Pengelolaan Sumberdaya Yang Optimal

102 Depresiasi yang terjadi diakibatkan oleh perkembangan effort yang berlebihan pada periode sebelumnya sehingga walaupun effort cenderung menurun pada periode tertentu namun depresiasi sumberdaya perikanan tetap terjadi.

5.8 Pengelolaan Sumberdaya Yang Optimal

Sumberdaya perikanan merupakan aset kapital yang dalam pengelolaannya secara optimal juga memerlukan pendekatan kapital, sebagaimana halnya dengan sumberdaya alam lainnya. Dengan demikian dibutuhkan pertimbangan aspek intertemporal dalam analisisnya. Pada pendekatan kapital, biaya korbanan opportunity cost untuk mengeksploitasi sumberdaya pada saat ini diperhitungkan melalui perhitungan rente ekonomi optimal optimal rent yang seharusnya didapat dari sumberdaya perikanan, jika sumberdaya tersebut dikelola secara optimal. Hasil perhitungan analisis optimal dengan menggunakan real discount rate dari Kula 4 dan market discount rate 15 sepanjang tahun pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 8. Nilai optimal biomass, hasil tangkapan dan effort dengan nilai δ yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 18. Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata biomass, hasil tangkapan dan input yang optimal pada real discount rate dari Kula 4 berturut-turut yaitu 5 l 491.27 ton, 2 l 103.46 ton dan 408 l 123 trip. Sedangkan nilai rata-rata biomass, hasil tangkapan dan input yang optimal pada market discount rate 15 berturut- turut yaitu 5 l 154.79 ton, 2 l 142.66 ton dan 442 l 865 trip. Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa dengan menggunakan nilai discount rate yang lebih kecil real discount rate dari Kula maka diperoleh nilai optimal biomass yang relatif lebih tinggi dan input yang relatif lebih rendah daripada perhitungan dengan menggunakan market discount rate. 103 Tabel 18. Nilai optimal biomass, hasil tangkapan dan effort dengan nilai δ yang berbeda Discount Rate 4 Discount Rate 15 Tahun Opt Biomass Ton Opt Yield Ton Opt Effort Trip Opt Biomass Ton Opt Yield Ton Opt Effort Trip 1985 5 491.29 2 103.46 408 121 5 154.82 2 142.66 442 863 1986 5 491.27 2 103.46 408 122 5 154.80 2 142.66 442 865 1987 5 491.35 2 103.45 408 115 5 154.89 2 142.65 442 854 1988 5 491.22 2 103.47 408 127 5 154.74 2 142.67 442 871 1989 5 491.24 2 103.47 408 126 5 154.76 2 142.67 442 869 1990 5 491.32 2 103.46 408 118 5 154.86 2 142.66 442 858 1991 5 491.27 2 103.46 408 122 5 154.80 2 142.66 442 865 1992 5 491.28 2 103.46 408 121 5 154.81 2 142.66 442 863 1993 5 491.31 2 103.46 408 119 5 154.84 2 142.66 442 860 1994 5 491.31 2 103.46 408 119 5 154.84 2 142.66 442 860 1995 5 491.30 2 103.46 408 120 5 154.83 2 142.66 442 861 1996 5 491.30 2 103.46 408 120 5 154.83 2 142.66 442 862 1997 5 460.98 2 107.44 411 162 5 117.77 2 146.30 446 826 1998 5 491.28 2 103.46 408 122 5 154.81 2 142.66 442 863 1999 5 491.26 2 103.46 408 123 5 154.79 2 142.66 442 866 2000 5 491.28 2 103.46 408 122 5 154.80 2 142.66 442 864 2001 5 491.28 2 103.46 408 121 5 154.81 2 142.66 442 863 2002 5 491.28 2 103.46 408 122 5 154.80 2 142.66 442 864 Rataan 5 491.27 2 103.46 408 123 5 154.79 2 142.66 442 865 Untuk lebih jelasnya perbedaan nilai biomass dan produksi yang optimal sepanjang tahun pengamatan untuk kedua nilai discount rate dapat dilihat pada Gambar 31. 