Deskriptif Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Tabel 4.4. Deskripsi Pekerjaan Responden No Pekerjaan Frekuensi Presentase 1 PNS 9 9,09 2 Karyawan 31 31,31 3 PolisiTNI 7 7,07 4 Guru 9 9,09 5 Pelajar 13 13,13 6 Buruh 15 15,15 7 Wiraswasta 15 15,15 Jumlah 99 100 Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.4. menunjukkan bahwa sebagian besar perkerjaan responden adalah karyawan sebanyak 31 orang 31,31 dan jenis pekerjaan paling sedikit adalah PolisiTni sebesar 7 orang 7,07. PNS sebanyak 9 orang 9,09, guru sebanyak 9 orang 9,09, pelajar sebanyak 13 orang 13,13, buruh sanyak 15 orang 15,15, dan wiraswasta sebanyak 15 orang 15,15. Sehingga pekerjaan responden terbesar adalah karyawan sebesar 31 orang 31,31.

4.1.2. Deskriptif Variabel Penelitian

4.1.2.1.Variabel Bukti Fisik Tangible Bukti fisik berwujud tangible, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak ekternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik peruusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hasil analisis deskriptif pada data variabel bukti fisik tangible dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. 5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Bukti Fisik No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Peralatan dan Teknologi 990 711 71,82 Baik 2 Kondisi Sarana 1485 1013 68,22 Cukup 3 Kondisi SDM 495 353 71,31 Baik 4 Keselarasan Fasilitas Fisik 495 340 68,69 Cukup Jumlah 3465 2417 69,75 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari jawaban yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai bukti fisik yang diwakili peralatan dan teknologi, kondisi sarana, kondisi SDM, dan keselarasan fasilitas fisik menunjukkan skor sebanyak 2417 dengan skor ideal 3465 atau sebanyak 69,75 dan memperoleh kriteria yang baik. Persentase tertinggi adalah dari indikator peralatan dan teknologi dengan persentase 71,82 atau termasuk pada kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator kondisi sarana dengan persentase 68,22 dan termasuk pada kriteria cukup. Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa bukti fisik yang yang ada di Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik. Bukti fisik yang di wakili oleh peralatan dan teknologi, kondisi sarana, kondisi SDM, dan keselarasan fasilitas fisik menurut persepsi pengunjung bengkel telah memenuhi harapan. 4.1.2.2.Variabel Keandalan Reliability Keandalan reliability, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Hasil analisis deskriptif pada data variabel Keandalan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Keandalan No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Keseuaian pelaksanaan pelayanan 990 734 74,14 Baik 2 Kepedulian Permasalahan Konsumen 495 380 76,77 Baik 3 Kehandalan Penyampaian Jasa 495 374 75,56 Baik 4 Keakuratan Penanganan 495 378 76,36 Baik Jumlah 2475 1866 75,39 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari jawaban yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai keandalan yang diwakili Kesesuaian pelaksanaan, kepedulian permasalahan konsumen, kehandalan penyampaian jasa, keakuratan penanganan menunjukkan skor sebanyak 1866 dengan skor ideal 2475 atau sebanyak 75,39 dan memperoleh kriteria yang baik. Persentase tertinggi adalah dari indikator kepedulian permasalahan konsumen dengan persentase 76,77 atau termasuk pada kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator kesesuaian pelaksanaan pelayanan dengan persentase 74,14 dan termasuk pada kriteria baik. Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa keandalan yang dimiliki Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik. Keandalan menurut persepsi pengunjung bengkel telah memenuhi harapan. 4.1.2.3.Variabel Ketanggapan Responsiveness Ketanggapan responsiveness, yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat responsive dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Hasil analisis deskriptif pada data variabel ketanggapan responsiveness dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Ketanggapan No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Kejelasan Informasi 990 712 71,92 Baik 2 Kecepatan dan ketepatan 990 684 69,09 Baik 3 Kesediaan membantu 495 334 67,47 Cukup 4 Keluangan waktu 495 344 69,49 Baik Jumlah 2970 2074 69,83 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari jawaban yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai ketanggapan yang diwakili kejelasan informasi, kecepatan dan ketepatan layanan, kesediaan pegawai membantu, keluanngan waktu pegawai menanggapi permintaan konsumen menunjukkan skor sebanyak 2074 dengan skor ideal 2970 atau sebanyak 69,83 dan memperoleh kriteria yang baik. Persentase tertinggi adalah dari indikator kejelasan informasi dengan persentase 71,92 atau termasuk pada kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator kesediaan pegawai membantu dengan persentase 67,47 dan termasuk pada kriteria cukup. Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa ketanggapan yang dimiliki Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik. Ketanggapan pada bengkel Ahass Teknik Kita menurut persepsi pengunjung bengkel telah memenuhi harapan. 4.1.2.4.Variabel Jaminan Assurance Jaminan dan kepastian assurance, yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hasil analisis deskriptif pada data variabel Jaminan Assurance dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Jaminan No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Kemampuan SDM 990 717 72,42 Baik 2 Rasa Aman 990 687 69,39 Baik 3 Kesabaran Karyawan 495 344 69,49 Baik 4 Dukungan Pimpinan 495 341 68,89 Cukup Jumlah 2970 2089 70,34 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari jawaban yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai jaminan yang diwakili kemampuan SDM, rasa aman, kesabaran karyawan, dukungan pimpinan pada tugas karyawan menunjukkan skor sebanyak 2089 dengan skor ideal 2970 atau sebanyak 70,34 dan memperoleh kriteria yang baik. Persentase tertinggi adalah dari indikator kemampuan SDM dengan persentase 72,42 atau termasuk pada kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator dukungan pimpinan pada karyawan dengan persentase 68,89 dan termasuk pada kriteria cukup. Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa jaminan yang dirasakan oleh pengunjung Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik. Pengunjung pada bengkel Ahass Teknik Kita menganggap bahwa jaminan yang mereka rasakan telah memenuhi harapan. 4.1.2.5.Variabel Empati Emphaty Empati empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Hasil analisis deskriptif pada data variabel empati dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Empati No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Perhatian Kepada Konsumen 990 707 71,41 Baik 2 Pemahaman Kebutuhan 495 364 73,54 Baik 3 Perhatian Kepentingan 495 375 75,76 Baik 4 Kesesuian jam Kerja 495 353 71,31 Baik Jumlah 2475 1799 72,69 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari jawaban yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai empati yang diwakili Perhatian kepada konsumen, pemahaman kebutuhan, perhatian kepentingan konsumen, dan kesesuaian jam kerja menunjukkan skor sebanyak 1799 dengan skor ideal 2475 atau sebanyak 72,69 dan memperoleh kriteria yang baik. Persentase tertinggi adalah dari indikator perhatian kepentingan konsumen dengan persentase 75,76 atau termasuk pada kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator kesesuaian jam kerja dengan persentase 71,31 dan termasuk pada kriteria baik. Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa empati yang dirasakan oleh pengunjung Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik. Pengunjung pada bengkel Ahass Teknik Kita menganggap bahwa empati yang diberikan bengkel Ahass Teknik Kita memenuhi harapan. 4.1.2.6.Variabel keputusan pembelian jasa Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan. Hasil analisis deskriptif pada data variabel keputusan pembelian jasa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Keputusan pembelian jasa No Indikator Skor Ideal ∑ skor Kriteria 1 Keputusan Akan Merek 990 742 74,95 Baik 2 Keputusan Akan Dealer 990 756 76,36 Baik 3 Keputusan Akan Waktu 990 724 73,13 Baik 4 Keputusan Akan Cara Pembayaran 990 701 70,81 Baik Jumlah 3960 2923 73,81 Baik Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif presentase diketahui bahwa dari pernyataan yang diberikan kepada responden melalui kuesioner mengenai keputusan berkunjung mereka yang diwakili oleh keputusan akan merek, keputusan akan dealer, keputusan akan waktu, dan keputusan akan cara pembayaranberdasarkan menunjukan skor sebanyak 2923 dengan skor ideal 3960 atau sebanyak 73,81 dan menunjukan kriteria rata-rata baik. Persentase tertinggi adalah indikator keputusan akan dealer dengan persentase 76,36 dan memperoleh kriteria baik. Persentase terendah adalah indikator keputusan akan cara pembayaran dengan skor 701 atau 70,81 dengan kriteria baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa keputusan pembelian jasa pada Bengkel Motor ”Ahass Teknik Kita” Kabupaten Semarang tergolong baik.

4.1.3. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 4 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 8 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 28 12

PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

0 0 11

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

1 0 8

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang).

1 12 8

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Pemakaian Jasa Bengkel Ahass 08176 Asza Motor Pringapus Kabupaten Semarang.

0 0 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

1 4 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

0 0 7

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR KARYA REZEKI AHASS 2787 SEMARANG SKRIPSI

0 0 14