108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian yang berisikan deskripsi dan interpretasi dari hasil penelitian serta kesimpulan-kesimpulan berdasarkan analisis
framing Pan dan Kosicki tentang konstruksi nilai jilbab di media yang dimuat dalam majalah Noor Edisi Fashion Trend 2015.
a. Sintaksis, pada majalah Noor telah berlangsung proses konstruksi realitas
sosial yang melalui tiga tahapan. Wartawan mengeksternalisasi fenomena jilbab yang ada di masyarakat lalu mengobjektivasikannya sebagai bagian
tren dan menginternalisasikannya ke dalam artikel yang dimuat di majalah Noor.
b. Skrip, Noor banyak melibatkan pembaca muslimah secara langsung.
Upaya ini menggiring opini serta mengerucutkan fokus pembaca kepada satu bahasan penting yaitu kesadaran berhijab sebagai perintah agama dan
pentingnya ilmu mengenai jilbab. c.
Tematik, melalui koherensi, detail dan bentuk tulisan yang diusung medianya, Noor membuat pembaca terbawa ke dalam alur yang dibangun
oleh wartawan. Secara tidak langsung pembaca bersedia dikonstruksi pikirannya oleh media tersebut.
d. Retoris, penekanan fakta pada majalah Noor terdapat pada idiom yang
digunakan dalam setiap bahasan. Noor masih menjadikan jilbab sebagai bahasan penting di medianya. Namun pembahasan tentang tren dan
fashion sepertinya mendapat tempat yang lebih besar di majalah Noor. e.
Majalah Noor mengkonstruksi jilbab sebagai perintah agama untuk setiap muslimah. Majalah Noor menekankan bahwa jilbab adalah aplikasi dari
perintah menutup aurat bagi perempuan muslimah. Meski demikian, Noor tidak menepis kenyataan bahwa jilbab sudah menjadi bagian dari fashion,
Universitas Sumatera Utara
120
sehingga Noor memberikan porsi yang cukup besar untuk jilbab sebagai fashion di medianya.
5.2 Saran Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa butir pemikiran yang penulis sampaikan sebagai saran dalam penelitian analisis wacana.
1. Penelitian dalam analisis wacana bersifat subjektif. Peneliti diberikan
kebebasan dalam menganalisis sesuai dengan sudut pandangnya dalam memaknai simbol dan lambang yang digunakan oleh penulis teks.
Untuk itu dalam menganalisis teks khususnya yang menggunakan analisis framing, seorang peneliti harus lebih peka terhadap tulisan
yang ditampilkan. Ketelitian terhadap judul, pemilihan diksi, bentuk kalimat hingga tampilan grafis adalah hal penting yang harus
diperhatikan oleh peneliti.
2. Hindari pola berpikir positivisme dalam menganalisis teks
pemberitaan. Teks merupakan hasil konstruksi yang dilakukan oleh penulis berita. Tidak ada teks yang tertulis secara kebetulan. Semuanya
adalah hasil penglihatan, pendengaran dan proses berpikir dari penulis teks.
5.3 Saran dalam Kaitan Akademis