Instrumen Non Tes Instrumen Pengumpulan Data

3.5.2.2 Instrumen Non Tes

3.5.2.2.1 Skala Kemandirian Belajar Skala kemandirian yang digunakan dalam penelitian ini tergolong skala sikap. Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden apakah pernyataan itu diterima ataukah ditolak melalui rentangan tertentu skala bertingkat. Pernyataan yang diajukan terdiri dari pernyataan mendukung favourable dan pernyataan tidak mendukung unfauvorable. Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam skala ini pernyataan-pernyataan yang diajukan dinilai oleh responden dengan memilih satu jawaban yang disediakan yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Skala kemandirian belajar peserta didik ini terdiri dari 20 butir pernyataan yang dibagi menjadi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pedoman penskoran skala kemandirian belajar peserta didik menggunakan skala Likert sebagai mana terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Skala Kemandirian Belajar Kategori Pilihan jawaban Positif Negatif Sangat sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak sesuai 2 3 Sangat tidak sesuai 1 4 Penyusunan skala kemandirian belajar peserta didik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Menentukan butir pernyataan mengenai kemandirian belajar peserta didik terhadap pembelajaran matematika. 2 Menentukan banyaknya butir pernyataan. 3 Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan skala kemandirian. 4 Masing-masing butir skala kemandirian dikelompokan sesuai dengan aspek yang diamati. 5 Menghitung jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan sesuai dengan aspek-aspek yang diamati. 6 Dari jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek selanjutnya dihitung nilai kemandirian belajar peserta didik dengan cara sebagai berikut. Persentase kemandirian belajar k = 7 Persentase kemandirian belajar peserta didik yang diperoleh selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam empat kategori. Kriteria persentase skor untuk skala kemandirian belajar peserta didik ditetapkan seperti pada Tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Kriteria Persentase Skor Skala Kemandirian Belajar Peserta Didik Persentase Skor Kemandirian Belajar Kategori 81,25 k 100 Baik 62,5 k 81,25 Cukup baik 43,75 k 62,5 Kurang baik 25 k 43,75 Tidak baik 3.5.2.2.2 Lembar Observasi Kemandirian Belajar Peserta Didik Lembar observasi kemandirian belajar peserta didik digunakan untuk mengukur kemandirian belajar peserta didik secara individual. Ada tiga aspek kemandirian belajar yang dinilai, yaitu rasa percaya diri, inisiatif, dan tanggungjawab. Penilaian dilakukan dengan cara memberi skor pada setiap indikator disetiap pembelajaran. Pengisian lembar pengamatan dilakukan dengan meminta dua orang pengamat sebagai penilainya. Persentase kemandirian dihitung pada dua pertemuan terakhir untuk mengetahui perkembangan kemandirian peserta didik dalam megikuti pembelajaran matematika. Selanjutnya persentase tersebut dirata-rata untuk mengetahui persentase kemandirian peserta didik secara klasikal dalam mengikuti pembelajaran matematika. Persentase kemandirian belajar dihitung dengan rumus sebagai berikut. Persentase kemandirian belajar k = Untuk kriteria hasil observasi kemandirian belajar peserta didik adalah sebagai berikut. Tabel 3.5 Kriteria Hasil Observasi Kemandirian Belajar Peserta Didik Persentase Skor Kemandirian Belajar Kriteria Kemandirian Belajar 77,76 k 100 Baik 55,53 k 77,76 Cukup baik 33,33 k 55,53 Kurang baik

3.6 Analisis Data Uji Coba Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Dalam Arikunto 2013: 73 sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut;