64
Tabel 27. Tanggapan Responden Mengenai menolak membeli produk sosis sapi dari perusahaan lain
Tanggapan Frekuensi
Persentase
Sangat tidak setuju -
- Tidak setuju
- -
Cukup setuju 18
20,9 Setuju 23
26,7 Sangat Setuju
45 52,3
Total 86 100,0
Penolakan pelanggan terhadap produk lain yang sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain menunjukkan bahwa pelanggan
memiliki loyalitas yang baik terhadap produk yang biasa mereka konsumsi, dipihak perusahaan hal ini tentu saja memberikan keuntungan
karena perusahaan tidak perlu melakukan promosi yang gencar mengenai produknya. Berdsarkan hasil penelitian diketahui bahwa
sebesar 79 menyatakan setuju untuk menolak produk dari perusahaan lain dan sebesar 20,9 menyatakan cukup setuju.
5.4. Pengujian Model
Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas,
dan autokorelasi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran yang terjadi, jika hal tersebut terjadi akan
mengakibatkan koefisien regresi memiliki standard error dan ragam variance yang besar. Dengan demikian data yang diperoleh tidak dapat
dilanjutkan pada analisis regresi linier berganda.
5.4.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data akan digunakan berdistribusi normal. Salah satu cara
untuk melihat normalitas data adalah menggunakan grafik normal probability plot.
Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran
65
data pada sumbu diagonal dari grafik Singgih, 2002. Bila titik- titik data berada sekitar garis diagonal maka syarat normalitas
terpenuhi. Berdasarkan output plot sebaran data dapat diketahui bahwa
sebaran data ada menyebar merata ke semua daerah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini
yang dibuktikan dengan hasil pengujian regresi berganda, menunjukkan sebaran data normal, oleh karena itu dapat dijelaskan
bahwa model regresi berganda yang dijelaskan dalam persamaan di atas memenuhi asumsi normalitas. Lihat Lampiran
5.4.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel
independen. Konsekuensi dari adanya asumsi ini adalah koefisiennya tidak tertentu atau kesalahan standar yang tidak
terhingga Batasan dikatakan terjadinya multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai VIF atau nilai tolerance. Apabila nilai VIF untuk variabel bebas lebih besar dari 10 atau dengan nilai tolerance kurang dari
0.10 maka terjadi multikolinearitas. Dari hasil perhitungan dalam tabel Tabel 4.2 terlihat nilai VIF lebih kecil dari 10, dan nilai
tolerance lebih besar dari 0.10 sehingga dapat disimpulkan tidak
melanggar asumsi multikolinearitas. Tabel 28 . Hasil Uji Multikolinearitas
No Variable
Penelitian Statistik kolinear
Toleransi VIF
1 Kinerja
0,370 2,702
2 Fitur
0,704 1,421
3 Kehandalan
0,265 3,776
4 Kesesuaian
0,358 2,795
5 Daya Tahan
0,305 3,275
6 CitraReputasi
0,423 2,365
66
Nilai pengujian asumsi multikolinearitas tersebut berada antara 1 sampai dengan 3,776 untuk semua prediktor baik variabel
kinerja, fitur, kehandalan, kesesuaian, daya tahan, dan citra atau reputasi, artinya nilai tersebut masih lebih rendah dari standar nilai
pengujian asumsi multikolinearitas sebesar 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian tidak melanggar
asumsi multikolinearitas.
5.4.3. Uji Autokorelasi