Metode Analisis Deskriptif Uji Asumsi Klasik

berdasarkan tabel kriteria tersebut diatas, maka pada tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bukti fisik, keandalan, keandalan, jaminan, empati, keputusan pembelian jasa ternyata menunjukkan nilai Cronbach Alpha 0,60 sehinggaa dapat disimpulkan bahwa variabel bukti fisik, keandalan, keandalan, jaminan, empati, keputusan pembelian jasa dapat dikatakan reliabel.

3.5. Metode Analisis Data

3.5.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel- variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan keputusan pembelian jasa. Menurut Nugroho 2005: 42 langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket 2. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah dipilih 3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden 4. Menentukan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut: Keterangan : n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah seluruh skor ideal Kemudian disusun kriteria sebagai berikut: a. terendah r = 1:5×100 = 20 b. tertinggi t = 5:5×100 = 100 c. Jarak = 100-20 = 80 d. Interval Kriteria = 80 : 5 = 16 Berdasarkan kriteria yang berdasarkan di atas maka dapat disusun tabel interval nilai persentase variabel penelitian sebagai berikut: Tabel 3.8 Interval Nilai Persentase dan Kriteria Penilaian Interval Nilai Kriteria 85,00 ─ 100 Sangat Baik 68,00 ─ 85,00 Baik 52,00 ─ 68,00 Cukup 36,00 ─ 52,00 Kurang Baik 20,00 ─ 36,00 Tidak Baik

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2006: 95. Multikolonieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF Sugiyono, 2006: 95. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi Karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Toleranc e ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi anatara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada metode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji autukorelasi yang dapat dilakukan adalah dengan uji Durbin- Watson DW Test dengan bantuan program SPSS. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Selain dengan melihat grafik Plot Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini juga menggunakan uji Glejser yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006: 147. Salah satu cara melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Selain itu juga menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji Normalitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.

3.5.3. Uji Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 4 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 8 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 28 12

PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

0 0 11

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

1 0 8

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang).

1 12 8

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Pemakaian Jasa Bengkel Ahass 08176 Asza Motor Pringapus Kabupaten Semarang.

0 0 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

1 4 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

0 0 7

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR KARYA REZEKI AHASS 2787 SEMARANG SKRIPSI

0 0 14