4.1.3. Uji Asumsi Klasik
4.1.3.1. Uji Multikolonieritas
Syarat berlakunya model regresi berganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung
multikolonieritas. Pengujian multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF Hasil pengujian
multikolinearitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11.Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1
Constant .172
.941 .183
.855 Bukti Fisik
.224 .073
.201 3.053 .003
.193 5.178 Keandalan
.308 .100
.213 3.092 .003
.177 5.636 Ketanggapan
.253 .097
.171 2.606 .011
.194 5.147 Jaminan
.204 .092
.142 2.224 .029
.205 4.887 Empati
.467 .123
.296 3.781 .000
.137 7.324 a. Dependent Variable: Keputusan
Pembelian jasa Sumber : Analisis data penelitian 2013
Hasil nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel bebas. Hasil perhitungan nilai Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas yang memiliki
nilai VIF lebih dari 10. jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
4.1.3.2.Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi anatara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada metode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hasil pengujian autokorelasi selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.12. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.960
a
.922 .918
1.80217 1.860
a. Predictors: Constant, Empati, Ketanggapan, Bukti Fisik, Jaminan, Keandalan
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian jasa Sumber : Analisis data penelitian 2013
Uji Durbin Watson memberikan nilai DW 1,860 yang dibandingkan dengan nilai table menggunnakan nilai signifikan 5,
jumlah sampel 99 n dan jumlah variabel bebas 5 k=5, maka di table
Durbin Watson akan didapatkan nilai du=1,780. Nilai DW lebih besar dari batas atas du 1,780 dan kurang dari 4 -1,780 du, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
4.1.3.3.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 125.
Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot melalui SPSS, model yang bebas dari
heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik menyebar. Lebih jelasnya pola scatter plot dari hasil perhitungan
diperlihatkan di bawah ini.
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
Regression St
udent iz
ed
Residu al
4 2
-2 -4
Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Berkunjung
Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
keputusan berkunjung berdasarkan masukan variable bebas bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Selain itu nuga
mengunakan uji Glejser. Hasil Uji Glejser sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
2.380 .558
4.266 .000
Bukti Fisik -.069
.043 -.355
-1.589 .116
Keandalan .116
.059 .460
1.969 .052
Ketanggapan -.133
.058 -.516
-1.615 .063
Jaminan .032
.054 .127
.584 .561
Empati .033
.073 .120
.451 .653
a. Dependent Variable: absid
Hasil tampilan output SPSS dengan menunjukkan bahwa tidak ada satupun variable bebas yang signifikan secara statistic mempengaruhi
variabel dependen nilai absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas.
4.1.3.4.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Salah satu cara melihat normalitas residual dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Selain itu pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan
uji kolmogorov-smirnov test. Jika tingkat signifikansi probabilitas 0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. Berikut hasil uji
normalitas dengan dibantu spss:
Gambar 4.2. Grafik Normal Plot
Sedangkan tampilan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
99 .0000000
1.75559303 .052
.034 -.052
.521 .949
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a, b
Abs olute Pos itive
Negative Mos t Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Uns tandardiz ed Res idual
Tes t distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, terlihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.949 dengan probabilitas 0.05 maka data
penelitian berdistribusi normal.
4.1.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda