45
red yellow dan regusol sedangkan iklimnya mempunyai tipe iklim
oldemen.
4.1.3
Penggunaan Tanah dan Pengairan Tabel 4.1 Penggunaan Tanah di Kecamatan Tayu 2009
Penggunaan Tanah Luas ha
Persentase ahan Sawah
2.045.520 43.05
- Pengairan teknis 1.344.102
28.29 - pengairan setengah teknis
389.175 8.19
- Pengairan desanon PU 305.918
6.43 - Tadah hujan
6.625 0.14
ukan Sawah 2.705.447
56.59 - Rumah dan Pekarangan
1.107.949 23.32
- Tegalkebun 493.225
10.38 - Hutan Negara
102.079 2.15
- Tambak 818.52
17.23 - tidak diusahakan
183.674 3.87
Sumber : BPP Kecamatan Tayu tahun 2009 Penggunaan lahan sawah teknis di Kecamatan Tayu menduduki
persentase terbesar yaitu 43,05 atau dengan luas 2.045.520 hektar, hal ini disebabkan mayoritas petani mengusahakan lahannya untuk menanam
padi sawah. Lahan sawah di Kecamatan Tayu memiliki sifat teknis yaitu pengairan disuplai dari saluran irigasi sehingga petani di Kecamatan Tayu
Kabupaten Pati dapat menanam padi sebanyak 3 kali dalam 1 tahun.
4.2 Keadaan Penduduk
4.2.1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di suatu wilayah menunjukkan struktur perekonomian yang ada pada suatu wilayah tersebut. Mata pencaharian
46
penduduk di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati bersifat heterogen. Untuk lebih jelasnya, distribusi penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan
Tayu Kabupaten Pati dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distibusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Tayu tahun 2009
No Mata Pencaharian
Distribusi Jumlah
Jiwa Persentase
1 etani buruh tani
19.889 59,2
2 NS ABRI
1.453 4,3
3 engusaha 826
2,5 4
ransportasi 1.042 3,1
5 uruh industri bangunan
5600 16,7
6 edagang 2.824
8,4 7
8 ensiunan PNS ABRI
elayan 432
1.510 1,3
4,5 Jumlah 33.576
100 Sumber: Monografi Kecamatan Tayu tahun 2009
Berdasarkan 4.2 dapat diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati paling banyak bermata pencaharian di sektor pertanian
sebagai petani atau buruh tani dengan jumlah 19.889 orang 59,2 . Mata pencaharian yang paling sedikit dijumpai di Kecamatan Tayu adalah sebagai
pensiunan yaitu sebanyak 432 orang 1,3 . Tingginya jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani menunjukkan bahwa Kecamatan
Tayu Kabupaten Pati merupakan daerah agraris. Hal ini, juga didukung dengan kondisi alam di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang cocok untuk
kegiatan pertanian, misalnya hamparan sawah yang masih luas dan kondisi
47
tanah yang cocok untuk pertanian selain itu suplai air yang cukup dari curah hujan maupun dari sungai.
4.2.2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelancaran pembangunan. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan
mudah untuk mengadopsi suatu inovasi baru sehingga akan memperlancar proses pembangunan. Sebaliknya masyarakat yang memiliki tingkat
pendidikan rendah akan sulit untuk mengadopsi suatu inovasi baru sehingga dalam hal ini akan mempersulit pembangunan. Jadi tingkat pendidikan
digunakan sebagai parameter kemampuan sumber daya manusia dan kemajuan suatu wilayah. Orang yang berpendidikan cenderung berpikir
lebih rasional dan umumnya cenderung menerima adanya pembaharuan. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya disajikan pada tabel
4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2009
No ingkat Pendidikan Distribusi
Jumlah Jiwa Persentase 1
elum tamat SD 7.88
12,09 2
idak tamat SD 14.454
22,17 3
amat SD 15.858
24,32 4
amat SLTP 11.671
17,90 5
amat SLTA 11.916
18,28 6
amat AkademiPT 3.418
5,24 Jumlah 65.197
100,00
48
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penduduk Kecamatan Tayu Kabupaten Pati sebagian besar tingkat pendidikannya tamat Sekolah
Dasar yaitu 15.858 24,32 . Tingkat pendidikan penduduk yang paling sedikit adalah tamat akademi atau perguruan tinggi yaitu sebanyak 3.418
atau 5,24 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan
penduduk Kecamatan Tayu Kabupaten Pati sebagian besar tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak
memungkinkan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Sehingga berdampak pada pembangunan daerah kurang bisa berkembang dan
penduduk akan sulit menerima inovasi baru. Selain itu kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang khususnya pada penduduk yang
tinggal jauh dari kota Kecamatan dikarenakan informasi dan pengetahuan tentang pendidikan terbatas.
4.3 Keadaan Pertanian