2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi
Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen
karyawan pada organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor. Allen Meyer dalam Umam 2012:261 mengidentifikasi ada tiga faktor yang
memengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : 1 Ciri pribadi pekerja, termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan
variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan tiap karyawan. 2 Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi
dengan rekan sekerja. 3 Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan
cara pekerja-pekerja
lain mengutarakan
dan membicarakan
perasaannya mengenai organisasi. Steers dan Porter dalam Supriyanto, 2000:98 mengemukakan ada
sejumlah faktor yang memengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu:
1. Faktor personal yang meliputi job expectations, psychological contract, job choice factors, karakteristik personal. Keseluruhan faktor
ini akan membentuk komitmen awal. 2. Faktor organisasi, meliputi initial works experiences, job scope,
supervision, goal consistency organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab.
3. Non-organizational faktors, yang meliputi availability of alternative
jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya altematif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu
karyawan akan meninggalkannya.
2.4.4 Indikator Komitmen Organisasi
Meyer dan Allen dalam Umam, 2012:262 membagi komitmen organisasi menjadi tiga macam atas dasar sumbernya, yaitu :
1. Affective commitment Berkaitan
dengan hubungan
emosional anggota
terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota
dengan kegiatan di organisasi. Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional
2. Continuance Commitment Komitmen berkesinambungan didefinisikan sebagai dedikasi para
anggota organisasi untuk mempertahankan hidupnya di dalam organisasi. Komitmen ini muncul apabila karyawan akan tetap
bertahan pada suatu organisasi karena mebutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak
menemukan pekerjaan lain. 3. Normative Commitment
Komitmen normatif mengambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen
terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.