Pemodelan Modelling Sistem TINJAUAN PUSTAKA

18 tertinggi ke arah darat pasal 13 dan 14, atau paling sedikit selebar 130 kali beda tinggi pasang surut tidal range; dan b perlindungan terhadap sempadan sungai untuk melindungi sungai agar fungsi sungai dan kualitas airnya tidak terganggu, yaitu sekurang-kurangnya 100 m dari kiri kanan sungai besar dan 50 m dari kiri kanan sungai kecil, atau 10-50 m dari sungai yang terletak di kawasan pemukiman pasal 15 16. Dengan demikian, keputusan yang diambil untuk memilih lahan yang sesuai untuk pertambakan harus mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Kesesuaian lahan land suitability merupakan kecocokan adaptability suatu lahan untuk tujuan penggunaan tertentu, melalui penentuan nilai kelas lahan serta pola tata guna tanah yang dihubungkan dengan potensi wilayahnya, sehingga dapat diusahakan penggunaan lahan yang lebih terarah berikut usaha pemeliharaan dan kelestariannya Hardjowigeno, 2001. Kesesuaian lahan merupakan suatu penilaian lahan secara sistematik dengan mengkategorikannya berdasarkan persamaan sifat atau kualitas lahan yang mempengaruhi kelayakan suatu usaha atau penggunaan tertentu. Untuk tujuan pengembangan wilayah pesisir dengan sasaran penentuan kesesuaian lahan untuk kegiatan pertambakan udang, maka klasifikasi kesesuaian lahan ditujukan untuk mengurangi atau mencegah berbagai dampak negatif yang mungkin ditimbulkan, serta menjamin kegiatan pertambakan udang tersebut dapat berlangsung secara optimal, terpadu dan berkelanjutan integrated and sustainable development, ditinjau secara ekologis maupun sosial ekonomis.

2.5 Pemodelan Modelling

Salah satu pertanyaan mendasar dalam memecahkan permasalahan pengelolaan sumberdaya alam yang kompleks di wilayah pulau-pulau kecil adalah pendekatan apakah yang kira-kira mampu mengakomodasikan kompleksitas pengelolaan tersebut. Dalam konteks analisis, pemodelan dapat dijadikan sebagai wahana vehicle untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa komponen atau variabel yang penting dalam pemodelan. 19