104 100 200 300 400 500 600 1 985 1 986 1 987 1 988 1 989 1 990 1 991 1 992 1 993 1 994 1 995 1 996 1 997 1 998 1 999 2 000 2 001 2 002 Tahun B io m ass Y ie ld Opt_biomas 4 Opt_biomas 15 Opt_yield 4 Opt_yield 15 Gambar 31. Nilai optimal biomass dan produksi dengan nilai δ yang berbeda 10 ton Gambar 31 menunjukkan bahwa sepanjang tahun pengamatan nilai optimal biomass pada real discount rate dari Kula 4 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan optimal biomass pada market discount rate 15. Namun sebaliknya nilai produksi optimal pada market discount rate relatif lebih tinggi dibandingkan dengan produksi optimal pada real discount rate. Menurut Clark 1971 dalam Hanesson 1987 dan Clark 1990, nilai discount rate yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan laju optimal dari eksploitasi pada sumberdaya yang terbaharukan, dengan demikian kemungkinan akan terjadi kepunahan akan semakin besar. Lebih jauh lagi Hanesson 1987 menyatakan bahwa seperti juga pada sumberdaya tidak terbaharukan, pada dasarnya dampak discount rate terhadap laju eksploitasi dan standing stock biomass dari sumberdaya terbaharukan tidak pasti ambiguous, dan ketidakpastian ini tergantung pada peran ganda dari discount rate. Pada sisi lain, discount rate menggambarkan laju nilai dari aset. Untuk sumberdaya terbaharukan seperti perikanan, yang memiliki fungsi pertumbuhan berbentuk cembung concave, discount rate yang lebih tinggi akan menyebabkan stok 105 biomass menjadi lebih sedikit. Pada sisi lain, discount rate juga mengekspresikan opportunity cost dari kapital untuk diinvestasikan pada peralatan produksi. Semakin tinggi discount rate, akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih tinggi. Pada akhirnya akan menyebabkan produksi intensif optimal menjadi lebih rendah dari stok yang semakin tinggi. Dari hasil penelitian ini, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengindikasikan bahwa terjadi penurunan level biomass pada discount rate yang lebih tinggi. Hal ini dapat dipahami karena penelitian ini menggunakan parameter real cost yang disesuaikan dengan indeks harga konsumen, sehingga price ratio menjadi relatif konstan. Dengan demikian, yang lebih berpengaruh dalam hal ini adalah fungsi produksi itu sendiri yang menyebabkan penurunan biomass pada tingkat discount rate yang lebih tinggi. Dengan mengetahui nilai optimal ketiga variabel tersebut, maka akan dapat dibandingkan kondisi pengelolaan sumberdaya perikanan baik pada kondisi aktual, lestari maupun optimal. Perbandingan dari sisi produksi antara ketiga kondisi tersebut menggunakan real discount rate dan market discount rate dapat dilihat pada Gambar 32 dan Gambar 33. - 50 100 150 200 250 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun Pr odu ks i 10 T on Prod_Aktual Prod_Lestari Prod_Optimal Gambar 32. Perbandingan produksi aktual, lestari dan optimal δ=4 106 Dari gambar terlihat bahwa pada awal-awal periode, produksi aktual masih di bawah kondisi lestari maupun optimal. Namun mulai tahun 1988 sampai akhir tahun pengamatan, produksi aktual sudah melampaui produksi lestari. Namun secara keseluruhan kondisi aktual masih di bawah kondisi optimal, walaupun demikian terlihat bahwa produksi aktual cenderung mengalami peningkatan dan tentu saja jika tidak dikelola dengan baik suatu saat akan dapat melebihi produksi pada kondisi optimal. - 50 100 150 200 250 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun P roduks i 1 Ton Prod_Aktual Prod_Lestari Prod_Optimal Gambar 33. Perbandingan produksi aktual, lestari dan optimal δ=15 Jika sumberdaya perikanan dikelola secara optimal maka produksi harus mengikuti trajektori optimal garis kuning, yaitu sekitar 2103.46 ton real discount rate dan 2142.66 ton market discount rate. Untuk melihat perbandingan antara input aktual dan optimal pada kedua kondisi discount rate dapat dilihat pada Gambar 34. 