Lingkungan Alam Fisik Aspek Khusus

Cangkuang dari jalan raya Bandung Garut berjarak 3 Km dengan kondisi jalan beraspal dan dapat dilalui dengan kendaraan pribadi atau berjalan kaki selama 30 menit atau naik kendaraan tradisional delman dengan biaya Rp 2.000,-orang. Untuk dapat menyebrang menuju pulau Cangkuang dapat dilakukan dengan menggunakan rakit dengan tarif Rp 2.000,-orang.

5.2.1 Lingkungan Alam Fisik

Objek wisata Cangkuang memiliki luas kawasan 340,755 Ha. Situ dan Candi terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Candi Cangkuang mulai ditemukan kembali oleh Tim Sejarah Leles pada tanggal 9 Desember 1966, Pemugaran Candi Cangkuang Terdapat pada lampiran 3a-b. Candi Cangkuang dilaksanakan pada tahun 1974–1976 oleh Proyek Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan Nasional Munawar, 2002. Batas administrasi sebagai berikut : Utara : Desa Naglasari Selatan : Desa Margaluyu dan Desa Sukarame Timur : Desa Karang Anyar dan Desa Tambak Sari Barat : Desa Talagasari dan Desa Leles Pola tata ruang objek wisata ini terkonsentrasi pada satu tempat yang kepemilikannya dikuasai oleh adat dengan penggunaan sebagai pemukiman, lahan pertanian, perkebunan, pariwisata dan konservasi. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di kawasan Objek Wisata Cangkuang antara lain piknik, melihat pemandangan, memancing, berziarah Terdapat pada lampiran 4a. Lokasi Makam dan melakukan penelitian kebudayaan.

5.2.2 Aspek Khusus

Nama Cagar budaya Candi Cangkuang berasal dari nama desa yang menjadi lokasi candi, yaitu Desa Cangkuang. Adapun nama Desa Cangkuang berasal dari nama sebuah pohon yang bernama pohon cangkuang Pandanus furcatus yang banyak terdapat di daerah tersebut. Kawasan Candi Cangkuang memiliki beberapa fasilitas wisata, diantaranya 15 buah kios makanan dan cinderamata dengan kondisi bangunan cukup baik dan bersih, tempat parkir yang memiliki daya tampung 25 kendaraan pribadi dengan kondisi jalan yang baik dan dilapisi aspal. Terdapat pula pos tiket dan pintu masuk di depan kawasan denga n kondisi yang cukup baik. Untuk memasuki kawasan ini pengunjung dikenai biaya masuk khusus untuk dewasa Rp 1.000,- dan anak-anak Rp 500,-. Fasilitas lain adalah 6 buah toilet umum yang terdapat dalam kawasan dengan kondisi kurang baik karena kurang terawat kebersihannya, terdapat juga 15 buah tempat sampah dengan kondisi cukup baik, terdapat 24 buah rakit yang terbentuk didalam suatu wadah usaha yang diberi nama Paguyuban Usaha Tukang Rakit PUTRA Cangkuang Lampiran 4b. Situ Cangkuang dan Rakit. Alat angkut tradisional ini adalah alat angkutan aman dan nyaman bagi pengunjung. Infrastruktur yang terdapat di kawasan Candi Cangkuang meliputi sumberdaya listrik yang berasal dari PLN dan sumberdaya air bersih yang berasal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal. Selain itu terdapat juga sebuah pusat informasi yang terletak di Musium depan candi Lampiran 5. Musium Cangkuang, dan sebuah masjid adat Kampung Pulo beserta enam buah rumah adat yang dihuni oleh enam kepala keluarga. Keadaan demikian itu bukan hanya sekarang melainkan sejak dulu dan sudah merupakan ketentuan adat bahwa jumlah rumah dan kepala keluarga harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk berkembang, baik rumah atau penduduknya dari keenam keluarga itu.

5.3 Karakteristik Umum Konsumen