Peta pemangku kepentingan perkembangan kawasan permukiman

Tabel 26 Peran Pemangku Kepentingan Pengembangan Kawasan Permukiman No Pemangku kepentingan Aspek Regulator Operator User Research Development 1 Pemerintah v - - v 2 Masyarakat LSM - - v - 3 Swasta - v v - 4 Perguruan Tinggi Pakar - - - v

5.3.2 Permasalahan dan

Kebutuhan Stakeholders Permasalahan kebijakan pengembangan kawasan permukiman saat ini antara lain: 1 kebijakan pengembangan kawasan permukiman yang ditetapkan sebenarnya sudah cukup memadai dengan adanya kebijakan mulai dari tingkat nasional sampai ke tingkat lokal, namun kondisi politik, sosial saat ini seperti otonomi, desentralisasi, transparansi, reformasi menyebabkan koordinasi dan pengendalian harus dilakukan dengan ekstra intensif, 2 kekuatan mekanisme pasar masih cukup mempengaruhi perkembangan permukiman di pinggiran kota, 3 perlunya keterpaduan program secara kontinu berdasarkan perencanaan pembangunan yang telah disepakati bersama, 4 kurang melibatkan stakeholders secara substansial. Wawancara dengan stakeholders menghasilkan informasi bahwa dalam rangka pengembangan kawasan permukiman di masa mendatang, faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan pada perumusan kebijakan pengembangan kawasan permukiman di Cisauk adalah: 1 perlunya pelibatan semua stakeholders pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, swasta, dan akademisi secara substansial dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi, 2 perlunya keterpaduan program secara kontinu berdasarkan perencanaan pembangunan yang telah disepakati bersama, dan 3 perlunya menganalisis keunggulan atau karakteristik kawasan. Penentuan faktor pengungkit pengembangan kawasan permukiman di Cisauk juga memperhatikan kebutuhan para stakeholders terhadap kondisi masa depan yang diinginkan. Dalam mengidentifikasi kebutuhan para stakeholders dimulai dengan mengenali permasalahan pengembangan kawasan permukiman saat ini. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui permasalahan dalam pengembangan kawasan permukiman di Cisauk adalah: 1. Prasarana dan sarana dasar yang terbatas; 2. Kondisi jalan yang rusak; 3. Lapangan pekerjaan yang terbatas; 4. Ketersediaan air yang tidak stabil; 5. Akses masyarakat terhadap lembaga keuangan rendah; 6. Pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tidak sesuai kebutuhan 7. Penambangan pasir yang kurang ramah lingkungan; 8. Jaringan prasarana dan sarana belum terintegrasi dengan baik; 9. Pengembangan wilayah yang tidak merata; 10. Pengolahan sampah yang belum optimal; 11. Pembuangan limbah yang tidak sesuai ketentuan; 12. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non pertanian; 13. Kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat; 14. Kondisi Sub DAS Cisadane yang kritis; 15. Pendidikan masyarakat yang rendah; 16. Kurangnya persepsi masyarakat dan aparat terhadap lingkungan; 17. Banyaknya masyarakat yang menganggur. Selanjutnya dilakukan identifikasi kebutuhan masing-masing stakeholders di masa mendatang. Stakeholders dikelompokkan kedalam empat kategori yakni pemerintah, masyarakatLSM, pengusaha, akademisi pakar. Hasil identifikasi kebutuhan stakeholders tertera pada Tabel 27 dan potensi konflik kepentingan tertera pada Tabel 28. Tabel 27 Kebutuhan stakeholders dalam pengembangan kawasan permukiman No Stakeholders Kebutuhan 1. Pemerintah 1. Pertumbuhan ekonomi kawasan 2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat 3. Pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal 4. Peningkatan pendapatan asli daerah 5. Peningkatan produktivitas masyarakat 6. Pelestarian lingkungan 2. Masyarakat 1. Kemudahan administratif atau birokratif No Stakeholders Kebutuhan 2. Sarana dan prasarana lingkungan yang memadai 3. Peningkatan pendapatan dan lapangan kerja 4. Lingkungan yang aman dan nyaman 5. Kemudahan aksesibilitas 6. Peningkatan kualitas SDM 7. Ketersediaan pasar yang terjangkau 8. Pelayanan sosial dan ekonomi yang terjangkau 3. Pengusaha 1. Kemudahan adminitratif 2. Sarana dan prasarana usaha yang memadai 3. Penegakan regulasi 4. Keamanan investasi 5. Ketersediaan bahan baku produksi 6. Ketersediaan pasar 7. Ketersediaan tenaga kerja terampil 8. Perpajakan yang jelas 9. Ketersediaan teknologi yang memadai 4. LSM, akademisi dan pakar 1. Kelestarian lingkungan 2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat 3. Peningkatan kualitas SDM 4. Pengembangan ilmu pengetahuan Tabel 28 Konflik kepentingan antara stakeholders di daerah penelitian Stakeholders Pemerintah Masyarakat Akademisi Swasta Keterangan Pemerintah x = terjadi konflik kepentingan MasyarakatLSM x AkademisiPakar - - Swasta x x - Dari permasalahan pengembangan kawasan permukiman dan kebutuhan stakeholders dimasa mendatang dapat diformulasikan faktor-faktor pemenuhan kebutuhan stakeholders yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kawasan permukiman secara berkelanjutan. Dalam hal ini terdapat 13 tiga belas faktor yang teridentifikasi yaitu: 1 ketersediaan sarana dan prasarana, 2 kemudahan akses ke lembaga keuangan, 3 peningkatan kesejahteraan masyarakat, 4 pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan, 5 pendapatan asli daerah, 6 pelestarian lingkungan, 7 lingkungan yang aman dan nyaman, Tabel 27 lanjutan