116
Dilihat dari jumlah halamannya, Noor memberikan porsi yang besar kepada jilbab sebagai fashion dibandingkan dengan ketiga kajian lainnya. Noor memberikan
porsi 4 halaman untuk jilbab sebagai fashion, dan 4 halaman lainnya yang terpecah kepada tiga artikel yang membahas jilbab dari sisi sejarah, evolusi dan
cerminannya kini. Dengan demikian, pada bagian ini Noor masih menonjolkan sisi fashion yang lebih besar tentang jilbab dibanding aspek-aspek lainnya.
Dari penjelasan di atas, Noor melakukan penekanan fakta bahwa busana muslim dan jilbab masih menjadi bahasan penting pada majalahnya. Namun pembahasan
tentang tren dan fashion sepertinya mendapat tempat yang lebih besar dan dipentingkan dalam majalah Noor.
4.7 Hasil
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan teks pada artikel tentang jilbab di majalah Noor Edisi Fashion Trend 2015 dengan menggunakan studi
analisis framing model Pan dan Kosicki, maka penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
Dilihat dari struktur sintaksis, keempat artikel tentang jilbab pada majalah Noor Edisi Fashion Trend 2015 mendapatkan bahwa telah berlangsung proses
konstruksi realitas sosial yang melalui tiga tahapan. Wartawan mengkonstruksi fenomena jilbab yang didapati di masyarakat dengan cara
mengeksternalisasikannya lalu mengobjektivasikannya sebagai bagian dari tren dan fashion. Wartawan mendapati fenomena seperti jilboobs, jilbab syar’i,
komunitas hijaber dan fenomena lainnya sebagai proses eksternalisasi. Selanjutnya wartawan mengobjektivasikan fenomena-fenomena tersebut sebagai
arus tren yang sangat kuat sehingga seringkali membuat penggunaan jilbab jauh dari nilai aslinya yaitu perintah agama. Ini juga didukung oleh kurangnya
kemauan belajar agama dari muslimah sehingga kurang ilmu agama dalam
Universitas Sumatera Utara
117
menggunakan jilbab. Lalu wartawan menginternalisasikan berbagai peristiwa yang dilihatnya itu ke dalam tulisan mengenai jilbab pada majalah Noor.
Dilihat dari struktur skrip, keempat artikel yang membahas tentang jilbab di majalah Noor Edisi Fashion Trend 2015 cenderung menonjolkan unsur Who
Siapa dan What Apa. Di dalam artikelnya, Noor banyak melibatkan pembaca muslimah secara langsung sebagai pengguna jilbab. Noor melibatkan muslimah
sebagai subjek yang menggunakan jilbab dan menjadi pelaku perubahan jilbab secara bentuk dan makna. Upaya ini menggiring opini serta mengerucutkan fokus
pembaca kepada satu bahasan penting yaitu kesadaran berhijab sebagai perintah agama dan pentingnya ilmu mengenai jilbab.
Dilihat dari struktur tematik, ragam pembahasan yang dimunculkan pada majalah Noor dihasilkan dari koherensi, detail dan bentuk paragrafnya. Keempat artikel
yang diteliti di majalah Noor selalu menggunakan kata ‘muslimah’ sebagai pengganti kata ‘perempuan’ atau ‘wanita’. Noor juga kerap memulai artikel
dengan ‘hentakan’ baik itu pada headline maupun lead yang memancing pembaca untuk membaca sampai selesai. Hal ini membuat seseorang akan tertarik
membaca dan terbawa ke dalam alur yang dibangun oleh wartawan dalam tulisan. Secara tidak langsung pembaca bersedia dikonstruksi pikirannya oleh media
tersebut. Dilihat dari struktur retoris, penekanan fakta pada majalah Noor terdapat pada
idiom yang digunakan dalam setiap bahasan. Noor menggunakan istilah fashion untuk bahasan jilbab sebagai bagian dari tren, menggunakan istilah asing untuk
bahasan diluar bahasan keagamaan dan menggunakan istilah sejarah untuk bahasan sejarah. Noor memperkuat artikelnya dengan foto untuk bahasan fashion
namun hanya menambahkan ilustrasi saja untuk bahasan diluar fashion. Noor tidak terlalu melakukan penekanan pada tampilan grafis artikelnya. Namun jika
ditilik dari posisinya, Noor masih menjadikan jilbab sebagai bahasan penting di medianya. Namun pembahasan tentang tren dan fashion sepertinya mendapat
tempat yang lebih besar di majalah Noor.
Universitas Sumatera Utara
118
Secara keseluruhan Noor mengkonstruksi jilbab sebagai Realitas Sosial Simbolik yaitu bentuk – bentuk simbolik dari realitas sosial objektif, yang biasanya
diketahui oleh khalayak dalam bentuk karya seni, fiksi serta isi media.
Universitas Sumatera Utara
108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan