ketentuan adat bahwa jumlah rumah dan kepala keluarga harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk
berkembang, baik rumah atau penduduknya dari keenam keluarga itu.
5.3 Karakteristik Umum Konsumen
Konsumen yang dihimpun dalam penelitian di Garut berjumlah 100 orang. Karakteritik umum konsumen Objek Wisata Cangkuang dalam penelitian ini
dapat dilihat dari usia, agama, jenis kelamin, pekerjaan, status pernikahan, pendidikan, pendapatan dan jumlah anggota keluarga Terdapat pada lampiran 6.
Berdasarkan hasil analisis konsumen kebanyakan adalah pengunjung yang berusia 21–39 tahun yaitu sebesar 53 dengan tujuan untuk berekreasi menikmati
pemandangan alam yang masih asri. Pengunjung yang berusia 13–20 tahun pada umumnya berkunjung ke Wisata Cangkuang untuk keperluan ilmu pengetahuan
serta melihat situs budaya Candi Cangkuang. Selebihnya tujuh persen konsume n yang berusia diantara 40–60 tahun secara umum memiliki tingkat kesibukan yang
tinggi sehingga hanya pada waktu-waktu tertentu saja pergi berkunjung ke tempat wisata.
Sebagian besar dari konsumen berstatus sebagai pelajar dan wiraswasta yaitu sebesar 28 persen dan 26 persen. Hal ini sesuai dengan usia dominan
konsumen yaitu 13–20 tahun. Umumnya pada usia tersebut pekerjaanya adalah pelajarmahasiswa. Konsumen yang bekerja sebagai karyawan baik itu pegawai
swasta ataupun pegawai negeri sipil sebanyak 26 persen. Total jumlah laki- laki lebih besar dari jumlah total perempuan di Kabupaten
Garut yaitu jumlah laki- laki 1.106.473 jiwa dan perempuan 1.067.150 jiwa.
Sehingga jumlah konsumen laki- laki lebih besar dari jumlah konsumen perempun yaitu 57 persen dan 43 persen. Kabupaten Garut merupakan wilayah yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, maka konsumen yang beragama Islam memiliki persentase yang sangat besar yaitu 85 persen dibanding dengan agama
lainnya seperti Kristen 12 persen dan Hindu 3 persen. Tingkat pendidikan konsumen didominasi oleh mereka yang berpendidikan
SMU dan Sarjana yaitu masing- masing sebesar 54 persen dan 19 persen. Sedangkan yang berpendidikan SMP 16 persen dan sisanya adalah Diploma
sebesar 11 persen. Kebanyakan dari konsumen memiliki status belum menikah sebesar 70 persen dan yang sudah menikah sebesar 30 persen. Jika dilihat dari
tingkat pendapatan rata-rata konsumen berpendapatan sebesar Rp 1.500.000,- perbulan perorang yaitu 68 persen. Konsumen yang berpendapatan antara Rp 1,5
–3 juta hanya sebesar 25 persen, dan yang berpendapatan Rp 3–5 juta hanya sebesar 5 persen sedangkan sisanya 2 persen berpendapatan sebesar Rp 5 juta.
Jumlah anggota keluarga konsumen yang paling banyak adalah tiga dan lima orang yaitu masing- masing 23 persen, sedangkan yang paling sedikit adalah
sembilan orang sebesar 2 persen. Keluarga yang hanya memiliki 3–5 orang cenderung adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga mereka lebih memilih
berkunjung ke Objek Wisata Cangkuang bersama teman dibanding dengan keluarganya.
BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA WISATA CANGKUANG
GARUT
6.1 Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Menurut
Engel, Blackwel dan Miniard ada lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan konsumen yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, proses pembelian dan perilaku pascapembelian.
Gambar 3. Proses Pembelian Model Lima Tahap Kotler 2002
6.1.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian jasa Wisata Cangkuang oleh konsumen dimulai ketika mereka mulai merasakan dan mengenali kebutuhan akan jasa tersebut. Kesadaran
akan kebutuhan yang akan di penuhi tersebut membuat konsumen berusaha Pengenalan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pascapembelian