37 menggunakan notasi matrix, dan dapat dilihat seperti matrix dibawah
ini :
Y = ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
n
Y Y
Y
. .
.
2 1
X = ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
66 62
61 26
22 21
16 12
11
. .
. 1
. .
. .
. .
1 .
. .
. .
. 1
. .
. .
. .
1 .
. .
1 .
. .
1
X X
X X
X X
X X
X
β =
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
n
β β
β
. .
.
1
ε =
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
n
ε ε
ε
. .
.
2 1
Sehingga persamaan regresi didalam matrix menjadi : Y = X
β + ε
Dimana : Y = vektor dari pengamatan
β = vektor dari parameter X = matrix konstan
ε = vektor dari variabel independen
3.4.3. Koefesien Determinasi Koefisien determinasi disimbolkan dengan R
2
. Untuk memperoleh nilai R
2
dipakai rumus sebagai berikut :
R
2
=
k Y
Y k
Y Y
~ ~
2 2
∑ ∑
− −
=
jumlah kuadrat
regresi
jumlah kuadrat
total n x 1
n x 1 n x 1
n x6
n x 1 n x 6
n x 1 n x 1
38 dengan :
Y = Nilai pengamatan Y =
nilai Y yang ditaksir dengan model regresi Y = nilai rata-rata pengamatan
k = jumlah variabel independen Sulaiman 2004 menjelaskan bahwa koefesien determinasi
R
2
bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
Nilai R
2
mempunyai interval 0 sampai 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Semakin besar nilai R
2
mendekati 1, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel
independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
3.4.4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan digunakan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis operasional secara parsial 1. H
: Dimensi kualitas produk, yaitu kinerja tidak memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu kinerja memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
2. H :
Dimensi kualitas produk, yaitu fitur tidak memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu fitur memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
3. H : Dimensi kualitas produk, yaitu kehandalan tidak memiliki
hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu kehandalan memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
39 4. H
: Dimensi kualitas produk, yaitu kesesuaian tidak memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu kesesuaian memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
5. H : Dimensi kualitas produk, yaitu daya tahan tidak memiliki
hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu daya tahan memiliki hubungan terhadap loyalitas pelanggan
6. H : Dimensi kualitas produk, yaitu citrareputasi tidak memiliki
hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H
1
: Dimensi kualitas produk, yaitu citrareputasi memiliki
hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Sedangkan hipotesis secara simultan adalah :
H : Kualitas produk secara keseluruhan tidak memiliki hubungan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H
1
: Kualitas produk secara keseluruhan memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
Untuk menguji hipotesis di atas secara parsial digunakan statistik uji t. Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh
independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan
memperbandingkan t
hitung
dan t
tabel.
Sehingga pada taraf α = 5 ,
maka tolak H apabila t
hitung
t
tabel
atau nilai signifikansi α.
Adapun Rumus untuk t
hitung
Sugiono 2005 adalah :
2
1 1
r n
t
r
− −
=
dengan : t = statistik t dengan derajat bebas n-1
n = banyaknya observasi atau pengamatan
40 Untuk menguji hipotesis penelitian secara simultan digunakan
statistik uji F. Uji F dilakukan untuk melhat pengaruh variabel- variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
sehingga pada taraf α= 5, maka tolak H
apabila F
hitung
F
tabel
, atau apabila nilai signifikansi
α. Adapun Rumus untuk F
hitung
Sugiono 2005 adalah:
1 1
2 2
− −
− =
k n
R k
R F
hitung
dimana : R
2
= koefesien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah sampel
BAB IV OBYEK PENELITIAN
4.1. Keadaan Umum Perusahaan
PT. Badranaya Putra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan daging olahan yang memproduksi
beranekaragam produk, diantaranya sosis sapiayam super, sosis sapi spesial, sosis ayam spesial, sosis sapiayam, sosis telor, liver pasta, rolade, lidah
rebusmatang, lidah asap, daging asap, bistik, sirloin, has, sukiyaki bistik, sukiyaki has, cincang sapi, cincang ayam, beef burger, booter beef, keikian
ayam, smoke beef, chicken stick, vikle beef. Produk utama PT. Badranaya Putra adalah sosis sapi.
Berawal dari sebuah usaha penjualan daging mentah oleh orang belanda yang bernama Lamber Schroder pada tahun 1918. Usaha penjualan
ini dilakukan dengan sistem penjualan langsung yaitu dengan menawarkan langsung ke rumah pelanggan, yang pada umumnya berkulit putih dan
kalangan bangsawan. Seiring dengan penambahan jumlah permintaan dan jumlah pasar yang semakin meningkat maka timbul ide untuk melakukan
pengolahan daging menjadi sosis. Perubahan ini menuntut pihak konsumen untuk lebih produktif dalam membuat produknya. Hal ini terlihat dengan
adanya penggunaan alatmesin produksi modern dan pembangunan took sebagai tempat penjualan produk yang dihasilkan. Usaha perseorangan
tersebut berubah menjadi sebuah firma. Namun, pada masa pendudukan Jepang perusahaan ini sempat ditutup karena pemilik kembali ke negara
asalnya. Pembukaan kembali perusahaan ini berlangsung pada tahun 1949,
dengan sisa-sisa peralatan dan mesin bekas yang pernah digunakan pada masa sebelumnya. Perusahaan dapat berkembang setelah keadaan
berangsur-angsur pulih dan tingkat keamanan lebih kondusif.