 4 6 8 10 12 Waktu fermentasi minggu ke ...... agitasi tanpa 10 20 30 40 50 60 70 E fi si ens i pe ngur ang a TS 2 4 6 8 10 12 Waktu fermentasi minggu ke ... Suhu 30°C Suhu 40°C 63 Gambar 25. Pengaruh suhu terhadap efisiensi perombakan TS Gambar 26. Pengaruh suhu terhadap efisiensi perombakan BOD Gambar 27. Pengaruh suhu terhadap efisiensi perombakan COD 20 40 60 80 100 E fis ie n si pe ngur angan SS 2 4 6 8 10 12 Waktu fermentasi minggu ke .... suhu 30°C Suh 40°C 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Ef is ie nsi pengr ang a BOD 2 4 6 8 10 12 Waktu fermentasi minggu ke .... Suhu 30° C Suhu 40°C 20 40 60 80 100 E fi si ens i pe ngur ang a COD 2 4 6 8 10 12 Waktu fermentasi minggu ke..... Suhu 30°C Suhu 40°C 64 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan suhu substrat, berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi pengurangan bahan organik, dan suhu substrat 40 o C lebih baik dibanding dengan suhu 30 o C, baik pada TS, SS, BOD dan COD. Fenomena tersebut dapat dipahami, karena temperatur tinggi dapat memacu proses reaksi perombakan dalam sistem anaerob, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengurangan bahan organik pada parameter terukur. Yuliasari et al. 2001 menyatakan bahwa suhu optimal untuk perombakan dalam sistem anaerob antara 35 - 40 o C. Metcalf dan Eddy 2003 menyatakan bahwa suhu merupakan faktor penting mempengaruhi aktifitas mikroorganisme, dan suhu optimal proses biofermentasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu suhu termofil 40-60 o C proses perombakan cepat dan produksi tinggi, suhu mesofil 27-40 o C, proses perombakan lebih lambat, dan suhu kryofilik 5-25 o C, proses perombakan berjalan lambat, kondisi mesofilik 30- 40 o C, perombakan berlangsung cukup baik dan terjadi percepatan proses perombakan dengan kenaikan suhu, serta kondisi termofilik, 45-65 o C untuk bakteri termofil dengan perombakan optimal pada 55 o C NAS 1981, Bitton 1999.

4. Kesimpulan