Estimasi Parameter Biologi Estimasi Parameter Ekonomi

88 3.6 4 , yang meliputi data dari tahun 1985 sampai dengan 2002. Dengan menggunakan jaring insang hanyut sebagai alat standard 5 , hasil perhitungan standardisasi effort dapat dilihat pada Tabel 12

5.3 Estimasi Parameter Biologi

Beberapa parameter biologi yang diperlukan dalam studi ini menyangkut parameter pertumbuhan r, carrying capacity K dan koefisien daya tangkap q. Ketiga parameter tersebut diduga dengan menggunakan metode Clarke, Yoshimoto dan Pooley CYP. Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SHAZAM setelah terlebih dahulu dilakukan uji stationarity dari data dan prosedur Cochran-Orcutt untuk menguji auto correlation dari variabel Lampiran 5. Hasil uji Dickey Fuller dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13. Hasil uji Dickey Fuller No. Varibel Tanpa Trend Dengan Trend 1. LnCPUE -2.6937 -2.2552 2. E t + E t+1 1.3169 -1.1071 Hasil uji stationarity dengan menggunakan prosedur Dickey-Fuller test mengindikasikan bahwa variabel effort menunjukkan adanya gejala non- stationary trending. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai kritis dari Dickey-Fuller test yang lebih kecil dari nilai absolut 2.57 sedangkan Log CPUE dengan tanpa trend menunjukkan data stationer. Dengan hasil tersebut, maka dilakukan pendekatan teknik co-integration untuk menghadapi masalah non- stationarity dalam pendugaan parameter ini. Setelah dilakukan teknik co- 4 Metode untuk standardisasi fishing effort ada beberapa cara, sebagai contoh Stark 1971, juga Hilborn dan Walters 1992. Namun demikian kedua metode tersebut tidak dapat diimplementasikan dalam penelitian ini karena data yang diperlukan tidak tersedia, serta perhitungan yang cukup kompleks. 5 Dalam studi ini jaring insang hanyut digunakan sebagai standard mengingat proporsi terbesar jumlah hasil tangkapan ikan demersal di perairan Kabupaten Bengkalis diperoleh dari alat tangkap ini. 89 integration dan melalui iterasi Cochran-Orcutt untuk menghilangkan auto- korelasi, maka dihasilkan parameter biologi untuk analisis seperti disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil analisis nilai parameter biologi No. Parameter Nilai 1. r 0.515692 2. K 1154.16157 3. q 0.0009386 4. Durbin-Watson 1.96

5.4 Estimasi Parameter Ekonomi

5.4.1 Struktur Biaya

Hasil analisis terhadap perhitungan biaya per unit standardized effort dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Total biaya kegiatan penangkapan ikan target dari tahun 1985-2002 No. Tahun Biaya Real Rp Jutaton Total Biaya Rp juta 1. 1985 1.09 632.457 2. 1986 0.97 630.418 3. 1987 1.18 832.261 4. 1988 1.14 838.342 5. 1989 1.11 895.735 6. 1990 1.10 944.461 7. 1991 1.36 1 067.744 8. 1992 1.25 1 093.647 9. 1993 1.47 1 333.782 10. 1994 1.36 1 373.339 11. 1995 1.85 1 862.170 12. 1996 2.09 2 073.197 13. 1997 1.92 2 148.892 14. 1998 3.53 4 176.528 15. 1999 6.54 6 920.805 16. 2000 6.00 6 677.765 17. 2001 7.29 8 595.967 18. 2002 6.65 9 787.981 90 Untuk jelasnya perkembangan biaya operasional untuk penangkapan ikan dari alat tangkap yang sudah distandarisasi dapat dilihat pada Gambar 18. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 1985 19 87 1989 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 200 1 Tahun B iay a R p j u ta Total Biay a Rp juta Gambar 18. Total biaya penangkapan ikan taget dari tahun 1985-2002 Gambar 18 memperlihatkan bahwa biaya operasional menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa seiring dengan pertambahan waktu maka biaya untuk melaut juga semakin meningkat.

5.4.2 Estimasi Discount Rate

Dari hasil perhitungan discount rate dengan teknik Kula, akan diperoleh laju pertumbuhan dari PDRB Kabupaten Bengkalis sebagai g=11 Lampiran 6. Dengan menggunakan standar elastisitas pendapatan terhadap konsumsi sumberdaya alam dari Brent 1997 sebesar 1, dan ρ diasumsikan sama dengan nilai nominal saat ini current nominal discount rate dari Ramsey 6 , sebesar 15 maka diperoleh nilai real discount rate r sebesar 4. Nilai ini merupakan nilai yang cukup konservatif untuk sumberdaya alam, dan patut dipertimbangkan penggunaannya dalam eksploitasi sumberdaya alam. Tentu 6 Idealnya perhitungan real interest rate dalam model Kula ini harus memperhitungkan ρ pure time preference , namun nilai ini harus dihitung berdasarkan kemungkinan survival rate-rata average survival probability . Namun demikian, kenyataan data di lapangan tidak tersedia, sehingga nilai ρ ini disubsitusi oleh nominal discount rate sebagaimana dirumuskan pada persamaan Ramsey. 91 saja, dalam hal ini sumberdaya perikanan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Dalam penelitian ini selanjutnya, perhitungan nilai ekonomi rente sumberdaya dilakukan dengan berbasiskan dua macam discount rate tersebut.

5.5 Estimasi Sustainable Yield