a. Sistem

Sistem berasal dari kata “systema” dalam bahasa Yunani yang dapat diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian Winardi, 1999. Setiap fenomena, baik struktural maupun fungsional, yang memiliki sekurang-kurangnya dua komponen yang dapat dipisahkan dan yang saling berinteraksi dapat dianggap sebagai suatu sistem Hall dan Day, 1977. Dalam hubungan ilmu-ilmu fisika dan biologi, suatu sistem adalah sebuah pengaturan koleksi dari interelasi komponen fisik dengan karakteristik yang dibatasi dan unit fungsional Grant et al., 1997. Definisi lain yang lebih umum adalah keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan Muhammadi et al., 2001. Menurut Manetsch dan Park 1977, sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan. Suatu sistem merupakan himpunan atau kombinasi dari bagian- bagian yang membentuk sebuah kesatuan yang kompleks. Namun tidak semua kumpulan dan gugus bagian dapat disebut suatu sistem kalau tidak memenuhi syarat adanya kesatuan unity, hubungan fungsional dan tujuan yang berguna. Selanjutnya Prahasta 2001 lebih menekankan pada sekumpulan obyek, ide, yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan dan sasaran bersama. Apabila didasarkan pada sudut pandang filosofis , suatu sistem dapat diartikan sebagai bangunan aktual dari alam atau upaya manusia untuk memberlakukan aturan terhadap setiap kekacauan yang terjadi di alam. Ilmu sistem ditumbuh kembangkan untuk merangkai secara utuh komponen-komponen yang berharga dari pengetahuan spesialis, dan mewujudkannya menjadi gambaran yang jelas. Teori sistem dimanfaatkan guna mempelajari kenyataan akan aturan yang sistematis dan ketergantungan interdependendency. Dalam mendefinisikan suatu sistem, yang paling penting adalah perihal relevansi kesesuaian. Oleh karena itu, adalah penting untuk selalu membayangkan suatu sistem sebagai koleksi yang terisolir dari komponen-komponen yang berinteraksi. 20 Setiap fenomena, baik struktural maupun fungsional, yang memiliki sekurangnya dua komponen yang dapat dipisahkan dan yang saling berinteraksi dapat dianggap sebagai suatu sistem. Suatu sistem dapat diartikan sebagai bangunan aktual dari alam atau upaya manusia misalnya, taksonomi untuk memberlakukan aturan terhadap setiap kekacauan yang terjadi di alam. Analisis sistem merupakan suatu penelitian mengenai sistem yang bersangkutan, atau mengenai sifat-sifat umum dari sistem tersebut. Holisme adalah filosofi mengenai penelitian terhadap perilaku total atau atribut-atribut total lainnya dari suatu sistem yang rumit. Sistem seringkali diklasifikasikan sebagai: 1 sistem-sistem alamiah natural systems dan 2 sistem-sistem buatan man-made systems Winardi, 1999. Sistem alamiah terdiri dari sistem fisik misalnya: matahari, bumi, molekul hingga atom dan sistem yang mengandung kehidupan living system atau sistem biologis seperti manusia, hewan dan tanaman. Sedangkan sistem buatan terdiri dari sistem sosial social system, yaitu: keluarga, organisasi, agama, juga sistem mekanistik mechanistic system seperti sebuah mobil, sebuah jam dan lain-lain. Khusus sistem organisasi, terdiri dari sistem operasional, sistem manajemen atau sistem keputusan, dan sistem informasi Suryadi dan Ramdhani, 2000. Selanjutnya sistem informasi ini merupakan kesatuan entity formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya baik fisik maupun logika Prahasta, 2001. Dari organisasi ke organisasi, sumberdaya- sumberdaya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan karena organisasi dan sistem informasi merupakan sumberdaya-sumberdaya yang bersifat dinamis. Dengan demikian, struktur organisasi yang dibuat pada saat ini bisa jadi harus dimodifikasi keesokan harinya. Jadi diperlukan konsep secara logis dapat menggambarkan struktur sistem informasi, yang direpresentasikan oleh semua sumberdaya fisiknya, untuk berbagai ukuran sistem informasi di dalam bermacam-macam tipe organisasi. Fungsi logis di sini, digunakan untuk penalaran yang selanjutnya dapat digunakan untuk analisis, penjelasan, argumen, dan bahkan untuk penyelesaian masalah Poerwowidagdo, 2001 21 Sistem informasi berbasis komputer dibagi lagi menjadi: sistem manajemen data dasar databased management system, sistem informasi manajemen management information system, sistem penunjang keputusan decision support system, dan sistem pakar expert system Marimin, 2002. Selain dari sistem informasi sebelumnya beberapa pakar geografi masih menambahkan sistem informasi geografis SIG, yaitu suatu paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Dari merepresentasikan ”dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana sesuai kebutuhan Prahasta, 2001 dan Jaya, 2002. Berbagai sistem telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun demikian masing-masing dari sistem-sistem tersebut memiliki komponen- komponen yang juga dapat dianggap sebagai sistem, dan masing-masing dari komponen tersebut merupakan bagian dari sistem yang lebih luas lagi. Jadi, setiap sistem yang ingin diteliti merupakan bagian dari suatu hierarki dalam sistem-sistem yang lain. Terserah pada kita untuk memilih bagian mana dari hierarki tersebut yang akan diteliti, dan usaha pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan batasan-batasan spasial, temporal, dan konseptual yang akan dibahas. Sistem-sistem alam yang diawali dengan organisme individu, yang kemudian beranjak ke arah yang lebih rumit lagi. Ikan yang berasal dari satu spesies merupakan bagian dari suatu populasi ikan. Populasi ikan, bersama dengan populasi satwa lain mamalia, moluska, dan lain-lain dan populasi tumbuhan air dengan siapa mereka berinteraksi dalam lingkungan spasial, dianggap sebagai komunitas. Komunitas, bersama dengan lingkungan tidak hidup non-living membentuk suatu ekosistem, yang merupakan kependekan dari sistem-sistem ekologi. Seluruh kehidupan di bumi ini secara kolektif disebut biosphere. Suatu sistem dapat dinyatakan secara deskriptif dalam bentuk pernyataan statement yang dirumuskan dalam kata-kata atau kalimat. Gejala-gejala alam sehari-hari, atau peristiwa-peristiwa alam di waktu yang lalu, apabila diamati 22 secara seksama mengikuti pola-pola alami yang dapat dijelaskan dengan analisis matematika. Dalam membuat pertanyaan, ataupun pernyataan digunakan nalar atau logika. Subsistem adalah suatu unsur atau komponen fungsional daripada suatu sistem, yang berperan dalam pengoperasian sistem tersebut. Elemen suatu sistem entity berbeda dengan subsistem dari sistem. Untuk membedakan subsistem dengan elemen, maka diperlukan pembahasan atas tingkat resolusi penguraian. Subsistem dikelompokkan dari bagian-bagian sistem yang masih berhubungan satu sama lain pada tingkat resolusi tertinggi, sedangkan elemen dari sistem adalah pemisahan bagian sistem pada tingkat resolusi rendah Eriyatno, 1999.

b. Model