107 100 200 300 400 500 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun E ff o rt 1000 T ri p Std_Effort Opt_effort 4 Opt_effort 15 Gambar 34. Perbandingan input aktual dan optimal Gambar 34 menunjukkan bahwa upaya optimal pada kondisi market discount rate 15 relatif lebih tingggi dibandingkan dengan kondisi real discount rate dari Kula 4. Namun demikian sepanjang tahun pengamatan kondisi tingkat upaya optimal pada kedua discount rate tersebut relatif masih lebih tingggi dibandingkan dengan tingkat upaya aktual standard effort. Input harus mengikuti trajektori optimal pada level 408 l 123 triptahun garis pink untuk real discount rate dan level 442 l 865 triptahun garis kuning untuk market discount rate . Selanjutnya akan diperoleh nilai sustainable rent optimal sepanjang tahun pengamatan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 19. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai optimal rent pada market discount rate 15 relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan real discount rate dari Kula 4. Namun sebaliknya nilai present value optimal rent pada kondisi real discount rate lebih tinggi dibandingkan pada kondisi market discount rate. 108 Tabel 19. Sustainable rent optimal dengan nilai δ yang berbeda Tahun OR 4 Rp juta PVOR 4 Rp juta OR 15 Rp juta PVOR 15 Rp juta 1985 6 760.16 169 003.94 6 886.35 45 908.97 1986 6 630.49 165 762.13 6 754.23 45 028.23 1987 7 824.29 195 607.27 7 970.33 53 135.53 1988 8 748.20 218 705.01 8 911.44 59 409.63 1989 9 371.22 234 280.39 9 546.07 63 640.44 1990 9 955.85 248 896.23 10 141.60 67 610.64 1991 10 800.48 270 011.93 11 002.01 73 346.74 1992 11 331.72 283 293.12 11 543.14 76 954.26 1993 12 612.98 315 324.38 12 848.31 85 655.40 1994 13 377.81 334 445.14 13 627.37 90 849.16 1995 15 283.17 382 079.29 15 568.34 103 788.93 1996 16 666.47 416 661.76 16 977.46 113 183.09 1997 17 807.06 445 176.56 18 135.78 120 905.23 1998 29 508.12 737 703.11 30 058.70 200 391.37 1999 46 561.02 1 164 025.50 47 429.96 316 199.72 2000 45 107.81 1 127 695.26 45 949.57 306 330.48 2001 55 976.79 1 399 419.67 57 021.35 380 142.31 2002 59 983.23 1 499 580.74 61 102.33 407 348.88 Keterangan: OR 4 = Optimal rent δ 4 PVOR 4 = Present value optimal rent δ 4 OR 15 = Optimal rent δ 15 PVOR 15 = Present value optimal rent δ 15 Tabel 19 memperlihatkan bahwa optimal rent pada real discount rate 4 berkisar dari Rp 6.63-59.98 milyar sedangkan pada market discount rate 15 berkisar dari Rp 6.75-40.73 milyar. Kisaran nilai tersebut menunjukkan bahwa optimal rent pada real discount rate relatif lebih tinggi dibandingkan pada market discount rate. Untuk lebih jelasnya perbandingan sustainable rent optimal pada kedua kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 35. 109 - 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 19 85 19 87 19 89 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 20 01 Tahun R e n te R p j u ta OR 4 OR 15 Gambar 35. Sustainable rent untuk pengelolaan optimal Rp juta Perbandingan rente ekonomi yang diperoleh antara annual sustainable rent dan rente dalam kondisi pengelolaan optimal dapat dilihat pada Tabel 20. Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai present value optimal rent PVOR real discount rate dari Kula 4 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan present value optimal rent pada market discount rate 15. Selanjutnya perbedaan present value rente optimal dan sustainable pada kondisi real discount rate dari Kula 4 menunjukkan trend yang sama yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada market discount rate 15. Tabel 20. Perbedaan present value rente optimal dan sustainable Tahun PVSR Rp juta a PVOR 15 Rp juta b ∆PV Rent Rp juta b-a PVOR 4 Rp juta c ∆PV Rent Rp juta c-a 1985 9 671.46 45 908.97 36 237.51 169 003.94 159 332.48 1986 9 612.37 45 028.23 35 415.86 165 762.13 156 149.77 1987 12 421.43 53 135.53 40 714.11 195 607.27 183 185.85 1988 12 764.19 59 409.63 46 645.44 218 705.01 205 940.82 1989 13 644.09 63 640.44 49 996.35 234 280.39 220 636.31 1990 14 405.65 67 610.64 53 205.00 248 896.23 234 490.59 110 Tahun PVSR Rp juta a PVOR 15 Rp juta b ∆PV Rent Rp