4.1.3.1.12 Bu Aminoto S-27. Bu Aminoto datang kerumah mencari Yulia untuk menagih hutangnya
Yulia.
27.1 Bu Aminoto dihampiri oleh Kinanti dan mengatakan bahwa Yulia sudah tidak tinggal di rumah Sumpana lagi.
27.2 Bu Aminoto diusir oleh Sumpana karena dia sudah memaki Kinanti dan membuat Kinanti nangis.
27.2.1 Bu Aminoto pergi kemudian Sumpana dan Lik Semi menghibur Kinanti.
Kutipan: “Kula sampun mboten saget sabar malih, Pak, swarane wanita iku bali
gumlegar. “ Perkawis semah, kula mboten mikir malih. Yen mila Yulia purun ngukup tiyang jompo kados pak Aminoto., sumangga mawon. Nanging arta kula kedah
wangsul.
Kinanti, 2001:157 Terjemahan:
Saya sudah tidak bisa sabar lagi, pak, suara wanita itu keras. Perkara pacar gelap, saya tidak memikirkan lagi. Kalau Yulia mau merawat orang jompo seperti
pak Aminoto. silahkan saja. Tetapi uang saya harus kembali. Kinanti, 2001: 157
Kutipan di atas menggambarkan bahwa Bu Aminoto adalah orang yang licik. Hutangnya itu karena bu Aminoto telah menjebak Yulia saat ia bermain kartu. Selain
licik, dia juga tidak mempunyai sopan santun. Hal tersebut terlihat pada kutipan di atas saat ia bicara dengan Sumpana.
4.1.3.1.13 Pak Aminoto S-19. Yulia dijebak teman-temannya saat ia bermain kartu di Bar.
19.1 Yulia pergi ke bar dan bertemu teman-temannya. 19.2 Yulia bermain kartu dengan teman-temannya.
19.3 Yulia di tinggal Boy pergi dengan Jeng Lisa. 19.4 Yulia di bantu pak Aminoto masuk ke kamar
19.5 Yulia menginap di hotel bersama pak Aminoto. 19.6 Yulia bertanya kepada teman-temannya kemana Boy dan Jeng Lisa pergi
kemudian teman-temannya menceritakan yang sebenarnya. 19.6.1 Yulia bersama Pak Aminoto mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Kutipan: “ Mrene…” Pak Aminoto ngawe saka anggone lungguh cedhak meja. “
Mrene ta” tangane ngrenggeh tanganku nalika aku isih meneng. “ Ayo dakwenehi tamba.”
Mripatku mencereng nyawang apa sing diadhep Pak Aminoto ing meja. Serbuk Putih aluminium foil lan alat apa iku? Aku ngowoh, ora bisa kumecap. Panyakrabawaku
werna-werna. Aku nate krungu anane heroin, morphin lan sebangsane nanging durung nate weruh utawa nganggo barange.
Kinanti, 2001: 121
Terjemahan: “Sini… Pak Aminoto melambaikan tangannya dari kursi yang dekat dengan
meja. Sini ta tangannya memegang tanganku ketika aku sedang diam. “ Ayo saya kasih obat.”
Mataku melotot melihat apa yang ada di meja. Serbuk Putih aluminium foil dan alat apa itu? Aku terbengong tanpa ucap. Penuh banyak pertanyaan dalam hatiku. Aku
pernah dengar ada heroin, morphin dan sejenisnya tetapi belum pernah lihat atau memakai barangnya”.
Kinanti, 2001: 121 Kutipan di atas menggambarkan bahwa Pak Aminoto adalah seorang yang
licik. selain licik dia juga genit. Pak Aminoto sudah mempunyai istri tetapi masih saja ia menggoda Yulia.
4.1.3.1.14 Pak Jamil S-36. Sumpana, Kelik, dan Pak Jamil pergi ke rumah Bu Aminoto untuk