Pengertian Usahatani LANDASAN TEORI

9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Usahatani

Mubyarto 1994 : 66 mengemukakan bahwa usahatani merupakan himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian. Tujuan setiap petani dalam melaksanakan usahataninya berbeda-beda. Apabila dorongannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik melalui atau tanpa peredaran uang, maka usahatani tersebut disebut usahatani pencukup kebutuhan keluarga Subsistence Farm. Sedangkan bila motivasi yang mendorongnya untuk mencari keuntungan, maka usahatani yang demikian disebut usahatani komersial Commercial Farm. Usahatani adalah kegiatan mengorganisasi mengelola asset dan cara dalam pertanian. Atau lebih tepatnya adalah suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian Daniel, 2002 : 53. Sedangkan Rivai mendefinisikan usahatani sebagai suatu ilmu yang mempelajari intern usaha tani yang meliputi organisasi, operasi, pembiayaan dan penjualan, perihal usahatani itu sebagai unit atau satuan produksi dalam keseluruhan usaha tani Daniel, 2002 : 54. Usahatani yang ada di negara berkembang seperti di Indonesia belum tertuju pada usahatani yang maju dan modern seperti yang telah dicapai oleh beberapa negara maju. Satu petani di negara maju menguasai puluhan bahkan 10 sampai ratusan atau bahkan ribuan hektar lahan usaha. Mereka dapat memberi makan atau menyediakan makan untuk ribuan orang dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan di Indonesia sama dengan negara berkembang lainya hanya sedikit sisa yang bisa digunakan penduduk lain dari usahataninya setelah memenuhi kebutuhan mereka sendiri Daniel, 2002 : 20. Dalam melakukan usahatani, seorang pengusaha atau seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia mengalokasikan input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal. Peningkatan keuntungan dapat dicapai oleh petani dengan melakukan usaha taninya secara efisien. Efisiensi teknis akan tercapai apabila petani mampu mengalokasikan faktor produksi sedemikian rupa sehingga hasil yang tinggi dapat dicapai. Manakala petani dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam melaksanakan usaha taninya, maka mereka juga tetap mencoba bagaimana meningkatkan keuntungan dengan kendala biaya usaha tani yang terbatas. Suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan biaya produksi yang sekecil- kecilnya atau terbatas Daniel, 2002 : 123. Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana prduksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga kelestarian usahanya Suratiyah, 2002 : 60. Klasifikasi usahatani menurut organisasinya Suratiyah, 2009 : 15 : a. Usaha Individual 11 Adalah usahatani yang seluruh proses dikerjakan oleh petani sendiri beserta keluarganya mulai dari perencanaan, mengolah tanah, hingga pemasaran ditentukan sendiri. b. Usaha kolektif Adalah usahatani yang seluruh proses produksinya dikerjakan oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk natura maupun keuntungan. c. Usaha kooperatif Adalah usahatani yang tiap prosesnya dikerjakan secara individual. Hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting dikerjakan oleh kelompok, misalnya pembelian saprodi, pemberantasan hama, pemasaran hasil dan pembuatan saluran. Menurut polanya, usahatani dibedakan menjadi 3 Suratiyah, 2009 : 15 : a. Usahatani khusus Usahatani khusus adalah usahatani yang hanya mengusahakan satu cabang usahatani saja, misalnya usahatani peternakan, ushatani perikanan dan usahatani tanaman pangan. b. Usahatani tidak khusus Usahatani tidak khusus adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang usaha bersama-sama, tetapi dengan batas yang tegas. c. Usahatani campuran 12 Usahatani campuran adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang secara bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas yang tegas, contohnya tumpangsari. Faktor-faktor yang mempengaruhi produki dalam usahatani terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain penggunaan input, teknik bercocok tanam dan teknologi. Sedangkan faktor eksternal seperti cuaca, iklim, hama dan penyakit. Lebih jelas lagi Daniel, 2002 : 54 menyatakan bahwa dalam usahatani ada empat unsur pokok penting yang mempengaruhi produksi. Faktor faktor yang mempengaruhi produksi adalah : 1. Tanah Tanah dalam usahatani dapat berupa tanah pekarangan, tegalan, sawah dan sebagainya. Tanah tersebut dapat diperoleh dengan cara membuka lahan sendiri, membeli, menyewa, bagi hasil, pemberian negara, warisan ataupun wakaf. Penggunaan tanah dapat diusahakan secara monokultur, polikultur maupun tumpangsari. 2. Tenaga Kerja Tenaga kerja dalam usahatani adalah tenaga kerja manusia. Tenaga kerja manusia dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dimana tenaga keja tersebut dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, keterampilan, pengalaman, tingkat kesehatan dan faktor alam seperti iklim dan kondisi lahan. 3. Modal Modal dalam usahatani digunakan untuk membeli sarana produksi dan untuk membiayai pengeluaran selama kegiatan usahatani berlangsung. Sumber 13 modal dapat diperoleh dari milik sendiri, pinjaman atau kredit pinjaman dari lembaga keuangan formal maupun non formal, hadiah, warisan ataupun dapat berupa kontrak sewa. 4. Manajemen Manajemen dalam usahatani merupakan kemampuan petani untuk menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasai dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu menghasilkan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.

2.2 Pendapatan Petani

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 5 25

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 2 25

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 13 91

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 2 91

(ABSTRAK) DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI.

0 1 2

EVALUASI PROGRAM PADA SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI CIHERANG DI GAPOKTAN MAGURU DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 12