58
dengan jumlah yang kurang sesuai dengan rekomendasi dari PPL dan kurang sesuai dalam penerapan sistem tanam. Dan sebanyak 4 petani responden tak
mempergunakan teknologi. Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa tingkat adopsi untuk komponen teknologi sistem tanam adalah sedang dengan
persentase 70.
Tabel 4.14 Adopsi komponen sistem tanam
Teknologi PTT
Kriteria Skor Frekuensi Total
Skor Persentase Tingkat
Adopsi
Sistem Tanam
eknologi Penuh
3 9 105 70 Sedang
eknologi Sedang
2 37 eknologi
Rendah 1 4
Sumber : Data primer diolah 2010
4.6.5 Pemupukan N berdasarkan tingkat kehijauan warna daun
Sebanyak 13 petani responden menggunakan teknologi penuh sesuai yang dianjurkan dengan menggunakan Bagan Warna Daun BWD. Petani
responden beranggapan BWD sangat baik untuk menetukan waktu aplikasi pupuk N. Kemudian yang menggunakan teknologi sedang yaitu dengan
pengamatan langsung sebanyak 37 petani responden. Mereka beranggapan bahwa dengan pengamatan langsung dirasa sudah cukup dan tidak
mengeluarkan biaya untuk membeli BWD. Dapat disimpulkan tingkat adopsi komponen teknologi pemupukan N berdasarkan tingkat kehijauan warna daun
termasuk sedang dengan persentase 75,3.
Tabel 4.15 Adopsi komponen pemupukan N berdasarkan tingkat kehijauan warna daun
eknologi PTT Kriteria
Skor Frekuensi Total Persentase Tingkat
59
Skor Adopsi Pemupukan N
berdasarkan tingkat
kehijauan warna daun
eknologi Penuh
3 13 113 75,3 Sedang
eknologi Sedang
2 37 eknologi
Rendah 1 0
Sumber : Data primer diolah 2010
4.6.6 Pemupukan Organik
Tabel 4.16 Adopsi komponen pemupukan organik
eknologi PTT Kriteria
Skor Frekuensi Total Skor
Persentase Tingkat Adopsi
Pemupukan Organik
eknologi Penuh
3 19 116 77,3 Sedang
eknologi Sedang
2 28 eknologi
Rendah 1 3
Sumber : Data primer diolah 2010 Pemupukan organik memberikan beberapa manfaat antara lain
memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologi tanah, menyehatkan tanaman dan mengurangi pupuk kimia. Sumber-sumber pupuk organik dapat berupa
pupuk kandang, limbah pertanian seperti jerami dan limbah non pertanian seperti serbuk gergaji.
Dari tabel 4.16 sebanyak 19 petani responden menggunakan pupuk organik secara teratur. Menurut petani pupuk organik yang paling banyak
dipakai adalah pupuk kandang karena mudah di dapat. Sebanyak 28 petani responden memakai pupuk organik tetapi tak secara terus menerus
memakainya, dan sisanya 3 petani responden tidak memakai pupuk organik dengan alasan pupuk kimia yang ada dipasaran dirasa sudah cukup untuk
60
mendukung usaha taninya. Dengan persentase mencapai 77,3 maka tingkat adopsinya termasuk kategori sedang.
4.6.7 Pengairan Berselang