1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Perubahan dan perkembangan zaman yang semakin maju telah membawa pada kemajuan teknologi yang sangat pesat, khususnya perkembangan teknologi
dalam bidang transportasi. Hal ini mendorong perkembangan yang pesat pula bagi industri otomotif di tanah air dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya persaingan
yang tinggi mendorong perusahaan untuk selalu menjadi yang terbaik dari para pesaing dalam memahami perilaku konsumen.
Dalam kondisi masyarakat yang modern saat ini mengenali perilaku konsumen sangatlah tidak mudah untuk dilakukan perusahaan. Perusahaan
diharuskan memahami keinginan, preferensi dan perilaku konsumen dalam membeli. Setiap waktu konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian produk untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Konsumen sering kali menyatakan keinginan dan kebutuhannya tersebut secara terus terang, namun kadang pula
konsumen bertindak sebaliknya. Sehingga tidak heran konsumen sering bereaksi untuk mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum akhirnya
melakukan keputusan pembelian. Untuk itu perusahaan harus menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu rincinya untuk menemukan apa yang dibeli, dimana
konsumen membeli, bagaimana dan mengapa konsumen membeli. Kotler berpendapat bahwa untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, perusahaan harus memahami perilaku konsumen pembeli Kotler, 2004: 201.
Keputusan pembelian dalam hal ini keputusan pembelian jasa menurut schiffman dan Kanuk adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah
satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada Widagdo, 2011:3. Artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
Dalam membuat keputusan pembelian konsumen melalui beberapa tahap yang dilalui. Keputusan pembelian merupakan hasil terbaik dari pemikiran konsumen
untuk melakukan pembelian atau keputusan pembelian jasa. Untuk membuat para konsumen memutuskan melakukan pembelian, perusahaan harus memiliki suatu
langkah yang kongkret. Salah satunya strategi perusahaan yang dapat ditempuh adalah melalui kualitas layanan yang baik karena kualitas layanan tersebut sangat
berpengaruh dalam persaingan mendapatkan konsumen. Kualitas layanan merupakan salah satu unsur penting agar perusahaan dapat
bertahan dan unggul dalam persaiangan yang sangat ketat seperti saat ini. Menurut John Sviokla dalam Lupiyoadi , 2006: 181 salah satu faktor yang menentukan
tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Konsumen bila merasa kualitas layanan
yang dia terima merasa lebih baik atau sama dengan yang diharapkannya maka konsumen akan kembali lagi dan begitu pula bila konsumen merasa kualitas layanan
yang diterimanya lebih rendah dari pada yang diharapkan maka konsuemn akan beralih pada perusahaan lain. Konsumen dapat memutuskan terhadap suatu produk
atau jasa, salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan Swastha, 2005: 158 dalam Susanto, 2012: 2. Namun dengan sifat jasa atau layanan yang tidak dapat
dilihat dan dirasa sebelum konsumen membelinya, tentu konsumen akan mencari suatu rujukan
penilaian sebagai pendorong melakukan keputusan pembelian. Beberapa penilaian kualitas layanan menurut Widagdo 2011: 4 terdiri dari
tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy. Kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak
konsumen sangatlah penting agar konsumen memutuskan melakukan pembelian jasa. Konsumen akan menilai tanda-tanda bukti fisik tersebut dengan beberapa dimensi
yang mencakup kemutakhiran peralatan dan teknologi, kondisi sarana, kondisi SDM perusahaan, dan keselarasan fasilitas fisik dengan jenis jasa yang diberikan
Lupiyoadi, 2006: 236. Beberapa aspek tersebut diperlukan ketika para konsumen akan melakukan pembelian jasa. Dengan memiliki tanda-tanda bukti fisik yang baik
tentu akan meningkatkan dorongan konsumen melakukan pembelian. Usaha jasa juga perlu memiliki suatu yang dapat mewujudkan layanan yang
dijanjikan secara tepat dan akurat kepada para konsumennya yaitu Keandalan reliability. Keandalan merupakan kemampuan melakukan layanan yang dijanjikan
secara meyakinkan dan akurat Ubaidillah, 2012, 11. Dengan sifat jasa inseparability tidak dapat dipisahkan dimana pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan. Hal demikian menuntut perusahaan harus mampu mewujudkan layanan yang dijanjikan agar konsumen terdorong untuk membeli jasa tersebut pada
saat konsumen mengkonsumsi jasa yang dibeli. Keandalan ini meliputi tentang
pelayanan tepat waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi Lupiyoadi, 2008: 182
dalam Susanto, 2012:4. Disamping itu ada ketanggapan merupakan salah satu pendorong konsumen
untuk melakukan pembelian terutama dalam bisnis jasa. Ketanggapan menyangkut kesediaan membantu konsumen Vatjanasaregagul et al, 2007: 98. Dengan kesedian
untuk membantu konsumen dan menyediakan jasa yang dibutuhkan konsumen tentu akan membentuk persepsi positif terhadap kualittas layanan. Daya tanggap meliputi
kejelasan informasi, kesediaan memberikan pelayanan yang cepat, kesediaan membantu dan keluangan waktu untuk menanggapi permintaan konsumen.
