5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Model Indeks Kerentanan Lingkungan
Seperti telah diuraikan dalam Sub-bab 1.7 novelty, bahwa salah satu
yang membedakan model indeks kerentanan lingkungan yang dikonstruksi dalam penelitian ini dengan model-model kerentanan yang telah ada sebelumnya, adalah
perbedaan konsep dalam menempatkan ekosistem pesisir sebagai salah satu parameter yang mampu mereduksi kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil.
Keterkaitan antara kerentanan lingkungan dan ekosistem pesisir ini telah disajikan pada sub bab 2.4.2 kerentanan lingkungan. Model kerentanan pesisir yang
dikembangkan oleh Gornitz 1992 seperti pada persamaan 7 yang kemudian banyak diadopsi dalam menghitung indeks kerentanan lingkungan pesisir dan
pulau-pulau kecil antara lain oleh Doukakis 2005, DKP 2008, Pendleton et al. 2004. Untuk melihat perbedaan sensitivitas antara model indeks kerentanan
lingkungan yang dikonstruksi dalam penelitian ini dengan konsep yang dikemukakan oleh Gornitz 1992, pada Tabel 21 sajikan perbandingan hasil
pengujian terhadap nilai parameter kerentanan salah satu lokasi penelitian Pulau Saonek sebagaimana yang telah disajikan pada Tabel 19. Indeks
1
adalah indeks kerentanan Pulau Saonek saat ini, sedangkan indeks
2
adalah indeks kerentanan lingkungan Pulau Saonek dengan mengasumsikan dilakukan pengelolaan
ekosistem mangrove. Dengan menggunakan konsep kerentanan Gornitz 1992 indeks kerentanan lingkungan Pulau Saonek berada pada kerentanan kategori
tinggi 2 756.18-31 789.63, sedangkan model indeks kerentanan lingkungan yang dikonstruksi pada penelitian ini berada pada kategori kerentanan sedang
6.05-18.18. Dengan merubah nilai ekosistem mangrove menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kapasitas adaptif untuk kasus model indeks kerentanan
lingkungan dalam penelitian ini dan menurunkan kerentanan untuk model Gornitz 1992, kedua-duanya mampu menunjukkan perubahan atau penurunan
kerentanan. Namun, pada konsep Gornitz 1992 masih berada pada kategori kerentanan tinggi. Untuk model kerentanan yang dikonstruksi dalam penelitian
ini mampu menurunkan kerentanan dari kerentanan sedang ke kategori kerentanan rendah 0.20-6.04.
Tabel 21. Perbandingan 2 model indeks kerentanan pulau-pulau kecil
Model Indeks
1
Indeks
2
Nilai Indeks Minimum
Nilai Indeks Maksimum
Gornitz 1992 3 318.03
2 873.50 0.24
211 846.15 Tahir 2010
6.18 5.98
0.20 76.00
Berdasarkan analisis tersebut, terlihat bahwa model indeks kerentanan yang konstruksi dalam penelitian ini, mampu menunjukkan peran ekosistem
pesisir sebagai sebuah ekosistem pulau-pulau kecil yang mampu menurunkan kerentanan lingkungan pulau-pulau kecil. Keragaman ekosistem yang terdapat di
Pulau Saonek juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas fungsi ekosistem sebagaimana dikemukakan oleh Peterson et al. 1998, yang menyebutkan bahwa
semakin tinggi keanekaragaman hayati semakin tinggi stabilitas fungsi ekosistem.
5.2. Analisis Parameter Kerentanan Lingkungan