113
Perbandingan antara nilai-nilai aktual produksi padi dengan nilai estimasi model disajikan pada Gambar 33. Koefisien keragaman antara estimasi produksi
padi dengan nilai-nilai aktualnya berkisar antara 0,259 di Kabupaten Subang hingga 0,449 di Kabupaten Serang, atau nilai-nilai tersebut setara dengan
kisaran korelasi yang antara 0,309 – 0,670. Dibandingkan dengan nilai-nilai r
0,05
pada lampiran Tabel A.13 dalam Steel dan Torrie 1989 maka model-model tersebut nyata pada taraf nyata 5 dan dapat dimanfaatkan untuk memprediksi
produksi padi sebagai fungsi dari curah hujan empat bulan berturut-turut mulai bulan tanam hingga bulan panen. Dengan demikian, pada akhirnya model-model
tersebut kemudian digunakan untuk menduga produksi padi tahun 2008 dengan memanfaatkan data masukan nilai-nilai prediksi curah hujan pada tahun 2008.
4.3.2. Prediksi Potensi Ketersediaan Padi
Ketersediaan padi digambarkan dengan potensi produksi padi rata-rata di Kabupaten Serang, Kabupaten Karawang maupun Kabupaten Subang. Hasil
prediksi produksi padi disajikan pada Tabel 19. Di Kabupaten Serang diperkirakan pada bulan Januari-April 2008 potensi produksi padi mencapai
sekitar 46-181 ribu ton gabah kering giling GKG, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan mencapai sekitar 56-148 ribu ton GKG,
sedangkan di Kabupaten Subang potensi produksi diperkirakan mencapai sekitar 11-133 ribu ton GKG. Di ketiga kabupaten tersebut produksi padi terendah terjadi
pada bulan Januari sedangkan produksi padi tertinggi terjadi pada bulan April 2008.
Pada periode Mei-Agustus 2008, di Kabupaten Serang diperkirakan potensi produksi padi mencapai sekitar 65-177 ribu ton GKG dengan produksi
terendah terjadi pada bulan Juli dan produksi tertinggi pada bulan Mei, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan mencapai sekitar 35-
114
143 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Agustus dan produksi tertinggi pada bulan Mei, sedangkan di Kabupaten Subang potensi
produksi diperkirakan mencapai sekitar 51-163 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Agustus dan produksi tertinggi pada bulan Juli.
Pada periode September-Desember 2008, di Kabupaten Serang diperkirakan potensi produksi padi mencapai sekitar 54-72 ribu ton GKG dengan
produksi terendah terjadi pada bulan Oktober dan produksi tertinggi pada bulan Desember, di Kabupaten Karawang potensi produksi diperkirakan akan
mencapai sekitar 24-55 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan Oktober dan produksi tertinggi pada bulan Desember, sedangkan di
Kabupaten Subang potensi produksi diperkirakan mencapai 9-50 ribu ton GKG dengan produksi terendah terjadi pada bulan September dan produksi tertinggi
pada bulan Desember. Tabel 19. Prediksi potensi produksi padi tahun 2008 di Kabupaten Serang
Provinsi Banten, serta Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
Prediksi Produksi Padi ton GKG No. Bulan
Kabupaten Serang
Kabupaten Karawang
Kabupaten Subang
1. Jan ‘08 46,071 56,388
11,361 2. Feb
‘08 120,697 80,694 55,494
3. Mar ‘08 165,628 129,862
123,717 4. Apr
‘08 180,752 148,380 133,998
5. Mei ‘08 177,096 142,620
96,353 6. Jun
‘08 77,719 103,811 83,444
7. Jul ‘08 64,789 45,793
163,499 8. Agu
‘08 72,552 35,290 50,727
9. Sep ‘08 55,088 26,951
8,983 10. Okt
‘08 54,421 24,357 17,090
11. Nov ‘08 65,755 35,129
12,926 12. Des
‘08 71,919 54,871 50,247
115
Konsumsi beras per kapita per tahun untuk ukuran orang Indonesia adalah 132 kg berastahunkapita atau setara dengan 14,67 kg GKGbulan
kapita. Data statistik kependudukan tahun 2005 memperlihatkan bahwa jumlah penduduk di ketiga kabupaten tersebut adalah 1.866.512 jiwa di Kabupaten
Serang, 1.985.574 jiwa di Kabupaten Karawang dan 1.421.973 jiwa di Kabupaten Subang, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata di ketiga kabupaten tersebut
adalah 2,6 per tahun Perwira, Suryahadi dan Sumarto, 2008. Dengan demikian bisa dilakukan prediksi kebutuhan padi selama tahun 2008 untuk
konsumsi penduduk di ketiga kabupaten tersebut. Hasil perhitungan indeks ketersediaan padi disajikan pada Tabel 20.
Hasil analisis prediksi ketersediaan padi pada Tabel 20 menggambarkan bahwa apabila hanya untuk kebutuhan konsumsi domestik di tingkat kabupaten,
maka di Kabupaten Serang diperkirakan bahwa produksi padi dalam bentuk beras akan mencukupi kebutuhan domestik sepanjang tahun. Di Kabupaten
Karawang, ketersediaan padi yang mencukupi kebutuhan domestik diperkirakan terjadi pada periode Januari-Agustus 2008 dan periode November-Desember
2008. Pada periode September-Oktober diperkirakan produksi padi tidak mencukupi kebutuhan domestik Kabupaten Karawang karena potensi produksi
yang rendah. Di Kabupaten Subang, periode ketersediaan padi yang lebih tinggi dari kebutuhan domestik kabupaten terjadi lebih pendek dibandingkan
Kabupaten Serang dan Kabupaten Karawang. Periode dimana ketersediaan padi yang lebih tinggi dari kebutuhan domestik kabupaten terjadi pada periode
Februari-Agustus dan Desember 2008. Di luar periode tersebut, pada bulan Januari dan periode September-November 2008, produksi padi lebih rendah dari
kebutuhan domestik Kabupaten Subang.
116
Tabel 20. Jumlah penduduk, prediksi konsumsi padi, prediksi produksi padi pada kondisi optimum, indeks-ketersediaan dan skor ketersediaan padi di Kabupaten Serang, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang.
114
117
4.3.3. Prediksi Potensi Penurunan Produksi Padi