Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

32 Ghatak dalam Hutapea dan Tenda, 2009 bahwa perubahan teknologi akan merubah fungsi produksi, tingkat penggunaan input dan tingkat keuntungan .

2.7 Penelitian Terdahulu

Menurut penelitian Ririt Rintayani dan Brodjol Sudjito tahun 2010 yang berjudul “Dampak Penerapan metode SLPTT Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Peningkatan Pruduksi Padi dengan Pendekatan Regresi Hedonik”. Dalam penelitian ini metode SLPTT Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu merupakan metode baru dalam dunia pertanian. Metode ini sebagai tindakan nyata dari konsep PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu yang dikembangkan oleh dinas pertanian. Tujuan metode ini adalah untuk meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat sehingga produktifitas dan mutu padi meningkat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Untuk mengetahui besarnya dampak metode SLPTT digunakan Analisis statistik berupa metode regresi hedonik. Hasil analisis regresi hedonik didapatkan model yang menghubungkan antara beberapa komponen teknologi dengan produksi padi dimana model signifikan, dengan R2 model 0,901, dan mean square error 0,045. Model hasil analisis tersebut mampu membuktikan bahwa dengan adanya metode SLPTT terjadi peningkatan produksi padi sebesar 19,7, Menurut penelitian Ronald T.P. Hutapea dan Esje T. Tenda tahun 2009 yang berjudul “Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan Pengelolaan Kelapa Terpadu di Kabupaten Minahasa Utara ”, akselerasi adopsi teknologi pengelolaan kelapa terpadu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk 33 mempercepat diseminasi teknologi dan mengevaluasi model yang telah dikembangkan oleh Balitka di Desa Kaleosan, Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2004-2006. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan dilaksanakan pada bulan November 2006. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik petani, tingkat penerapan teknologi, serta usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi 1 tingkat adopsi dan difusi teknologi anjuran, 2 dampak teknologi terhadap pendapatan petani, dan 3 keberlanjutan organisasi kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi dan difusi teknologi pembibitan kelapa dan tanaman sela jagung direspon cukup baik, dengan kisaran tingkat adopsi dan difusi teknologi sebesar 57,33-70,33. Kegiatan integrasi kelapa dengan ternak babi serta pengolahan VCO tidak terjadi proses difusi, walaupun tingkat adopsi pada kelompok tani cukup tinggi dengan kisaran 60,00 – 85,33. Dampak ekonomi dari penerapan teknologi anjuran tanaman sela dan pengaruhnya terhadap produktivitas kelapa menunjukkan dampak yang positif, dengan nilai kelayakan finansial BCR dan MBCR 1. Dampak keberlanjutan organisasi kedua kelompok tani berada pada kelompok berkembang. Menurut Penelitian Handoko Gunawan dan Rika Asnita tahun 2008 yang berjudul “ Peningkatan keuntungan Usahatani Kedelai Melalui PTT di Kabupaten Bojonegoro”. Produktifitas kedelai tingkat petani di Kabupaten Bojonegoro rata – rata 1,24 tha dengan potensi genetik tanaman masih cukup tinggi yaitu diatas 2 tha. Rendahnya produktivitas disebabkan sebagian besar petani belum menggunakan benih unggul dan teknik pengelolaan tanaman 34 belum optimal. Upaya peningkatan produktivitas bisa dicapai dengan pengelolaan tanaman secara terpadu. Melihat kenyataan tersebut, maka diperlukan Sekolah Lapangan yang akan dapat memberikan pembelajaran bagi petani secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT terhadap peningkatan usahatani kedelai, Pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai dilaksanakan pada musim tanam MKII bulan Juli sampai Oktober tahun 2008 yang melibatkan 6 kelompok tani di desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro. Data yang dikumpulkan adalah data produksi dan analisa usaha tani yang meliputi biaya sarana produksi, tenaga kerja dan keuntungan yang diperoleh. Data diambil dari lahan Laboratorium Lapang LL, SLPTT dan non SLPTT masing- masing diambil 5 orang. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara berdasarkan daftar pertanyaan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisa finansial dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisa finansial dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Hasil pengkajian memperlihatkan bahwa rata-rata produksi riil per hektar yang diperoleh petani LL, petani SLPTT dan petani non kooperator berturut-turut yaitu 1,985 ton; 1,559 ton; dan 1,223 ton. Peningkatan produksi ini mendorong peningkatan pendapatan dan keuntungan bagi petani yang mengikuti SLPTT. Keuntungan yang diperoleh oleh petani LL per hektar meningkat 53 dan petani SLPTT meningkat 26 dibanding dengan petani 35 yang tidak mengikuti SLPTT Kedelai. Peningkatan produksi dan keuntungan para petani SLPTT dikarenakan petani dapat melaksanakan pengelolaan tanaman terpadu PTT kedelai secara optimal. 2.8Kerangka Berpikir Adapun kerangka berpikir dari penelitian ini adalah Gambar 1. Kerangka Pikir Dampak Program SLPTT terhadap Pendapatan Petani Usaha Tani Padi Sekolah lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT Produksi Pendapatan Petani Adopsi komponen Teknologi SLPTT Petani Padi 36

2.9 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 5 25

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 2 25

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 13 91

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 2 91

(ABSTRAK) DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI.

0 1 2

EVALUASI PROGRAM PADA SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI CIHERANG DI GAPOKTAN MAGURU DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 12