Lingkup Studi PEMBAHASAN UMUM

V. PEMBAHASAN UMUM

5.1. Lingkup Studi

Tahap awal penelitian adalah melakukan analisis pewilayahan hujan menghasilkan wilayah-wilayah hujan serta stasiun-stasiun yang mewakili masing- masing wilayah curah hujan dan zona produksi padi atau persawahan di masing- masing kabupaten. Dengan menggunakan data curah hujan di setiap stasiun pewakil, kemudian disusun model prediksi curah hujan menggunakan teknik jaringan syaraf propagasi balik. Model terbaik yang sudah divalidasi kemudian digunakan untuk memprediksi kondisi curah hujan bulanan tahun 2008. Selanjutnya penelitian ini memaparkan rangkaian model yang menggambarkan bahwa dengan mengetahui data curah hujan bulanan berturut- turut selama tiga bulan terakhir, maka dapat diprediksi nilai-nilai curah hujan selama tiga bulan ke depan bahkan bisa memprediksi selama setahun, selama peubah masukan yang dibutuhkan tersedia. Kemudian dengan menambahkan data fisika tanah, serta informasi trend dan data jumlah penduduk, maka dapat diprediksi tingkat kecukupan beras di satu wilayah. Diagram alir konsep pemanfaatan data dan prediksi tersebut disajikan pada Gambar 37. Sementara itu dilakukan pula analisis hubungan antara curah hujan dengan produksi padi yang menghasilkan model prediksi produksi padi sebagai fungsi curah hujan selama musim tanam. Pada tahap terakhir, dengan memanfaatkan nilai-nilai prediksi curah hujan 2008, kemudian dilakukan analisis ketersediaan dan kerentanan produksi padi tahun 2008. Analisis ini kemudian menghasilkan informasi tingkat kecukupan atau kekurangan beras tahun 2008 di Kabupaten Serang, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. 127 Gambar 37. Bagan alir pemanfaatan data curah hujan dan informasi lainnya untuk prediksi curah hujan dan prediksi kecukupan beras. Sebagai studi kasus, analisis dan pengolahan data dilakukan di sentra produksi padi di Banten dan Jawa Barat. Cakupan wilayah penelitian adalah Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Serang. Sebagai pembanding, analisis juga dilakukan di Kabupaten Garut, daerah yang bukan merupakan sentra produksi padi dan diperkirakan memiliki karakterisitik iklim berbeda dengan tiga kabupaten lainnya.

5.2. Pewilayahan Hujan