29
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin
tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang
seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian, maka butir pernyataan- butir pernyataan yang disusun pada kuesioner tersebut
merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda butir pernyataan. Daya
pembeda butir pernyataan adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda butir pernyataan
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara korelasi butir pernyataan-total corrected item-total correlation. Sugiono
2005 menjelaskan corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor total item yang merupakan uji validitas
instrumen. Interpretasinya yaitu dengan cara mengkonsultasikan dengan r kritis ketentuan validitas instrument sahih apabila r
hitung lebih besar dari r kritis. Nilai koefisien validitas yang dihitung dengan
menggunakan rumus diatas akan terletak pada interval –1 sampai dengan 1. Suatu item dinyatakan valid jika nilai koefisien
korelasi validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.30 Sugiono,2005.
30
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana tingkat konsistensi dari item kuesioner dalam setiap dimensi
variabel yang diukur. Kuesioner dinyatakan reliabel artinya hasil pengukuran tetap konsisten, meskipun diujicobakan pada obyek
yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama Azwar, 2001.
Berdasarkan skala pengukuran dari butir pernyataan- pernyataan maka teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang
digunakan adalah koefisien realibilitas Alpha Cronbach. Sugiono 2005 menyatakan “pengujian reliabilitas dengan
teknik Alpha Cronbach dilakukan untuk jenis data interval”. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
dimana : α = Koefesien reabilitas Alpha Cronbach
k = adalah banyaknya butir pernyataan S
2 i
= adalah varians dari skor butir pernyataan ke-i S
2 t
= adalah varians dari total skor keseluruhan butir pernyataan
Sedangkan rumus varians yang digunakan adalah:
2 2
1
1 1
n i
i
S x
x n
=
= −
−
∑
dimana : S
2
= varians n
= banyaknya responden x
i
= skor yang diperoleh responden ke-I x
= rata-rata ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
=
∑
= 2
1 2
1 1
t k
i i
S S
k k
α
31 Setelah nilai koefisien reliabilitas diperoleh, maka perlu
ditetapkan suatu nilai koefisien reliabilitas paling kecil yang dianggap reliabel. Dimana Kaplan-Saccuzzo, 1993
menyarankan bahwa koefisien reliabilitas antara 0,70 – 0,80
cukup baik untuk tujuan penelitian dasar.
3. Transformasi Data