BAB V GAMBARAN UMUM PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Objek Wisata di Garut
Kabupaten Garut mempunyai potensi yang sangat strategis untuk pengembangan dan pertumbuhan ekonomi. Letaknya yang tidak begitu jauh dari
Ibukota Propinsi Jawa Barat yaitu lebih kurang 25 km Terdapat pada lampiran 1a-b Peta Wilayah Garut. Selain itu, dengan adanya berbagai macam objek
wisata di Kabupaten Garut yang merupakan tujuan wisata masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, merupakan suatu potensi bagi pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Garut. Kabupaten Garut mempunyai luas wilayah 3.066,88 km
2
. Kabupaten ini berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Bandung dan Sumedang, sebelah
Timur dengan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia, dan sebelah Barat dengan Kabupaten Cianjur. Kabupaten ini terbagi
menjadi 9 Wilayah Pembantu Bupati, 37 Kecamatan, 8 Kemantren, 407 Desa, dan 11 Kelurahan, yang terdiri atas 3.355 Rukun Warga RW dan 12.240 Rukun
Tetangga RT. Curah hujan yang terjadi di Kabupaten Garut bagian selatan sangat
berbeda dengan bagian di utara. Daerah sepanjang Pantai Selatan memiliki curah hujan rata-rata 2.500-3.000 mmtahun sedangkan daerah–daerah disebelah utara
mencapai lebih dari 4.000 mmtahun. Daerah yang memiliki rata-rata curah hujan terbesar adalah di Kecamatan Cikajang yaitu 4.228 mmtahun. Menurut data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut, jumlah penduduk Kabupaten Garut pada tahun 2004 sebesar 2.173.623 jiwa Terdapat pada lampiran 2. Data Penduduk
Kabupaten Garut, terdiri dari 1.106.473 50,9 jiwa laki- laki dan 1.067.150 49,1 jiwa perempuan. Dengan demikian sex ratio penduduk Kabupaten Garut
adalah 103.68 yang artinya setiap 103.68 penduduk laki- laki berbanding dengan 100 penduduk perempuan, dengan jumlah penduduk tertinggi terdapat di Garut
Kota sebesar 120.044 jiwa dan terendah di Kecamatan Mekarmukti sebesar 14.211 jiwa. Hal ini menunjukan jumlah penduduk laki- laki relatif seimbang
dengan jumlah penduduk perempuan. Di bidang ekonomi, struktur mata pecaharian Kabupaten Garut masih
didominasi oleh sektor pertanian. Pada tahun 2000 sektor pertanian memberikan kontribusi 40,08 terhadap pendapatan daerah. Laju pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto PDRB mengalami kenaikan terus- menerus dengan rata-rata kenaikan 0,66. Sektor-sektor penyumbang PDRB yang mengalami
kenaikan ini adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, angkutan dan komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan serta listrik
dan air minum.
5.2 Gambaran Umum Objek Wisata Cangkuang