Konsumen dalam melakukan pembelian jasa tentu akan membutuhkan jaminan bahwa jasa yang dibelinya dapat memenuhi harapannya. Jaminan
menunjukkan bahwa perilaku karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan sehingga perusahaan dapat menciptakan rasa aman
bagi konsumen untuk melakukan pembelian. Jaminan adalah pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan
keyakinan kotler, 2007: 56 dalam Ubaidillah, 2012: 11. Dimensi ini di wakili oleh Kemampuan SDM, rasa aman, kesabaran karyawan, dukungan pimpinan pada tugas
karyawan. Kemudian salah satu aspek kualitas layanan yang mendorong konsumen
melakukan pembelian adalah empati. Empati adalah kemampuan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual yang diberikan kepada pelanggan dengan
beruapaya memahami keinginan konsumen Kotler, 1997 :231 dalam Siburian, 2013: 4. Dengan perusahaan mempunyai pengertian dan pengetahuan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan konsumen secara spesifik tentu konsumen akan terdorong untuk melakukan pembelian jasa. Empati tersebut meliputi perhatian kepada
konsumen, pemahaman akan kebutuhan konsumen, perhatian terhadap kepentingan konsumen, dan kesesuaian jam kerja dengan kesibukan konsumen Lupiyoadi, 2006:
237. Penelitian dari Ladda vatjanasaregagul et al, 2007: 101, Penelitian ini juga
menemukan ada hubungan antara masing-masing dimensi persepsi kualitas: persepsi bukti fisik, persepsi keandalan, persepsi daya tanggap, persepsi jaminan, persepsi
empati, dan masing-masing faktor keputusan konsumen. Penilaian kualitas layanan di nilai dari sudut pandang konsumen di mana mereka tentu memilki harapan untuk
dipenuhi oleh penyedia jasa. Sehingga diperlukan pemahaman yang mendalam agar perusahaan mampu memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan penelitian Wan-Chi
Yang et al, 2010: 149 di mana operator dari peternakan harus memahami gaya pengambilan
keputusan, karakteristik
dan tuntutan
kelompok konsumsi,
meningkatkan kualitas layanan dan meluncurkan produk rekreasi dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat menarik wisatawan untuk
mengambil liburan. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa kognisi kualitas layanan berpengaruh pada kesediaan kembali terlepas dari jenis rekreasi dan tempat
rekreasi.
Bengkel Ahass Teknik Kita merupakan salah satu bengkel resmi Honda yang berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggannya.
Berikut ini adalah data total unit motor yang dikerjakan bengkel Ahass Teknik Kita tiap bulan.
Dari data tersebut selama tahun 2012 dapat diketahui bahwa tingkat konsumen yang melakukan perawatan sepeda motor di bengkel Ahass Teknik Kita
mengalami pergerakan yang fluktuatif. Penurunan terjadi pada bulan Februari, April, Juli, September, November, Desember. Padahal kualitas layanan yang diberikan
Tabel 1.1 Tingkat Total Unit Motor Yang Dikerjakan Bengkel Ahass Teknik Kita Tahun 2012
No Bulan
Total Unit Selisih
Persentase 1
Januari 772
- 2
Februari 591
-181 -23,45
3 Maret
675 84
14,21 4
April 624
-51 -7,56
5 Mei
597 -27
-4,33 6
Juni 657
60 10,05
7 Juli
640 -17
-2,58 8
Agustus 770
130 20,31
9 September
675 -95
-12,34 10
Oktober 708
33 4,89
11 November
638 -70
-9,88 12
Desember 573
-65 -10,19
Total 7920
Sumber : Bengkel Ahass Teknik Kita tahun 2012.
bengkel Ahass Teknik Kita sudah terpenuhi antara lain adanya ruang tunggu yang nyaman serta dilengkapi televisi berlangganan, pelayanan yang cepat bagi konsumen
yang datang, perhatian pegawai yang ramah, melakukan pelayanan sampai tuntas, peralatan yang memadai serta berstandar, mekanik yang bersertifikat PT AHM Astra
Honda Motor, suku cadang yang lengkap dan orisinil, serta kondisi karyawan dan bengkel yang rapi dan bersih.
Kualitas layanan memilki peranan yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Namun apakah hal tersebut telah memberikan
pengaruh bagi konsumen untuk melakuakan keputusan pembelian jasa untuk perawatan sepeda motor di Ahass Teknik Kita dilihat dari lima dimensi kualitas
layanan yaitu bukti fisik tangibles, kehandalan reliability, ketanggapan responsiveness, jaminan assuraance, empati empathy.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud melakuakan penelitian yang berjudul
”Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pada Bengkel AHASS Teknik Kita Kabupaten Semarang
”
1.2. RUMUSAN MASALAH