jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya altematif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu
karyawan akan meninggalkannya.
2.4.4 Indikator Komitmen Organisasi
Meyer dan Allen dalam Umam, 2012:262 membagi komitmen organisasi menjadi tiga macam atas dasar sumbernya, yaitu :
1. Affective commitment Berkaitan
dengan hubungan
emosional anggota
terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota
dengan kegiatan di organisasi. Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional
2. Continuance Commitment Komitmen berkesinambungan didefinisikan sebagai dedikasi para
anggota organisasi untuk mempertahankan hidupnya di dalam organisasi. Komitmen ini muncul apabila karyawan akan tetap
bertahan pada suatu organisasi karena mebutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak
menemukan pekerjaan lain. 3. Normative Commitment
Komitmen normatif mengambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen
terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
2.5 Hubungan Antar Variabel
2.5.1 Hubungan Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja serta Komitmen
Organisasi
Budaya organisasi adalah pegangan bagi karyawan perusahaan dalam berperilaku yang menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan
sesama rekan kerja, dan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan. Kepuasan kerja akan didapatkan jika harapan-harapn dari pekerjaannya
dapat dipenuhi. Dengan mengambil pemikiran tersebut, dimungkinkan bahwa budaya organisasi dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh Chen 2004 dalam Indraswari 2009, budaya organisasi diyakini akan mempengaruhi
sikap individu menyangkut keluaran-keluaran seperti komitmen, motivasi moral, dan kepuasan kerja.
Budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang disepakati dan dijalankan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi baik
yang positif atau negatif lambat laun akan mempengaruhi perilaku yang pada akhirnya berpengaruh pada produktivitas dan pencapaian tujuan
organisasi. Kesesuaian antara individu dengan budaya organisasi dimana seseorang tersebut bekerja, akan menimbulkan komitmen kerja dan akan
mendorong individu untuk bertahan pada suatu perusahaan tersebut dalam jangka panjang Indraswari, 2009.