70 bulan gelap. Pada saat ini, kisaran pasut menjadi maksimum. Pasut perbani
terjadi saat air naik terendah dan air surut tertinggi yang terjadi saat bulan setengah menjelang dan sesudah bulan purnama, dimana kisaran pasut menjadi
minimum.
4.2.5 Kedalaman Laut
Secara umum pantai Timur Sumatera mempunyai lereng landai dengan kedalaman perairan antara 0-20 meter sampai dengan lebih dari 25 meter di
Selat Malaka. Kedalaman selat dan muara sungai bervariasi antara 1-25 m. Sekitar muara sungai dan selat yang relatif sempit diantara berbagai pulau kecil,
dengan variasi kedalaman antara 5-10 m. Ditinjau dari kedalaman laut, perairan Bengkalis dapat dibedakan atas
laut dangkal dan laut dalam. Kedalaman laut dangkal berkisar antara 3-20 m, dan terdapat di perairan Selat Padang, Selat Panjang dan Selat Air Hitam.
Sedangkan laut dalam antara 20-40 m, terdapat di perairan Selat Malaka, Selat Bengkalis dan Selat Dumai. Topografi dasar laut di perairan Bengkalis,
bervariasi dari dasar yang landai mulai dari tepi pantai hingga mencapai kedalaman 40 m. Setidak-tidaknya kedalaman telah mencapai 20 m pada jarak
2 mil ± 3
l 700 m dari tepi pantai ke arah laut pada saat pasang, KSP-UIR,
2001. Disekitar pantai, gradien dasar laut berkisar antara 1:12 hingga 1:20, dengan gradien maksimum 1:3.
4.3 Vegetasi Pantai
Jenis mangrove yang paling umum ditemui dan mayoritas adalah jenis bakau Rhizophora spp, menyusul jenis lain yaitu jenis Avicennia spp, dan
berikutnya Bruguiera spp, Xylocarpus granatum, dan Sonneratia spp. Jenis mangrove yang terdapat di Kabupaten Bengkalis kurang lebih 15 lima belas
famili dan 28 dua puluh delapan jenis spesies mangrove. Dari jumlah tersebut, 21 dua puluh satu jenis merupakan mangrove sejati true mangrove =TM dan
7 tujuh jenis merupakan jenis mangrove ikutan mangrove associate=MA. Mangrove dijumpai pada daerah yang selalu dipengaruhi oleh air pasang. Pada
71 daerah yang tidak terkena air pasang, umumnya merupakan areal perkebunan
masyarakat dengan vegetasi karet, kelapa dan semak belukar, serta sebagian kecil ditumbuhi oleh bakau dan nipah, terutama pada daerah-daerah yang dialiri
sungai. Vegetasi pantai lainnya adalah semak belukar, berupa alang-alang, paku-pakuan, pohon aru, sekeduduk dan lainnya. Semak belukar umumnya
dijumpai pada lahan gambut yang tidak diusahakan oleh masyarakat Khairuddin, 2003.
4.4 Kondisi Demografi dan Sosial Ekonomi
Penduduk Kabupaten Bengkalis sampai akhir bulan Desember tahun 2004, berjumlah 561
l 166 jiwa yang tersebar pada 11 kecamatan. Distribusi
jumlah penduduk disajikan pada Tabel 4. Ditinjau dari jumlah penduduk, kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Mandau
225 l
472 jiwa, sedangkan yang paling sedikit di Kecamatan Rupat Utara 11
l 486 jiwa. Selanjutnya, jika dilihat dari komposisi penduduk, ternyata
penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki. Penduduk laki-laki berjumlah 279
l 147 jiwa 49.74 sedangkan perempuan 282
l 019 jiwa 50.26.
Tabel 4. Distribusi penduduk Kabupaten Bengkalis menurut jenis kelamin
Jumlah Penduduk No.
Nama Kecamatan Jumlah
Keluarga Laki-laki
Perempuan Total
1. Bengkalis
14 456 33 213
32 788 66 001
11.76 2.
Bantan 8 264
18 248 17 323
35 571 6.34
3. Bukit Batu
6 660 13 290
13 371 26 661
4.75 4.
Merbau 9 012
23 331 24 191
47 522 8.47
5. Tebing Tinggi
17 257 17 257
33 477 50 734
9.04 6.
T. Tinggi Barat 3 040
7 227 7 321
14 548 2.59
7. Rangsang
5 651 14 726
12 895 27 621
4.92 8.
Rangsang Barat 7 255
13 248 13 641
26 889 4.79
9. Rupat
5 505 14 653
14 008 28 661
5.11 10.
Rupat Utara 2 876
5 696 5 790
11 486 2.05
11. Mandau
46 392 118 258
107 214 225 472
40.18 Jumlah
126 368 279 147
282 019 561 166
100.00
Sumber : Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis 2004
72 Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase jumlah penduduk dari masing-
masing kecamatan. Persentase sebaran penduduk yang tertinggi terdapat di Kecamatan Mandau yaitu 40.18 dan yang terendah di Kecamatan Rupat Utara
yaitu 2.05. Tingginya jumlah penduduk di Kecamatan Mandau dikarenakan banyaknya warga pendatang yang bermukim di kawasan ini. Di samping itu
kawasan ini merupakan daerah yang sangat cepat berkembang karena letak geografisnya dan akses yang cukup mudah dijangkau baik dari ibukota Propinsi
Riau maupun dari propinsi lainnya Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kawasan ini juga merupakan kawasan industri pertambangan milik PT. Caltex
Pasific Indonesia PT. CPI yang merupakan ladang minyak yang sangat produktif. Untuk lebih jelasnya persentase sebaran penduduk Kabupaten
Bengkalis berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.
12 6
5 8
9 3
5 5
5 2
40 Bengkalis
Bantan Bukit Batu
Merbau Tebing Tinggi
T. Tinggi Barat Rangsang
Rangsang Barat Rupat
Rupat Utara Mandau
Gambar 11. Persentase distribusi penduduk Kabupaten Bengkalis berdasarkan kecamatan pada tahun 2003
Mayoritas penduduk Kabupaten Bengkalis bekerja di sektor jasa dan perdagangan, sedangkan sektor lainnya tidak banyak digeluti sehingga
menyebabkan ketimpangan dalam struktur mata pencaharian. Di sektor lain, penduduk bekerja secara musiman pada sektor perikanan melaut dan
73 perkebunan menyadap karet. Pekerjaan musiman di bidang pertambakan,
meliputi kegiatan panen yang membutuhkan 6 orang pekerja, rehabilitasi tambak 6-10 orang, dan pencetakan tambak baru membutuhkan 20 orang
pekerja untuk setiap tambak seluas 2 l
500 m
2
. Dari sisi kemasyarakatan, mayoritas penduduk Kabupaten Bengkalis
memeluk agama Islam dengan struktur etnis yang cukup bervariasi. Etnis dominan yang mendiami wilayah ini adalah suku Melayu. Selain itu juga
dijumpai masyarakat etnis Jawa, Batak, Minang, Cina dan Bugis serta beberapa suku asli, yakni suku Sakai, Akit Hutan dan Bonai. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat multi etnik ini melakukan interaksi intra-etnis dan inter-etnis dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat.
4.5 Kondisi Kegiatan Perikanan