Penyuluhan Pertanian LANDASAN TEORI

22

2.4 Penyuluhan Pertanian

H. Mounder dalam Sumardi, 1988 : 1 mengartikan penyuluhan pertanian sebagai sistem pelayanan yang membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam pelaksanan teknik dan metode berusahatani untuk meningkatkan produksi agar lebih berguna daalam upaya menngkatkan pendapatan. A.H. Savile dalam Sumardi, 1972 : 1 mendefinisikan penyuluhan pertanian sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mendidik masyarakat dalam meningkatkan standar kehidupanya melalui kemampuan mereka sendiri, dengan menggunakan sumberdaya baik tenaga maupun materi sendiri dan hanya mendapat bantuan dana pemerintah sekecil mungkin. Salmon Padmanegara dalam Sumardi, 1972 : 2 mengartikan penyuluhan pertanian sebagai suatu pendidikan informal untuk para petaninelayan dan keluarganya dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat. Pengertian penyuluhan pertanian menurut rumusan dalam UU No. 152006 adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi permodalan dan sumberdaya lainya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraanya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan pertanian dilaksanakan untuk menambah kesanggupan para petani dalam usahanya memperoleh hasil-hasil yang dapat memenuhi keinginan 23 mereka. Jadi penyuluhan pertanian tujuannya adalah perubahan perilaku bertambahnya kesanggupan keluarga-keluarga tani sasaran, sehingga mereka dapat memperbaiki cara bercocok tanamnya, lebih beruntung usahataninya dan lebih layak hidupnya, atau yang sering dikatakan keluarga tani maju itu. Bila keluarga tani itu maju, maka kaum taninya juga akan dinamis, responsif terhadap hal-hal yang baru. Bila kaum tani dinamis dan kaum lainnya juga demikian, maka masyarakat luas akan besar kesadarannya untuk masalah-masalah sosial. Dengan demikian kegiatan pendidikan penyuluhan pertanian berfungsi dalam membantu masyarakat tani untuk memecahkan persoalan mereka sendiri melalui penerapan teknologi dan pengetahuan ilmiah yang secara umum dapat meningkatkan produksi usahatani dan pendapatan mereka Sumardi, 1988 : 2. Samsudin dalam http:h0404055.wordpress.com, 4 Agustus 2010 berpendapat bahwa tujuan penyuluhan pertanian dibedakan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan penyuluhan pertanian jangka pendek yaitu untuk menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah dalam kegiatan usaha tani petani di pedesaan. Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah dalam bentuk pengetahuan, kecakapan, sikap, dan motif tindakan petani. Tujuan penyuluhan pertanian jangka panjang yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tani, atau agar kesejahteraan hidup petani lebih terjamin. Menurut A.H Mounder dalam Sumardi : 1988 metode penyuluhan berdasarkan jumlah sasaran yang dapat dicapai dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : 1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan 24 Dalam metode ini, penyuluh berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan. Yang termasuk ke dalam metode ini antara lain kunjungan usahatani, kunjungan rumah. 2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok Dalam hal ini, penyuluh berhubungan dengan sekelompok orang untuk menyampaikan pesanya. Beberapa metode dalam pendekatan kelompok ini antara lain melalui temu lapang, demonstrasi dan diskusi. 3. Metode berdasarkan pendekatan missal Metode ini dapat menjangkau sasaran yang banyak, yaitu antara lain melalui rapat umum dan siaran melalui radio atau televisi.

2.5 Teknologi

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 5 25

DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SLPTT ) DARI ASPEK PRODUKSI DAN PENDAPATAN SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

0 2 25

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 13 91

Hubungan Antara Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) Dengan Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Jagung ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun)

0 2 91

(ABSTRAK) DAMPAK PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI.

0 1 2

EVALUASI PROGRAM PADA SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) PADI CIHERANG DI GAPOKTAN MAGURU DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 12