Tabel 12. Sistem penskalaan dan skoring tingkat adaptive capacity pulau-pulau kecil
Parameter Nilai Skor
Sumber 1
2 3
4 5
Habitat pesisir proporsi terhadap
luas daratan pulau lebih kecil
atau sama 2 kali lebih
besar 3 kali lebih
besar 4 kali lebih
besar ≥5 kali
daratan pulau Bengen Personnel
Communication, 6 Nopember 2009
Terumbu karang 0-24.9
- 25.00-49.9
50.0-74.9 75.0-100
KLH 2001 Mangrove
pohonha 1 000
- 1 000 – 1 500
- 1 500
KLH 2004 Padang lamun
0-29.9 -
30-59.9 -
60.0 KLH 2004
Konservasi laut proporsi terhadap
habitat pesisir 1-10
11-25 26-40
50 Modifikasi dari DKP
2009b
Teknik penentuan bobot untuk setiap parameter ketiga dimensi kerentanan exposure, sensitivity, adaptive capacity dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,
yaitu pemberian bobot secara langsung berdasarkan signifikansi setiap parameter terhadap kerentanan lingkungan Doukakis 2005, penentuan bobot dengan
matriks perbandingan Villa dan McLeod 2002; Hossain 2001, dan analisis regresi linear. Dalam penelitian ini, pendekatan penentuan bobot yang digunakan
mengacu pada pendekatan matriks perbandingan sebagaimana dikemukakan Hossain 2001.
3.4. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung didapatkan di lokasi penelitian, baik
melalui pengukuran, pengambilan contohsampel, pengamatan maupun wawancara dengan responden. Adapun data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan dan dipublikasikan oleh pihak lain. Secara umum pengelompokan data yang dikumpulkan terdiri dari data geofisik, data ekobiologi, dan sosial
ekonomi. Secara ringkas kebutuhan dan teknik pengumpulan data disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Teknik pengumpulan data
No. Jenis data
Teknik pengumpulan data
Keterangan
A. Geofisik 1. Kenaikan muka laut
Terdapat tiga teknik pengumpulan data
kenaikan muka laut, yaitu data rekaman tide
gauge
, data dari model SRES, Data AVISO
Penelitian ini menggunakan data dari AVISO yang diunduh dari http:www.
aviso.oceanobs. comennewsocean- indicatorsmean-sea-levelindex.html.
Data tersebut kemudian diekstrak dengan program Ocean Data View
ODV 4.1. Data kecenderungan kenaikan muka laut yang tersedia dari
tahun 1992-2009
2. Gelombang Data
gelombang juga
diperoleh dari AVISO Data gelombang diunduh dari
http:atoll-motu.aviso.oceanobs.com ?action=listproductmetadataservice=
AvisoNRTproduct=nrt- misc_mswh_merged. Data yang
tersedia 2005-2009
3. Pasang surut Pengukuran data pasang
dengan menggunakan tide gauge
Data pasang yang digunakan adalah data pasang yang diperoleh dari Dinas
Hidrooseanografi. 4. Kejadian
tsunami Data kejadian tsunami
diperoleh dari NGDC National Geophysical
Data Center Data kejadian tsunami diunduh dari
http:www.ngdc.noaa.govhazardtsu.sht ml. Untuk wilayah Indonesia tercatat
kejadian tsunami dari tahun 1600 – 2008.
5. Erosi perubahan
garis pantai Pengukuran pantai yang
tererosi Data perubahan garis pantai diperoleh
dari hasil wawancara dengan beberapa anggota masyarakat yang memiliki
informasi terkait perubahan garis pantai dari tahun-tahun sebelumnya.
7. Elevasi pantai,
kemiringan, luas pulau, luas habitat
pesisir Pengukuran dan
pemetaan dengan menggunakan alat Total
Station Pengukuran ketinggian daratan pulau
dilakukan dengan menggunakan total stasion
yang memiliki ketelitian hingga satuan milimeter mm
8. Tipologi pantai Pengamatan lapangan
Tipologi pantai diamati secara langsung di lapangan, kemudian diplotkan ke
dalam peta pulau yang diteliti. B. Ekobiologi
1. Terumbu karang
Pengamatan dan
pengukuran di lapangan Untuk pulau yang belum memiliki data
sekunder, dilakukan pengamatan terumbu karang dengan metode PIT
point line transect
2. Mangrove Pengamatan
dan pengukuran di lapangan
Menggunakan metode transek garis dan petak contoh line transect plot
3. Lamun Pengamatan
dan pengukuran di lapangan
Menggunakan metode transek garis dan petak contoh line transect plot
No. Jenis data
Teknik pengumpulan data
Keterangan
C. Sosial ekonomi
1. Pertumbuhan dan
kepadatan penduduk
Data sekunder dari statistik kelurahan
- 2. Penggunaan
lahan Pengamatan dan
pemetaan Penggunaan lahan diamati secara
langsung di lapangan, kemudian diplotkan ke dalam peta pulau yang
diteliti.
3. Pola pemukiman
Pengamatan dan
pemetaan Pola pemukiman diamati secara
langsung di lapangan, kemudian diplotkan ke dalam peta pulau yang
diteliti.
4. Pengelolaan pulau-
pulau kecil konservasi laut
Wawancana dengan masyarakat.
-
3.5. Analisis Data