juta b-a PVOR 4 Rp juta c ∆PV Rent Rp juta c-a 1991 16 163.87 73 346.74 57 182.87 270 011.93 253 848.06 1992 16 629.26 76 954.26 60 325.00 283 293.12 266 663.86 1993 19 928.77 85 655.40 65 726.64 315 324.38 295 395.62 1994 20 639.97 90 849.16 70 209.18 334 445.14 313 805.16 1995 26 981.26 103 788.93 76 807.67 382 079.29 355 098.03 1996 29 892.48 113 183.09 83 290.61 416 661.76 386 769.28 1997 31 190.91 120 905.23 89 714.32 445 176.56 413 985.65 1998 58 255.69 200 391.37 142 135.67 737 703.11 679 447.42 1999 95 213.67 316 199.72 220 986.05 1 164 025.50 1 068 811.83 2000 91 975.61 306 330.48 214 354.86 1 127 695.26 1 035 719.65 2001 117 123.76 380 142.31 263 018.56 1 399 419.67 1 282 295.91 2002 130 862.33 407 348.88 276 486.55 1 499 580.74 1 368 718.41 Keterangan: PVSR = Present value sustainable rent PVOR = Present value optimal rent Untuk lebih jelasnya gambaran tentang perbedaan present value rente optimal dan sustainable dapat dilihat pada Gambar 36. 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 Tahun R ent e J u ta R upi ah ∆PV Rent 15 ∆PV Rent 4 Gambar 36. Perbedaan present value rente optimal dan sustainable Rp juta 111 Perbedaan effort aktual dan optimal serta sustainable rent dan optimal dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Perbandingan effort aktual dan optimal serta sustainable rent dan optimal δ=15 Perbedaan Tahun Std Effort Trip Sust Rent Rp juta Effort Optimal Trip Rente Optimal Rp juta Effort Rente 1985 67 556 1 450.72 442 863 6 886.35 555.55 374.68 1986 68 665 1 441.85 442 865 6 754.23 544.96 368.44 1987 76 816 1 863.21 442 854 7 970.33 476.52 327.77 1988 69 219 1 914.63 442 871 8 911.44 539.81 365.44 1989 69 049 2 046.61 442 869 9 546.07 541.38 366.43 1990 68 536 2 160.85 442 858 10 141.60 546.17 369.33 1991 71 412 2 424.58 442 865 11 002.01 520.16 353.77 1992 69 726 2 494.39 442 863 11 543.14 535.15 362.76 1993 76 393 2 989.31 442 860 12 848.31 479.72 329.81 1994 74 172 3 096.00 442 860 13 627.37 497.07 340.16 1995 88 018 4 047.19 442 861 15 568.34 403.15 284.67 1996 89 855 4 483.87 442 862 16 977.46 392.86 278.63 1997 87 350 4 678.64 446 826 18 135.78 411.53 287.63 1998 102 246 8 738.35 442 863 30 058.70 333.14 243.99 1999 107 353 14 282.05 442 866 47 429.96 312.53 232.09 2000 106 928 13 796.34 442 864 45 949.57 314.17 233.06 2001 110 920 17 568.56 442 863 57 021.35 299.26 224.56 2002 117 889 19 629.35 442 864 61 102.33 275.66 211.28 Dari hasil analisis seperti terlihat pada tabel menunjukkan bahwa jika sumberdaya perikanan dikelola secara optimal maka rente ekonomi yang diperoleh secara keseluruhan lebih besar daripada annual rent. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan rente yang besar, yang akan berimplikasi pada pengendalian input yang baik yang masih dimungkinkan dilakukan. Pengendalian input ini diperlukan, karena selama kurun waktu 1985-2002 terlihat bahwa persentase perbedaan antara effort aktual dan optimal cenderung semakin mengecil Gambar 37. 112 - 100 200 300 400 500 600 700 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun Pe rb e d a a n Ef fo rt ∆Effort Gambar 37. Persentase perbedaan effort aktual dan optimal Gambar 37 menunjukkan bahwa upaya aktual sudah mendekati ke titik optimal. Jika hal ini tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan suatu saat akan dapat melampaui titik optimal. Untuk rente sumberdaya ikan, memperlihatkan bahwa persentase perbedaan rente annual sustainable rent dengan optimal memiliki nilai positif, hal ini mengindikasikan bahwa rente pada dasarnya masih dapat ditingkatkan Gambar 38. - 50 100 150 200 250 300 350 400 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 Tahun P er b ed aa n R en te ∆Rente Gambar 38. Persentase perbedaan rente sustainable dan optimal 113

5.9 Analisis Dinamis