Skrip Artikel 3 Analisis Framing Artikel 3

93 Artikel ini ditutup dengan kesimpulan bahwa jilbab sudah menjadi bagian tradisi sebelum kedatangan Islam. Jilbab menjadi pengganti menstrual hut tenda menstruasi saat perempuan haid dalam masa pengasingan. Begitu pula dengan cadar yang dulunya digunakan sebagai pakaian menstruasi. Perintah berjilbab sudah ada jauh sebelum Islam datang. Kemudian Islam hadir untuk menegaskan penggunaan jilbab kepada para muslimahnya. Di akhir tulisan, pernyataan Nasaruddin Umar bahwa perbedaan pandangan tentang makna, batasan, bentuk dan model jilbab saat ini, yang paling penting adalah cara muslimah berjilbab itu tidak menghilangkan nilai utama dari kewajiban berjilbab. Penggunaan jilbab haruslah mengikuti tuntunan agama seperti yang sudah diajarkan serta tidak menghilangkan esensi jilbab sebagai penutup aurat bagi muslimah. “...Sejak datangnya Islam, semua perempuan harus memakai jilbab untuk menutup kepala rambut dan leher, yang dirangkai dengan baju menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Tujuannya agar perempuan tidak dilecehkan”. “...Dengan demikian, jilbab memiliki banyak istilah. Terlepas dari berbagai pandangan mengenai makna, batasan, bentuk dan modelnya. Yang penting, cara muslimah berjilbab tidak menghilangkan esensi jilbab itu sendiri seperti yang sudah diajarkan oleh agama,” pungkas Nasaruddin.”

4.4.2 Skrip Artikel 3

Artikel ini memiliki kelengkapan unsur berita yang mencakup 5W +1H. Unsur Why adalah yang paling banyak digunakan. Ini menjelaskan kuatnya hubungan sebab akibat antara eksistensi jilbab pada masa kini dengan sejarah penutup kepala di masa lalu. Unsur Why yang pertama digunakan adalah saat menjelaskan peristiwa Adam dan Hawa yang pada mulanya dilarang untuk mendekati buah kuldi, namun keduanya Universitas Sumatera Utara 94 termakan bujuk rayu setan sehingga melanggar larangan tersebut. Akibatnya Adam dan Hawa jatuh ke bumi dan terbuka seluruh auratnya. Keduanya kemudian mengambil dedaunan yang bisa menutup aurat mereka. Ini adalah permulaan sejarah menutup aurat dalam peradaban manusia. “...Kalau mau dirunut ke belakang, Adam dan Hawa sudah diwanti-wanti oleh Allah agar mereka tidak mendekati buah kuldi. Alih-alih mendekati, mereka nyatanya malah memakan buah itu. Akibatnya, keduanya jatuh ke bumi dan terbuka auratnya semua. Adam dan Hawa kemudian mengambil dedaunan yang bisa menutup aurat mereka.” Unsur Whykedua menjelaskan tentang kepercayaan Yahudi bahwa laki-laki dan perempuan memiliki 10 kutukan. Kutukan perempuan lebih berat, salah satunya karena mengalami menstruasi. Ini berkaitan dengan kepercayaan terdahulu bahwa menstruasi adalah kutukan. Sehingga perempuan yang sedang menstruasi harus diasingkan, dijauhi, tidak boleh sembarangan beraktivitas dan harus menggunakan tanda tertentu untuk peringatan bagi orang lain bahwa ia sedang menstruasi. Diyakini bahwa perempuan menstruasi mengundang bahaya bagi sekitarnya, karena itulah perempuan menstruasi menuntut perlakuan khusus. “...di dalam kitab TalmudEruvin pasal 100B disebutkan, ada 10 kutukan laki-laki dan 10 kutukan perempuan. Namun kutukan laki-laki lebih ringan daripada perempuan. Kutukan perempuan lebih berat karena, salah satunya, harus menjalani siklus menstruasi” Unsur Why selanjutnya menjelaskan posisi perempuan yang sedang menstruasi di dalam kepercayaan mereka. Pertama, perempuan menstruasi berada dalam situasi tabu yang berarti banyak larangan baginya. Kedua, mereka tidak boleh berbaur dengan orang lain sehingga harus diasingkan. Ketiga, mereka tidak boleh menginjak tanah. Pada zaman Fir’aun, perempuan menstruasi harus menggunakan alas kaki. Keempat, perempuan menstruasi tidak boleh menatap hamparan karena bisa mengundang malapetaka. Ini berkaitan dengan kepercayaan pada zaman dahulu bahwa perilaku perempuan menstruasi dapat mempengaruhi makrokosmos Universitas Sumatera Utara 95 jagat raya. Seluruh anggota tubuhnya amat berbahaya karenanya harus diberi tanda. “...Perempuan yang mengalami menstruasi diyakini sedang berada di dalam situasi tabu menstrual taboo atau pemali.” “...Mereka tidak boleh membaur dengan yang lainnya. Mereka dikucilkan di dalam gua sampai selesai menjalani menstruasinya.” “...Perempuan ketika menstruasi pun tidak boleh menginjak tanah. Pada zaman Firaun perempuan yang menstruasi harus memakai alas kaki yaitu selop.” “...Perempuan juga tidak boleh menatap hamparan menstrual gaze karena bisa mengundang malapetaka.” Unsur Why yang terakhir adalah terkait dengan fungsi jilbab dalam Islam. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa berjilbab berarti menggunakan penutup kepala rambut dan leher kemudian disempurnakan dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Upaya untuk menutup aurat ini bermanfaat bagi perempuan agar terhindar dari pelecehan. Ini berarti jilbab dan busana muslimah berfungsi sebagai pelindung dan pengaman diri bagi perempuan sesuai dengan yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 59 sebagai dasar kewajiban berjilbab. “.... Sejak datangnya Islam, semua perempuan harus memakai jilbab untuk menutup kepala rambut dan leher, yang dirangkai dengan baju menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Tujuannya agar perempuan tidak dilecehkan.” Pada headline digunakan unsur When sebagai penjelas waktu bahwasanya jilbab sudah ada ribuan tahun lalu jauh sebelum kedatangan Islam. Kata “Ribuan Tahun Lalu” menunjukkan betapa lamanya jilbab sudah ada. Jika ditinjau dari hitungan hijriyah lunar system saat ini kita baru berada di tahun ke 1436 Hijriyah. Maka keberadaan jilbab sudah lebih dulu ada beribu-ribu tahun jauh sebelum Islam datang. Wartawan membuka tulisan dengan menggunakan unsur What, yaitu tentang penggunaan jilbab oleh perempuan yang sudah disebutkan di beberapa literatur Yahudi. Ini menjadi penegasan tentang eksistensi jilbab yang telah ada jauh sebelum kedatangan Islam karena literatur Yahudi pun sudah mencatatnya. Universitas Sumatera Utara 96 Dominasi unsur Who sebagai pembuka paragraf merujuk kepada perempuan sebagai subjek yang berhubungan langsung dengan jilbab. Perempuan menstruasi adalah orang yang harus diperlakukan secara khusus karena dianggap berbahaya dan tabu. Selain itu unsur Who yang digunakan juga merujuk kepada perempuan berjilbab masa kini. Masa setelah kedatangan Islam dan diwajibkannya jilbab sebagai bentuk penegasan kepada muslimah.

4.4.3 Tematik Artikel 3