Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflantion factor VIF. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas sebaliknya jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 terjadi multikolinearitas.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pad grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED.

3.6.3 Analisis Jalur Path Analysis

Pengujian pengaruh variabel intervening menggunakan metode analisi jalur Path Anayisis. Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan teori Ghozali, 2011:250. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Pada penelitian ini kepuasan kerja mengambil peran sebagai variabel intervening yang memediasi hubungan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasi. Model analisis jalur dapat dilihat pada gambar berikut :  1 Budaya Organisasi X1  2 P4 P1 Kepuasan Kerja Y1 P3 Komitmen Organisasi Y2 Pengembangan Karir X2 P2 P5 Gambar 3.1 Path Analysis Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Setiap nilai P menggambarkan jalur dan koefisien jalur. Berdasarkan gambar model analisis jalur budaya organisasi mempunyai hubungan langsung kepuasan kerja P1. Pengembangan karir mempunyai hubungan langsung dengan kepuasan kerja P2. Kepuasan kerja mempunyai hubungan langsung dengan komitmen organisasi P3. Budaya organisasi mempunyai hubungan langsung dengan komitmen organisasi P4. Pengembangan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ipi89940

0 0 7

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 11

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 8 22

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KERINCI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 2 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SELF EFFICACY TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 14

View of Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Perawat dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening

0 0 13

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

0 0 6

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Test Repository

0 4 127

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention melalui Kepuasan Kerja dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Anteseden

0 0 16

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 16