Pulau Saonek Karakteristik Geofisik

Tinggi gelombang di perairan sekitar Pulau Barrang Lompo mencapai 1.9 m yang terjadi pada musim barat. Tinggi gelombang ini akan semakin besar saat gelombang bertransformasi ke arah pantai. Perambatan gelombang dari arah tenggara tidak berpengaruh besar pada perairan Barrang Lompo, sehingga pada musim timur tinggi gelombang di perairan Barrang Lompo relatif kecil kurang dari 1 m. Sementara itu, hasil analisis laju kenaikan muka laut di perairan sekitar Makasar dan Pulau Barrang Lompo sekitar 5.09 mmtahun AVISO 2009. Hasil pengamatan dan wawancara dengan masyarakat terkait dengan garis pantai Pulau Barrang Lompo, diperoleh informasi telah terjadi perubahan garis pantai dengan laju sekitar 0.5 mtahun. Berdasarkan perhitungan bilangan Fomzahl dari konstanta pasut di sekitar Perairan Makassar diperoleh nilai sekitar 2.39. Hal ini berarti daerah tersebut memiliki tipe pasang surut “Campuran Dominan Tunggal” dimana dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan satu kali surut atau satu kali pasang dua kali surut atau terkadang cenderung satu pasang dan satu kali surut. Rata-rata tunggang pasang di sekitar perairan Barrang Lompo adalah 1.5 m.

4.2.3. Pulau Saonek

Pulau Saonek adalah pulau karang dari kelompok pulau berbukit dengan luas 18.00 ha. Pulau Saonek merupakan pulau terbesar dari dua pulau yang berada di wilayah Kampung Saonek, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat. Sebagai pulau karang, Pulau Saonek mempunyai daya kapilaritas yang tinggi, yang umumnya memiliki banyak vegetasi. Pulau ini pada awalnya memiliki vegetasi yang rimbun, namun karena pertumbuhan penduduk, vegetasi tersebut berkurang akibat dikonversi menjadi lahan pemukiman. Hal ini sesuai dengan namanya, Saonek yang berarti pohon pelabuhan. Saat ini, vegetasi yang tersisa hanya pada bagian selatan berupa berbagai jenis pepohonan seperti mangga, jambu, dan kelapa. Pada bagian selatan terdapat ekosistem mangrove tumbuh dengan baik. Pulau Saonek memiliki pantai sepanjang 2 825.85 m, yang terdiri dari pantai berpasir, pantai berbatu dan pantai bervegetasi. Pantai berpasir merupakan pantai yang dominan di pulau ini, yang terdapat di bagian barat, timur dan utara dengan panjang sekitar 1 390.09 m. Pantai berbatu terdapat di bagian tenggara dengan panjang 367.07 m, pada sisi ini terdapat bukit dengan ketinggian sekitar 48 m. Pantai bervegetasi terdapat di bagian selatan, dimana terdapat ekosistem mangrove yang didominasi jenis bakau Rhizopora sp. dan api-api Avicennia sp. dengan panjang sekitar 1 071.69 m. Pulau Saonek adalah pulau dataran rendah, namun pada bagian tenggara terdapat bagian yang menyerupai bukit dengan ketinggian mencapai 48 m. Luas Pulau Saonek berdasarkan kategori ketinggian hampir merata mulai dari ketinggian 0-20 cm sampai ketinggian di atas 200 cm. Berbeda dengan ketinggian, luas daratan Pulau Saonek berdasarkan kemiringan didominasi oleh kemiringan 0-8 dengan luas sekitar 15.18 ha atau sekitar 84.38 . Meskipun daratan Pulau Saonek memiliki bagian yang mencapai ketinggian hingga 48 m, namun areal daratan yang memiliki kemiringan lebih dari 40 hanya sekitar 1.60 m. Peta elevasi daratan Pulau Saonek disajikan pada Gambar 18, sedangkan kemiringan daratan pulau disajikan pada Gambar 19. Perairan Pulau Saonek dan umumnya perairan Kabupaten Raja Ampat terletak antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan bagian selatan berbatasan dengan Laut Banda. Dengan demikian, gelombang yang merambat masuk ke perairan ini adalah gelombang yang berasal dari Laut Banda di bagian selatan dan Samudera Pasifik di bagian utara serta Samudera Hindia di bagian barat. Hasil pengamatan yang dilakukan Tim Penyusun Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja Ampat menyebutkan bahwa tinggi gelombang antara 0 – 1.7 meter Pemda Raja Ampat 2005. Berdasarkan data yang diperoleh dari AVISO 2009 ketinggian gelombang di sekitar perairan Saonek mencapai 2.3 m, sedangkan rata-rata kenaikan muka laut sekitar 7.06 mmtahun. Adapun rata-rata tunggang pasang di sekitar perairan Pulau Saonek adalah 1.7 m. 81 Gambar 18. Peta ketinggian Pulau Saonek 82 Gambar 19. Peta kemiringan Pulau Saonek

4.3. Karakteristik Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir