Variabel Empati Uji Koefisien Diterminasi

e. Variabel Empati

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Empati No. Item Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan x5.25 .793 .000 Valid x5.26 .769 .000 Valid x5.27 .845 .000 Valid x5.28 .779 .000 Valid x5.29 .600 .000 Valid Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa uji validitas pada variabel empati diketahui rata-rata nilai indikatornya adalah valid karena nilai signifikan pada 0,01 dan 0,05. Hal ini terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.

f. Variabel Keputusan Pembelian jasa

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Keputusan pembelian jasa No. Item Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan y.30 .765 .000 Valid y.31 .766 .000 Valid y.32 .780 .001 Valid y.33 .707 .000 Valid y.34 .622 .000 Valid y.35 .750 .000 Valid y.36 .769 .000 Valid y.37 .673 .000 Valid Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa uji validitas pada variabel keputusan berkunjung diketahui rata-rata nilai indikatornya adalah valid karena nilai signifikan pada 0,01 dan 0,05. Hal ini terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.

3.4.2. Uji Reliabiltas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2006: 45. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Cronbachs Alpha Based on Standardized Items Standarisasi Keterangan 1. Bukti Fisik 0,865 0,60 Reliabel 2. Keandalan 0,891 0,60 Reliabel 3. Ketanggapan 0,807 0,60 Reliabel 4. Jaminan 0,782 0,60 Reliabel 5. Empati 0,815 0,60 Reliabel 6. Keputusan Berkunjung 0,876 0,60 Reliabel berdasarkan tabel kriteria tersebut diatas, maka pada tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bukti fisik, keandalan, keandalan, jaminan, empati, keputusan pembelian jasa ternyata menunjukkan nilai Cronbach Alpha 0,60 sehinggaa dapat disimpulkan bahwa variabel bukti fisik, keandalan, keandalan, jaminan, empati, keputusan pembelian jasa dapat dikatakan reliabel.

3.5. Metode Analisis Data

3.5.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel- variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan keputusan pembelian jasa. Menurut Nugroho 2005: 42 langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket 2. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah dipilih 3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden 4. Menentukan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut: Keterangan : n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah seluruh skor ideal Kemudian disusun kriteria sebagai berikut: a. terendah r = 1:5×100 = 20 b. tertinggi t = 5:5×100 = 100 c. Jarak = 100-20 = 80 d. Interval Kriteria = 80 : 5 = 16 Berdasarkan kriteria yang berdasarkan di atas maka dapat disusun tabel interval nilai persentase variabel penelitian sebagai berikut: Tabel 3.8 Interval Nilai Persentase dan Kriteria Penilaian Interval Nilai Kriteria 85,00 ─ 100 Sangat Baik 68,00 ─ 85,00 Baik 52,00 ─ 68,00 Cukup 36,00 ─ 52,00 Kurang Baik 20,00 ─ 36,00 Tidak Baik

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2006: 95. Multikolonieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF Sugiyono, 2006: 95. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi Karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Toleranc e ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi anatara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada metode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji autukorelasi yang dapat dilakukan adalah dengan uji Durbin- Watson DW Test dengan bantuan program SPSS. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Selain dengan melihat grafik Plot Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini juga menggunakan uji Glejser yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006: 147. Salah satu cara melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Selain itu juga menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji Normalitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.

3.5.3. Uji Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi dirubah-rubah atau dinaik-turunkan Sugiyono, 2007: 260. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Dalam penelitian ini variabel bebas X lebih dari satu variabel sehingga menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan persamaan rumus sebagai berikut: Keterangan: Y = Variabel Keputusan Berkunjung a = Bilangan konstanta = koefisien regresi bukti fisik = koefisien regresi keandalan = koefisien regresi ketanggapan = koefisien regresi jaminan = koefisien regresi empati = variabel bukti fisik = variabel keandalan = variabel ketanggapan = variabel jaminan = variabel empati = error Ghozali, 2006: 7

3.6. Uji Hipotesis

3.6.1. Uji Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent Ghozali, 2006: 88. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter bi sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya HA para meter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau HA : bi ≠ 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: a. Quick look: bila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolut. Dengan kata lain menerima Ha, yang menyatakan bahwa suatu variabel independent secara individual mempengaruhi variabel dependent. b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

3.6.2. Uji Simultan Uji F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependentterikat Ghozali, 2006: 88. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F, maka Ho ditolak dan menerima HA.

3.7. Uji Koefisien Diterminasi

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapaa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu menggunakan nilai Adjusted R² karena nilai Adjusted R² dapat naik atau turn apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Ada dua analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis regresi. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel bukti fisik Tangible, keandalan Realibility, ketanggapan Responseveness, jaminan Assurance, empati emphaty dan keputusan pembelian jasa. Analisis berikutnya adalah analisis regresi yang menggambarkan pengaruh variabel bukti fisik Tangible, keandalan Realibility, ketanggapan Responseveness, jaminan Assurance, empati emphaty terhadap keputusan pembelian jasa. Hasil penelitian tampak sebagai berikut :

4.1.1. Deskriptif Responden

a. Deskripsi Usia Responden Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner diperoleh data tentang usia responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Deskripsi Usia Responden No Interval Usia Frekuensi Presentase 1 20 Tahun 12 12,12 2 21 – 30 tahun 44 44,44 3 31 - 40 tahun 11 11,11 4 41 -50 tahun 22 22,22 5 51 - 60 tahun 10 10,10 6 60 tahun Jumlah 99 100 Sumber: Data Diolah, 2013

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 4 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 8 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS LAYANAN SERVICE SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL AHASS MANDIRI SENTOSA JEMBER

0 28 12

PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

0 0 11

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG JASA PERBAIKAN KENDARAAN PADA BENGKEL AHASS 1013 JL. RAYA KALIGARANG NO. 52 SEMARANG.

1 0 8

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang).

1 12 8

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Pemakaian Jasa Bengkel Ahass 08176 Asza Motor Pringapus Kabupaten Semarang.

0 0 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

1 4 1

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Pada Pengguna Jasa Bengkel AHASS 8689 CV. Laris Motor Padang) - Repositori Universitas Andalas

0 0 7

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR KARYA REZEKI AHASS 2787 SEMARANG SKRIPSI

0 0 14