4.1.3 Wujud Existent pada Novel Kinanti karya Margareth Widhy Pratiwi
Wujud eksistensinya terdiri dari tokoh character dan unsur-unsur latar items of setting. Tokoh dan Latar tentunya akan sangat dibutuhkan dalam membuat
simplifikasi novel Kinanti sebagai bahan ajar membaca teks sastra. Wujud existent pada novel Kinanti akan dijelaskan sebagai berikut:
4.1.3.1 Tokoh dan Penokohan
Tokoh terbagi 2 yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang baik, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang jahat, tokoh
penyebab terjadinya konflik. Penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan sebab penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita,
bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Berikut
adalah tokoh dan penokohan dalam novel Kinanti karya Margareth Widhy Pratiwi.
4.1.3.1.1 Sujarwo S-
6. Sujarwo mengingat-ingat peristiwa 12 tahun yang lalu saat bertemu dengan Widarini dan Yulia.
6.1 Sujarwo mengingat-ingat ketika hidup bersama Widarini yang sangat bahagia dan tanpa beban.
6.1.1 Widarini adalah istri pertama dari Sujarwo.
6.2 Sujarwo sangat sayang dengan keluarganya, tetapi rasa bahagia itu sirna ketika Widarini meninggal dunia, kemudian Hapsari dan Anjani menikah
nyanding jatu kramane dan Sujarwo merasa kesepian. 6.2.1 Hapsari dan Anjani adalah anak Widarini.
6.3 Sujarwo mengingat-ingat saat bertemu dengan Yulia. 6.4 Sujarwo menikah dengan Yulia walau hubungannya tidak direstui oleh
keluarganya karena Yulia adalah wanita yang tidak baik. 6.4.1 Sujarwo dibangunkan dari lamunannya oleh Lik Semi.
Kutipan: “ Kanggoku kulawarga mujudake tuk semangat uripku. Arepa aku kerep
dhines menyang njaban kutha, nanging aku ora nate lali lan katut marang pasrawungan kang reget. Aku ora perduli digeguyu kanca-kanca dhinesku. Yen
kanca-kanca padha nglenceri papan-papan hiburan nalika dhines luar kota, aku luwih seneng ngobrol lewat telpon. Karo Widarini lan anaku sakloron. Ora perduli
ngentekake pulsa akeh. Apa bedane yen kanggo nglencer menyang papan-papan hiburan uga butuh bea sing ora sithik
”. Kinanti, 2001:21
Terjemahan: “Buat saya keluarga mewujudkan semangat hidupku. Walaupun aku sering
dinas ke luar kota, tetapi aku tidak pernah lupa dan tidak ikut dengan hal yang tidak baik. Aku tidak peduli ditertawakan teman-teman dinasku. Apabila teman-teman
pergi untuk bertamasya ke tempat-tempat hiburan ketika dinas luar kota, aku lebih senang bbicara lewat telfon. Dengan Widarini dan dua anaku. Tidak peduli
mengeluarkan banyak pulsa, apa bedanya dengan bertamasya ke tempat-tempat
hiburan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit”. Kinanti, 2001:21
Kutipan diatas menunjukan bahwa Sujarwo adalah orang yang penyayang terhadap keluarganya. Semua akan dilakukan yang penting keluarganya bahagia.
Sujarwo tidak hanya penyayang dengan keluarganya namun ia juga mempunyai hati yang baik.
4.1.3.1.2 Sumpana S-8. Sujarwo bercerita kepada Sumpana tentang perasaannya yang sedang