Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sebelum dan Sesudah SLPTT

64 15.000,00 per hari. Biaya total yang dikeluarkan untuk curahan kerja usahatanimusim pada usahatani padi sebelum mengikuti SLPTT rata-rata per hektar sebesar Rp 3.113.994,78. Dan setelah adanya SLPTT pengeluaran untuk tenaga kerja menjadi menurun sebesar Rp 3.098.302,87. Sedangkan pengeluaran lainya yang bersifat tetap yaitu penyusutan peralatan, sewa lahan dan iuran relatif tetap atau dengan kata lain terdapat perubahan tetapi sangat sedikit, seperti pengairan dari Rp 130.731,1 sebelum SLPTT menjadi Rp 134.647,5 sesudah SLPTT.

4.7.2 Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sebelum dan Sesudah SLPTT

Analisis pendapatan dihitung atas dasar selisih antara penerimaan yang diperoleh dalam jangka waktu satu kali proses produksi, dikurangi dengan seluruh pengeluaran sebagai korbanan selama proses produksi. Berdasarkan tabel 4.21 Tingkat penerimaan dari hasil usahatani padi sesudah adanya Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu dibandingkan dengan usahatani sebelum adanya Sekolah lapang Pengelolaan tanaman Terpadu menunjukan perbedaan yang cukup besar yakni sebelum SLPTT senilai Rp 13.662.375,98 kemudian setelah SLPTT menjadi Rp 15.119.921,67. Tabel 4.21 Pendapatan usaha tani sebelum dan sesudah adanya SLPTT rata-rata satu ha No Jenis Uraian ebelum SLPTT Rp Sesudah SLPTT Rp 1 enerimaan RpMT 13.662.375,98 15.119.921,67 2 iaya RpMT 7.744.190,60 7.895.438,64 3 endapatan RpMT 5.918.185,38 7.224.483,02 Sumber : Data primer diolah 2010 Dilihat dari tingkat pengeluaran biaya produksi ternyata bahwa pada usahatani padi sesudah SLPTT menunjukan angka yang lebih besar dari 65 usahatani padi sebelum adanya SLPTT yakni masing-masing sebesar Rp 7.744.190,60 dan Rp 7.895.438,64. Kondisi seperti ini disebabkan adanya penggunaan input usahatani berupa perbedaan dalam menggunakan tenaga kerja dan sarana produksi, yang berdampak pada tingkat pengeluaran usahatani menjadi lebih besar. Kemudian pendapatan rata-rata petani dalam satu hektar sesudah mengikuti SLPTT lebih besar dari sebelum mengikuti SLPTT yakni dengan selisih sebesar Rp 1.306.297,64. Tabel 4.22 Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 SESUD AH – SEBEL UM 500312.000 426372.186 60298.133 379138.366 621485.634 8.297 49 .000 Sumber : Data primer diolah 2010 Dari paired samples test diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0,00 probabilitas 0,05 dan nilai t tabel adalah 1,67 t tabel pada α = 5 ; df = 50-1 = 49 diperoleh nilai 1,67, sedangkan t hitungnya adalah 8,297. Karena t hitung t tabel yaitu 8,297 1,67 maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan nilai pendapatan antara sebelum dan sesudah adanya SLPTT. Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa terdapat perbedaan mean sebesar 500.312,000. Perbedaan ini mempunyai range antara lowerbatas bawah 379.138,366 sampai upperbatas atas 621.485,634 . Hasil ini berarti 66 bahwa SLPTT mempunyai dampak terhadap peningkatkan pendapatan petani padi di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.

4.8 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 5 25

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 2 25

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 13 91

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 2 91

(ABSTRAK) DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI.

0 1 2

EVALUASI PROGRAM PADA SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI CIHERANG DI GAPOKTAN MAGURU DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 12