memberi materi melalui ceramah, latihan soal, kemudian pemberian tugas. Menurut Sanjaya 2014: 147 metode ceramah diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada peserta didik. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan
pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan peserta didik, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran
melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Guru dalam pembelajaran
konvensional ini memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Langkah-langkah yang digunakan pada pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah 1 pendahuluan yang berisi apersepsi dan motivasi; 2
pengembangan materi berisi kegiatan menjelaskan materi dan memberi contoh soal; 3 penerapan materi berisi kegiatan memberikan latihan, memberikan waktu
kepada peserta didik untuk mengerjakan soal latihan; dan 4 penutup yang berisi kegiatan membahas soal latihan dan merangkum materi serta pemberian PR.
2.1.6 Pendekatan Saintifik
2.1.6.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Suherman 2003: 74, pendekatan dalam pembelajaran matematika merupakan cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran
agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan peserta didik. Menurut
Daryanto 2014: 51, pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu,
kondisi pembelajaran diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan
hanya diberi tahu. 2.1.6.2
Karakteristik Pendekatan Saintifik
Menurut Daryanto 2014: 53, pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut.
1 Berpusat pada peserta didik. 2 Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum
atau prinsip. 3 Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik, dan
4 Dapat mengembangkan karakter peserta didik.
2.1.6.3 Tujuan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik menurut Daryanto 2014: 54 adalah sebagai berikut. 1 Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik. 2 Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3 Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
4 Diperoleh hasil belajar yang tinggi. 5 Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis karya ilmiah. 6 Untuk mengembangkan karakter peserta didik.
2.1.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik