Model Produksi Padi dan Prediksi Produksi Padi

134 musim kemarau pada Juni 2008. Pada akhir musim kemarau curah hujan diprediksi berada di Atas Normal pada awal musim hujan, dan kemudian berada pada kondisi Normal pada pertengahan musim hujan November-Desember 2008.

5.4. Model Produksi Padi dan Prediksi Produksi Padi

Melalui teknik pengepasan ploting antara data produksi padi dengan nilai-nilai curah hujan bulanan didapatkan gambaran bahwa ada korelasi antara produksi padi bulanan dengan nilai-nilai curah hujan selama musim pertanaman. Berdasarkan fakta tersebut serta dengan asumsi bahwa pertumbuhan dan perkembangan padi dipengaruhi curah hujan selama musim tanam mulai dari persiapan lahan hingga panen, maka kemudian disusun model hubungan produksi padi pada bulan ke-t sebagai fungsi curah hujan selama musim tanam, yaitu pada waktu t, t-1, t-2 dan t-3. Model disusun dengan teknik analisis regresi berganda. Persamaan hubungan yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah sebagai berikut: Serang: Prod = 10.000,0 – 27,6 CH t - 137,4 CH t-1 + 141,2 CH t-2 + 427,6 CH t-3 R 2 = 0,449, r = 0,670, r 0,05 = 0,498, N = 27 Karawang: Prod = 5.000,0 – 22,1 CH t + 50,3 CH t-1 + 234,9 CH t-2 + 319,2 CH t-3 R 2 = 0,368, r = 0,606, r 0,05 = 0,259, N = 113 Subang: Prod = 1.000,0 + 113,8 CH t - 82,6 CH t-1 - 9,5 CH t-2 + 233,0 CH t-3 R 2 = 0,259, r = 0,309, r 0,05 = 0,261, N = 112 Garut: Prod = 1.000,0 + 123,9 CH t + 47,5 CH t-1 + 46,2 CH t-2 + 165,9 CH t-3 R 2 = 0,362, r = 0,602, r 0,05 = 0,390, N = 42 dimana Prod = produksi padi bulanan ton gabah kering giling per bulan, ton GKGbulan, CH t = curah hujan pada saat bulan panen mmbulan, CH t-1 = curah hujan pada saat satu bulan sebelum panen atau fase pematangan mm, CH t-2 = 135 curah hujan pada saat dua bulan sebelum panen atau fase pertumbuhan vegetatif mm, CH t-3 = curah hujan pada saat tiga bulan sebelum panen atau fase awal tanam mm. Dengan memanfaatkan model tersebut dan memasukkan input hasil prediksi curah hujan pada tahun 2008 didapatkan prediksi produksi padi pada tahun 2008. Di Kabupaten Serang diperkirakan pada bulan Januari-April 2008 potensi produksi padi mencapai sekitar 46-181 ribu ton gabah kering giling GKG, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan mencapai sekitar 56-148 ribu ton GKG, sedangkan di Kabupaten Subang potensi produksi diperkirakan mencapai sekitar 11-133 ribu ton GKG. Di ketiga kabupaten tersebut produksi padi terendah terjadi pada bulan Januari sedangkan produksi padi tertinggi terjadi pada bulan April 2008. Pada periode Mei-Agustus 2008, di Kabupaten Serang diperkirakan potensi produksi padi mencapai sekitar 65-177 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Juli dan produksi tertinggi pada bulan Mei, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan mencapai sekitar 35- 143 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Agustus dan produksi tertinggi pada bulan Mei, sedangkan di Kabupaten Subang potensi produksi diperkirakan mencapai sekitar 51-163 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Agustus dan produksi tertinggi pada bulan Juli. Pada periode September-Desember 2008, di Kabupaten Serang diperkirakan potensi produksi padi mencapai sekitar 54-72 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Oktober dan produksi tertinggi pada bulan Desember, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan mencapai sekitar 24-55 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Oktober dan produksi tertinggi pada bulan Desember, sedangkan di Kabupaten Subang potensi produksi diperkirakan mencapai 9-50 ribu ton GKG 136 dengan produksi terendah terjadi pada bulan September dan produksi tertinggi pada bulan Desember. Dengan membandingkan prediksi produksi padi tersebut dengan rata-rata konsumsi padi per kapita dikalikan dengan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten didapatkan informasi bahwa apabila hanya untuk kebutuhan konsumsi domestik di tingkat kabupaten, maka di Kabupaten Serang diperkirakan bahwa produksi padi dalam bentuk beras akan mencukupi kebutuhan domestik sepanjang tahun. Di Kabupaten Karawang, ketersediaan padi yang mencukupi kebutuhan domestik diperkirakan terjadi pada periode Januari-Agustus 2008 dan periode November-Desember 2008. Pada periode September-Oktober diperkirakan produksi padi tidak mencukupi kebutuhan domestik Kabupaten Karawang karena potensi produksi yang rendah. Di Kabupaten Subang, periode ketersediaan padi yang lebih tinggi dari kebutuhan domestik kabupaten terjadi pada periode Februari-Agustus dan Desember 2008. Di luar periode tersebut, pada bulan Januari dan periode September-November 2008, produksi padi lebih rendah dari kebutuhan domestik Kabupaten Subang. Potensi penurunan ketersediaan air di Kabupaten Serang diperkirakan dapat terjadi pada periode Maret-Oktober di kabupaten Serang, dan diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan produksi padi bulanan 4-35. Di Kabupaten Karawang, potensi penurunan ketersediaan air diperkirakan dapat terjadi pada periode April-November 2008, dan diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan produksi padi bulanan 9-85. Di Kabupaten Subang, potensi penurunan ketersediaan air tanah diperkirakan dapat terjadi pada periode Maret-Juli 2008, dan diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan produksi padi bulanan 1- 100. Namun dengan perlakuan irigasi yang memadai, maka keterbatasan air menjadi dapat diabaikan dan potensi produksi dapat menjadi maksimum. 137

5.5. Informasi Prediksi Kecukupan Beras 2008