120
memadai. Dengan pemberian dan pengaturan air irigasi yang memadai tersebut, keterbatasan air tanah menjadi berkurang dan potensi penurunan produksi
hanya terjadi pada bulan April-Mei 2008 sebesar 1 Gambar 36 dan Tabel 21.
4.3.4. Prediksi Potensi Kecukupan Beras
Tabel 22 menyajikan hasil analisis prediksi indeks ketersediaan produksi padi, potensi penurunan produksi padi, serta indeks dan status kecukupan beras
di Kabupaten Serang, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Informasi kecukupan beras pada Tabel 22 tersebut memberikan gambaran bahwa di
Kabupaten Serang diperkirakan bahwa produksi padi di lahan sawah, baik sawah beririgasi teknis maupun sawah tadah hujan, selama tahun 2008 akan
mencukupi kebutuhan domestik kabupaten. Di Kabupaten Karawang, produksi padi selama tahun 2008 diperkirakan
akan mencukupi kebutuhan domestik pada periode Januari-Agustus 2008, dan akan mengalami kekurangan beras selama periode September-Oktober 2008.
Kekurangan terjadi disamping karena potensi produksi yang rendah juga akibat adanya potensi penurunan produksi selama musim tanam. Kekurangan beras
diperkirakan sekitar 14,4 ton beras. Di Kabupaten Subang, produksi padi selama tahun 2008 diperkirakan
akan mencukupi kebutuhan domestik selama periode Februari-April, Agustus dan Desember 2008, dan akan mengalami kekurangan beras selama periode
Januari, Mei-Juli dan September-November 2008. Kekurangan terutama diakibatkan oleh adanya potensi penurunan produksi selama musim tanam dan
kondisi kekeringan pada awal tanam yang mengakibatkan luas panen dan produksi pada saat panen menjadi rendah. Kekurangan beras diperkirakan
sekitar 107,5 ton beras, yang terdiri dari pada catur wulan pertama Januari-April sebanyak 11,1 ton beras, pada catur wulan kedua Mei-Agustus sebanyak 66,6
121
ton beras, dan pada catur wulan ketiga September-Desember sebanyak 29,8 ton beras.
Tabel 22. Prediksi potensi kecukupan atau kekurangan beras tahun 2008 di Kabupaten Serang, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang.
4.4. Simpulan dan Saran
4.4.1. Simpulan Hasil pengepasan antara data produksi padi dengan data curah hujan
menghasilkan model pendugaan produksi padi sebagai fungsi curah hujan selama empat bulan masa pertumbuhan padi mulai dari fase persiapan, fase
awal pertumbuhan, fase vegetatif, fase pematangan dan saat panen. Model produksi padi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Serang: Prod = 10.000,0 – 27,6 CH
t
- 137,4 CH
t-1
+ 141,2 CH
t-2
+ 427,6 CH
t-3
R
2
= 0,449, r = 0,670, r
0,05
= 0,498, N = 27 Karawang: Prod = 5.000,0 – 22,1 CH
t
+ 50,3 CH
t-1
+ 234,9 CH
t-2
+ 319,2 CH
t-3
R
2
= 0,368, r = 0,606, r
0,05
= 0,259, N = 113